
Lensa Bola – Musim kompetisi 2025-2026 menjadi babak baru dalam perjalanan karir kiper Timnas Indonesia Emil Audero yang resmi bergabung dengan klub promosi seri A Italia US Cremonese. Emil bergabung dengan status pinjaman dari KOMO 1907 selama satu musim, disertai opsi pembelian permanen jika ia mampu menunjukkan performa impresif sepanjang musim. Kiper berusia 28 tahun itu sebelumnya menghabiskan paruh kedua musim 2024-2025 bersama dengan Palermo di seri B setelah kesulitan mendapatkan menit bermain di COMO.
Meskipun sebenarnya memiliki potensi untuk tetap bermain di kasta tertinggi bersama dengan COMO, Emil harus rela tersisih setelah kalah bersaing dengan keeper utama asal Perancis Jens Buttes. Situasi ini membuat Emil mencari klub yang bisa menjamin menit bermain lebih banyak dan Cremonese pun menjadi pelabuhan baru baginya. Cremonese sendiri akan menjalani musim penuh tantangan setelah berhasil kembali ke seri A Italia, kasta tertinggi sepak bola Italia melalui jalur playoff.
Klub yang bermarkas di Stadion Giovanozini ini menempati posisi keempat kelas main akhir seri B musim lalu dan memastikan tiket promosi setelah mengalahkan Spezia dalam laga dramatis playoff. Bersama Cremonese, dua tim lainnya yang juga promosi ke seri A adalah USA Solo dan Pisa SC. Kembalinya lah Cremo ke seri A, disambut antusias oleh publik sepak bola Italia, mengingat sejarah panjang klub yang berdiri sejak 24 Maret 1903 ini.
Sebagai salah satu klub tradisional yang telah beberapa kali mencicipi kompetisi seri A, termasuk penampilan perdana mereka pada tahun 1930 dan kembalinya ke kasta tertinggi pada tahun 1985, promosi kali ini menjadi bukti bahwa semangat dan kerja keras klub tetap menyalah. Bagi Emil Audero, bergabung dengan Cremonese bukan sekedar soal pindah klub, tetapi juga pada upaya membangun kembali karir di level tertinggi sepak bola Italia. Dengan lebih dari 190 penampilan di seri A bersama dengan tim-tim seperti Juventus, Sampdoria, Inter Milan dan Como, Emil membawa pengalaman yang sangat dibutuhkan oleh klub promosi seperti Cremonese.
Keberadaannya di bawah Mister Gawang diharapkan bisa memberikan stabilitas dan ketenangan di lini pertahanan yang akan menghadapi tekanan hebat sepanjang musim. Bahkan, pelatih kepala Cremonese David Nicola secara terbuka menyambut kedatangan Emil Audero dan mengungkapkan bahwa profil Emil sesuai dengan kriteria pemain yang diincar oleh klubnya. Nicola menyebut bahwa pemain baru yang dibutuhkan harus memiliki tiga kualifikasi utama, mau menerima tantangan, memiliki pengalaman bermain di level atas, serta mampu memperkuat setiap lini demi adaptasi yang cepat terhadap ketatnya persaingan seri A. Emil, dengan pengalamannya dan mentalitas kompetitif yang dibentuk sejak di Akademi Juventus, dianggap bisa menjadi sosok penting dalam proyek bertahan di seri A musim ini.
Terlebih lagi, status Emil sebagai kiper timnas Indonesia juga menambah nilai eksposur global bagi klub, khususnya dari pasar Asia Tenggara yang tengah berkembang pesat dalam hal minat terhadap sepak bola Eropa. Cremonesia sendiri memiliki sejarah yang tidak bisa dipandang remeh. Di masa lalu, Cremonesia pernah diperkuat pemain legendaris seperti Antonio Cabrini, Enrico Chiesa dan Gianluca Fiali.
Prestasi terbaik mereka tercatat saat berhasil meraih gelar seri C sebanyak tiga kali, yaitu pada musim 1935-1936, 1941-1942, dan 1976-1977. Pada dekade 1990-an, mereka cukup rutin berlaga di seri A, meski lebih sering menjadi tim yang harus berjuang keras menghindari degradasi. Momen terakhir mereka tampil di seri A terjadi pada musim 2022-2023, namun saat itu mereka harus kembali turun ke seri B. Kini, berkat racikan taktik pelatih Giovanni Stropa di musim lalu, mereka berhasil bangkit dan kembali ke panggung tertinggi.