Lensa Bola – Pekan kedua Liga Inggris musim 2025-2026 menghadirkan duel besar di Etihad Stadium Sabtu 23 Agustus 2025 ketika Manchester City menjamu Tottenham Hotspur. Banyak yang memperkirakan laga ini akan berjalan ketat mengingat kedua tim sama-sama memiliki kedalaman sekuat yang mumpuni dan ambisi besar di awal musim. Namun pada kenyataannya, Tottenham mampu tampil mengejutkan hingga meraih kemenangan 2-0 di markas lawan.

Kekalahan ini menjadi sorotan tajam bagi publik sepak bola terutama karena salah satu gol Tottenham melahir akibat blunder fatal keeper City James Trafford. Penjaga gawang berusia 22 tahun itu sempat dipercaya Pep Guardiola sebagai starter menggantikan Ederson yang akan segera hengkang. Sayangnya, kesempatan emas itu justru berujung pada penampilan yang jauh dari memuaskan.

Manchester City yang mengandalkan Erling Haaland, Tijjani Reijnders hingga Omar Marmoush langsung menguasai permainan dengan pola umpan-umpan pendek ciri khas Pep Guardiola. Akan tetapi, justru The Citizens yang kerap melakukan kesalahan sederhana. Pada menit ke-9, Erling Haaland melakukan pelanggaran terhadap Ricarlison di dekat kotak penalti.

Kesempatan itu dimanfaatkan Pedro Porro untuk melepaskan tendangan bebas yang cukup membahayakan gawang Trafford. City nyari sempat mencetak gol semenit berselang ketika Omar Marmoush berhasil memanfaatkan  kesalahan pemain Tottenham dan menusuk ke dalam kotak penalti. Ia melepaskan Sontekan, tapi bolanya hanya melintas tipis di depan gawang yang dikawal oleh Duglielmo Vicario.

Omar Marmoush kembali mendapatkan peluang emas pada menit ke-18 melalui tendangan keras dari luar kotak penalti. Namun, Vicario tampil sigap dengan melakukan penyelamatan Gemilang. Kesulitan City dalam memaksimalkan peluang justru berbanding terbalik dengan efektivitas Tottenham.

Pada menit ke-35, the Lily Wights membuka keunggulan. Ricarlison menusuk dari sisi kanan pertahanan City dan melepaskan umpan tarik matang yang berhasil disambar oleh Brennan Johnson. Sempat terjadi pemeriksaan VAR terkait potensi offside, namun wasit akhirnya mengesahkan gol tersebut.

Kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk tim tamu. Gol itu membuat kepercayaan diri pemain City runtuh. Lini belakang mereka semakin rapuh, ditambah lagi komunikasi antara Trafford dan bek – bek City tidak berjalan dengan baik.

Tekanan Tottenham terus berdatangan, hingga akhirnya di masa injury time babak pertama, Blunder James Trafford menjadi bencana. Berawal dari niat untuk membangun serangan dari belakang, Trafford justru salah mengoper bola di dalam kotak penalti. Operanya dengan mudah dipotong oleh pemain Tottenham, dan situasi itu dimanfaatkan jauh palingnya untuk menggandakan keunggulan.

Skor 2-0 menutup babak pertama, meninggalkan wajah muram di kubu tuan rumah. Memasuki babak kedua, Manchester City berusaha untuk bangkit. Guardiola langsung melakukan perubahan strategi dengan memasukkan Rodri dan Philp Foden untuk menambah kreatifitas dan daya dobrak.

Serangan City meningkat signifikan, namun Tottenham yang dilatih Thomas Frank tampil dengan sangat disiplin. Rickarlison, Johnson dan Mohamed Kudus berkali-kali melancarkan serangan balik cepat yang mengancam gawang Trafford. Sementara itu, meski menciptakan beberapa peluang lewat Haaland, Ryan Cherki hingga Oscar Bob, penyelesaian akhir mereka masih jauh dari kata efektif.

Momen yang cukup kontroversial terjadi ketika Oscar Bob dijatuhkan di kotak penalti. City menentu tahdiah penalti, namun Wasid bergeming dan tidak menganggapnya sebagai pelanggaran. Guardiola tampak frustasi di pinggir lapangan.

Ia merasa bahwa timnya dirugikan oleh keputusan tersebut hingga pulit panjang dibunyikan, skor pun tidak berubah. Tottenham sukses mempertahankan keunggulan 2-0, sekaligus membawa pulang 3 poin penuh dari Etihad Stadium. Laga ini semakin menegaskan bahwa posisi James Trafford di bawah Mr. Gawang Manchester City masih jauh dari kata aman.

Berdasarkan data dari Sofascore, Trafford mencatatkan 3 penyelamatan sepanjang laga, 2 kali sukses keluar kotak penalti untuk menghalau bola, serta melakukan 3 clearance. Namun, semua itu seolah tidak berarti karena satu kesalahannya berujung gol fatal. James Trafford mendapatkan rating 6,2 yang merupakan nilai terendah di antara seluruh pemain City pada pertandingan tersebut.

Yang lebih menyakitkan, Trafford didatangkan kembali oleh City dari Burnley pada musim panas ini dengan biaya Rp31 juta pon Sterling setelah sebelumnya sempat dilepas pada tahun 2023. Investasi besar itu seolah menjadi bahan lelucon karena performanya justru jauh dari ekspektasi. Dalam konferensi pers usai pertandingan, Pep Guardiola mengakui bahwa timnya tampil buruk,terutama dalam mengelola momen-momen penting.

Ia menyoroti banyaknya kesalahan sederhana yang dilakukan oleh para pemain. Guardiola mengatakan bahwa timnya sebenarnya memulai laga dengan baik, namun kemudian kebobolan gol yang sebenarnya bisa dihindari. Kami kehilangan hal-hal sederhana dengan bola dan pada level ini itu berakibat fatal.

Pelatihan asal Spanyol itu juga mengungkapkan bahwa City sebenarnya memiliki peluang untuk kembali ke dalam permainan, namun gagal bereaksi dengan baik terhadap tekanan lawan. Menurutnya ada momen penalti untuk Oscar Bob yang tidak diberikan, lalu peluang bagi Haalan dan Ryan Chertie semuanya itu tidak mampu dimaksimalkan. Guardiola menekankan bahwa reaksi timnya terhadap pressing Tottenham tidak cukup baik sehingga mereka kalah dalam duel-duel krusial.

lion mesdon
Agustus 28, 2025
Tags:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *