

Chelsea Tiba-Tiba Serius! Palmer Dkk. Bikin PSG Bengong di Final, Proyek Sultan Boehly Mulai Berbuah Manis
Cole Palmer dan Chelsea lagi-lagi bikin kejutan. Nggak tanggung-tanggung, kali ini korbannya PSG, tim bertabur bintang yang digadang-gadang bakal ngangkat trofi. Tapi di final Piala Dunia Antarklub yang digelar di Amerika Serikat, Chelsea malah tampil ganas dan bikin PSG kayak tim medioker.
Awalnya Palmer buang peluang emas di menit-menit awal. Posisi udah pas banget buat dia—di titik favoritnya, kaki kiri siap nembak, tapi bola cuma nyangkut di samping jaring. Banyak yang langsung mikir: “Wah, ini Chelsea bakal gitu-gitu aja nih.” Tapi ternyata, itu baru pemanasan.
Palmer Ngamuk, PSG Kocar-Kacir
Nggak butuh waktu lama buat Palmer balas kesalahan. Di menit ke-23, dia akhirnya berhasil bobol gawang Donnarumma dengan tembakan khas kaki kirinya. Lima menit kemudian? Dia bikin gol lagi dari skema serangan yang rapi banget.
Chelsea makin menggila. Jelang turun minum, Palmer ngasih assist ke Joao Pedro, yang bikin gol ketiga dan bikin skor 3-0 sebelum istirahat. Baru 43 menit, PSG udah kayak kehabisan bensin.
Babak Kedua? Chelsea Masih Serem
Di paruh kedua, Chelsea mainnya lebih kalem, tapi tetap disiplin. Blok, tekel, dan selebrasi penuh semangat bikin PSG frustrasi. Kiper Robert Sanchez juga tampil di luar dugaan—beberapa penyelamatannya bener-bener jadi penyelamat. PSG nggak punya banyak celah.
Luis Enrique setelah laga masih ngotot bilang timnya bukan “pecundang”—cuma “runner-up”. Tapi kenyataannya, PSG dibantai habis. Mereka kehabisan akal, dan kalah dari tim yang lebih siap secara taktik, mental, dan energi.
Proyek Sultan Boehly Mulai Kelihatan Hasilnya
Ini momen pembuktian buat Todd Boehly, pemilik Chelsea yang dari awal dicibir karena cuma jor-joran belanja pemain. Ternyata, uangnya nggak cuma buat gaya-gayaan—karena sekarang mulai kelihatan hasilnya. Mereka emang belum konsisten di Premier League, tapi performa ini bikin Chelsea jadi ancaman serius musim depan. Bisa jadi kuda hitam yang nyusahin tim besar lainnya.
Palmer = Drogba Baru? Bisa Jadi!
Chelsea pernah punya Didier Drogba yang dikenal jago banget di laga-laga penting. Nah, sekarang mereka punya Palmer. Statistiknya udah mulai gila. Di final-final penting, dia nyaris selalu mencetak gol atau bikin assist.
Di Euro 2024, Palmer bikin gol buat Inggris lawan Spanyol. Di UEFA Super Cup dan Community Shield? Juga nyetak gol. Dari enam final, dia cuma gagal nyetak kontribusi di satu. Sisanya? Selalu berperan penting. Gokil sih, buat pemain yang dulunya “cuma” pemain pelapis di City.
Taktik Maresca vs Enrique: Skor 3-0 Buat Pelatih Chelsea Pelatih Chelsea
Enzo Maresca, mainin taktik yang bener-bener kena sasaran. Dia udah tahu sisi kiri PSG (yang dijaga Nuno Mendes) itu lemah buat bertahan. Jadi Palmer diletakkan di sana, ditemenin Gusto dan Enzo Fernandez buat bikin segitiga maut.
Dan bener aja, PSG dibikin bingung total. Enrique? Terlalu ngotot sama formula lamanya. Nggak ada perubahan, nggak ada kejutan. Dan hasilnya? Ya, timnya digulung habis-habisan.
Chelsea Nggak Main-Main di 2025/26
Kalau Chelsea bisa jaga performa kayak gini dan Maresca terus mikir kreatif, bisa jadi musim depan mereka bukan cuma pengganggu—tapi pesaing serius buat gelar. Mereka udah punya bintang muda yang tajam, pelatih yang punya visi, dan pemilik yang nggak pelit keluarin uang. Tinggal satu PR: konsistensi.
PSG boleh punya status “tim besar”, tapi di lapangan, Chelsea lah yang jadi raja. Palmer tunjukin kalau dia udah bukan “talenta muda” lagi, tapi pemain top yang siap diandalkan. Dan dunia sepak bola? Wajib mulai anggap Chelsea serius lagi. Karena kalau mereka bisa bantai PSG dengan cara semewah itu, siapa yang bisa jamin mereka nggak bakal ngacir di Premier League nanti?
Chelsea udah bangkit. Premier League, siap-siap gemetar!