
Lensa Bola – Jurnada keempat Liga Spanyol 2025-2026 kembali menghadirkan sejumlah pertandingan menarik pada Minggu 14 September waktu setempat. Salah satu laga yang mencuri perhatian adalah duel antara Barcelona vs Valencia. Pertandingan ini digelar di Estadio Johan Cruyff, marka sementara Barcelona yang saat ini digunakan selama proses renovasi stadion utama mereka.
Sebagai tuan rumah, Barcelona turun dengan susunan pemain yang cukup kompetitif meski dilanda pada Echadra. Di bawah Mister Gawang, Joan Garcia dipercaya menjadi starter, sementara lini pertahanan diisi oleh Pau Cubarsi, Eric Garcia, Gerard Martin, dan Jules Koundé. Di lini tengah, Flick mengandalkan Marc Casado sebagai jangkar dengan Fermin Lopez dan Pedri mengatur alur permainan.
Posisi sayap dipercayakan kepada Marcus Rashford di kiri dan Ferran Torres di sebelah kanan. Sedangkan Ronnie Bartji, rekrutan anyar yang akhirnya mendapatkan kesempatan debut, ikut mengisi sektor penyerangan. Kombinasi pemain muda dan senior ini menjadi bukti fleksibilitas Flick dalam meracik tim.
Sementara itu, Lamine Yamal terpaksa absen karena mengalami Echadra. Pertandingan dimulai dengan dominasi Barcelona yang langsung menguasai jalannya permainan sejak menit awal. Valencia yang datang dengan ambisi mencuri poin, mencoba meredam tekanan tuan rumah dengan formasi bertahan dan sesekali melancarkan serangan balik cepat.
Meski begitu, ketangguhan lini belakang Blaugrana membuat Loschi sulit menciptakan peluang berarti. Barcelona akhirnya membuka keunggulan pada menit ke-29 melalui sepakan akurat Fermin Lopez dari luar kotak penalti. Goal tersebut menjadi bukti ketajaman pemain muda berusia 22 tahun itu yang musim ini terus menunjukkan perkembangan pesat di bawah arahan Hansi Flick.
Skor 1-0, bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, Barcelona tampil semakin agresif dan memperlihatkan kualitas permainan khas mereka. Kecepatan dan kreativitas lini depan Blaugrana benar-benar membuat pertahanan Valencia kewalahan.
Hanya berselang 9 menit setelah babak kedua dimulai, Barcelona berhasil menggandakan keunggulan. Kali ini, geliran Rafinha yang mencatatkan namanya di papan skor usai menyambar umpan silang mendatar dari Marcus Rashford. Keunggulan 2-0 membuat Barcelona bermain lebih percaya diri.
Dan hanya 3 menit kemudian, Fermin Lopez kembali menjadi sorotan. Ia mencetak gol keduanya dengan tembakan keras dari jarak jauh menjadikan skor 3-0 dan membuat Valencia semakin tertekan. Dominasi Barcelona tak berhenti sampai di situ.
Rapinha kembali mencetak gol keduanya pada laga ini di menit ke-6-6 setelah memanfaatkan celah dari lini belakang lawan. Tak mau ketinggalan, Robert Lewandowski yang masuk sebagai pemain pengganti turut memberikan kontribusi besar dengan mencetak 2 gol tambahan pada menit ke-7-6 dan 8-6. Kedua gol tersebut mengukuhkan kemenangan Barcelona menjadi 6-0.
Hasil yang tidak hanya memuaskan para penggemar, tetapi juga menunjukkan bahwa tim Aswan Flick semakin matang meski menghadapi sejumlah kendala cadara pemain. Kemenangan telak ini membawa Barcelona naik ke posisi 2 klas men sementara La Liga dengan torehan 10 poin dari 4 pertandingan awal musim. Mereka hanya terpaut 2 poin dari Real Madrid yang pada pekan yang sama berhasil meraih kemenangan tipis 2-1 atas Real Sociedad.
Persaingan antara dua raksasa Spanyol ini tampaknya akan kembali sengit sepanjang musim. Terlebih, Barcelona menunjukkan performa konsisten meski mereka sedang dalam masa transisi pemain dan pelatih. Namun, dibalik pesta gol Barcelona, perhatian publik tertuju pada absennya Wonderkid Lamine Yamal.
Pemain muda berusia 18 tahun itu mengalami cadara pangkal pahas setelah mengalami tugas internasional bersama dengan timna Spanyol. Yamal yang baru-baru ini mewarisi nomor punggung 10 di Barcelona tak dapat tampil di lagam melawan Valencia karena kondisinya belum pulih sepenuhnya. Cadara tersebut memicu kritik dari Hansi Flick terhadap manajemen pemain timna Spanyol.
Dalam wawancara selesai pertandingan, Flick menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan pelatih timna Spanyol yang memaksa Yamal bermain penuh dalam dua pertandingan uji coba melawan Bulgaria dan Turki. Dia bermain selama 79 dan 73 menit tanpa berlatih di antara pertandingan karena rasa sakit ini. Itu bukan bentuk perawatan pemain yang baik.
Spanyol memiliki tim dan pemain terbaik di dunia, jadi seharusnya mereka bisa menjaga pemain muda kami dengan baik. Absennya Yamal menjadi pukulan telak bagi Barcelona mengingat peran pentingnya dililih serang. Sejak awal musim, Yamal sudah mencatatkan 2 gol dan 3 asis di semua kompetisi termasuk 2 gol dan 2 asisst dalam 3 laga ala liga.
Performa yang konsisten menjadikannya salah satu pemain kunci di era kepelatian Hansi Flick. Kini, peluangnya untuk tampil di laga pembuka Liga Champions melawan Newcastle United di St. James Park pekan depan juga sangat kecil. Hansi Flick harus memutar otak untuk meracik ulang strategi agar lini depan tim tetap produktif tanpa kehadiran sang bintang muda.
Salah satu solusi yang dipertimbangkan adalah menggeser rafinya ke posisi sayap kanan, tempat Yamal biasanya bermain, sementara Marcus Rashford akan mengisi sisi kiri. Kehadiran Roony Bardghji, pemain muda berbakat asal Swedia yang baru saja resmi terdaftar di squad utama, juga menjadi opsi tambahan. Bardghji disebut-sebut sebagai salah satu prospek masa depan Barcelona, dan laga melawan Valencia bisa menjadi awal dari karir gemilangnya bersama dengan klub.
Selain Yamal, Barcelona juga masih harus berurusan dengan daftar cadera panjang. Franky de Jong, gelandang andalan Blaugrana, tidak masuk squad melawan Valencia meski kabar baik datang dari pemulihannya. De Jong dilaporkan sudah mulai berlatih bersama dengan rekan-rekannya pada Sabtu lalu, sehingga kemungkinan besar ia akan tersedia untuk laga melawan Newcastle.
Kabar positif juga datang dari Mark Bernal yang mendapatkan izin medis untuk kembali berlatih setelah absen panjang selama satu tahun. Meski demikian, beberapa pemain penting seperti Gavi, Alejandro Balda dan kiper utama Mark-Andre Terstegen, hingga kini masih belum bisa dimainkan. Cadera yang menimpa para pemain inti ini menjadi tantangan besar bagi Flick dalam menjalani musim penuh pertamanya sebagai pelatih Barcelona.
Mantan pelatih Bayern München dan timnas Jerman itu dikenal memiliki filosofi permainan menyerang dengan pressing tinggi yang menuntut kebugaran maksimal dari seluruh pemain. Barcelona kini menghadapi jadwal padat dengan laga tandang ke Inggris untuk menghadapi Newcastle United di Liga Champions. Pertandingan ini menjadi ujian pertama Blaugrana di kompetisi Eropa musim ini, sekaligus kesempatan untuk mengukur kekuatan mereka melawan tim Premier League yang sedang naik down.
Absennya Yamal dan beberapa pemain kunci membuat Flick harus mengambil keputusan strategis yang cermat agar Barcelona tetap kompetitif di dua ajang sekaligus. Musim 2025-2026 sendiri menjadi periode penting bagi Barcelona dalam membangun ulang identitas tim. Keperjian sejumlah pemain senior beberapa musim terakhir dan masuknya bakat-bakat muda seperti Yamal, Cubarsi, dan Bardghji menandai era baru Blaugrana.
Hansi Flick diharapkan bisa memadukan pengalaman pemain seperti Lewandowski dengan talenta muda yang menjanjikan. Hasil telak melawan Valencia menjadi bukti bahwa meski mengalami masa transisi, Barcelona tetap menjadi kekuatan utama di La Liga dan siap bersaing di Eropa.