Lensa Bola – Barcelona membuka perjalanan mereka di Liga Champions musim 2025-2026 dengan kemenangan penting di tanah Inggris. Bermain di St. James Park, Jumat dini hari waktu Indonesia Barat, tim Asuhan Hansi Flick berhasil menundukan tuan rumah Newcastle United dengan skor tipis 2-1. Bintang kemenangan itu adalah Marcus Rashford, penyerang timnas Inggris yang baru saja bergabung dengan status pinjaman dari Manchester United.

Dua golnya tidak hanya memastikan kemenangan perdana Barcelona di fase grup, tetapi juga mengukir kisah pembuktian pribadi yang penuh makna. Pertandingan ini terasa begitu spesial bagi publik Tainside. Setelah sekian lama menunggu, Newcastle United akhirnya kembali merasakan atmosfer Liga Champions di kandang sendiri.

Ribuan pendukung The Toon Army memadati stadion dengan penuh semangat. Sorak-sorai dan chance penggemar sejak awal menciptakan atmosfer magis yang mengingatkan pada malam-malam legendaris mereka di kompetisi Eropa. Sebagian fans bahkan membawa nostalgia ke tahun 1997 saat Faustino Asprilla mencetak hat-trick bersejarah kegawang Barcelona.

Asprilla sendiri hadir di stadion untuk menyaksikan langsung laga ini seakan menghidupkan kembali kenangan masa lalu. Tak hanya itu, simbol persahabatan antara dua klub juga ditampilkan lewat sial setengah Barcelona dan setengah Newcastle yang melilit patung Sir Bobby Robson, sosok legendaris yang pernah melatih kedua tim. Semua rangkaian itu membuat duel ini lebih dari sekedar pertandingan sepak bola akan tetapi menjadi perayaan kembalinya Newcastle kepanggung elite Eropa.

Di sisi lain, Barcelona datang ke Inggris tanpa wonderkid andalan mereka Lamine Yamal. Ia harus absen karena masalah kebugaran. Hansi Flick pun menurunkan trio lini depan berpengalaman Marcus Rashford, Rapinha, dan Robert Lewandowski.

Di lini tengah, Fermin Lopez diberi kepercayaan untuk menopang serangan, sementara Joan Garcia tampil sebagai kiper utama menggantikan Marc Andre ter Stegen yang masih cedera. Tuan rumah, Eddie Howe mencoba strategi berbeda. Striker mereka Nick Woltemate yang dilatangkan seharga 69 juta pound sterling tidak langsung dimainkan sejak awal.

Sebagai gantinya, Anthony Gordon ditugaskan sebagai false nine, didukung oleh Anthony Elanga dan Sandro Tonali. Harapannya, fleksibilitas Gordon bisa mengejutkan pertahanan Barcelona. Hasilnya, sejak peluit awal dibunyikan, Newcastle tampil dengan penuh agresifitas.

Dukungan penuh dari 50 ribu penonton di St James’ Park membuat mereka bermain berani dan menekan lawan. Kesempatan demi kesempatan tercipta, salah satunya lewat Gordon dan Harvey Barnes. Pada menit ke-25, Barnes nyaris membuka keunggulan setelah menerima umpan dari Elanga.

Namun, Joan Garcia melakukan penyelamatan gemilang dengan kakinya. Barcelona sempat kesulitan mengimbangi tempo tinggi permainan tuan rumah. Namun, perlahan mereka mulai keluar dari tekanan.

Lewat kombinasi Rashford, Rapinha, Lopez, dan Lewandowski, tim tamu mulai menebar ancaman balik. Meski begitu, penyelesaian akhir masih menjadi kendala. Hingga turun Minum, skor 0-0 bertahan, meski Barcelona unggul dalam penguasaan bola sekitar 2 per 3 dalam jumlah tembakan sembilan berbanding tiga.

Setelah jeda, intensitas laga tidak menurun. Newcastle kembali mencoba menguasai jalannya permainan, namun kali ini Barcelona tampil lebih siap. Ketegangan pun memuncak pada menit ke-58.

Berawal dari Umpan Silang Jules Kounde, Marcus Rashford berhasil melepaskan tandukan akurat yang tak mampu dijangkau oleh kiper Nick Pop. Goal itu menjadi goal pertama Rashford untuk Barcelona sejak tiba di Spanyol dan seketika membungkam gemuruh St. James Park. Hanya berselang sembilan menit, Rashford kembali menjadi momok bagi pertahanan tuan rumah.

Dengan aksi individunya yang menawan, ia berhasil melewati Sandro Tonali dan kemudian melepaskan tembakan keras yang sempat membentur Mistar sebelum masuk ke dalam gawang. Goal ini mengubah skor menjadi 2-0 untuk Barcelona. Para pendukung tamu bersorak riuh, sementara fans tuan rumah terdiam kecewa.

Tertinggal dua goal, Eddie Howe melakukan beberapa pergantian pemain, termasuk memasukkan Nick Woltemate untuk menambah daya gedor. Namun perubahan itu tak serta-merta mengubah jalannya laga. Barcelona justru menurunkan tempo permainan, lebih fokus menjaga keunggulan dan mengendalikan bola.

Meski begitu, Newcastle tidak menyerah. Mereka terus mencoba menekan hingga menit-menit akhir. Usaha itu akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-90 ketika Anthony Gordon memecah kebuntuan.

Memanfaatkan asis dari Jacob Murphy, Gordon berhasil mencetak gol dari jarak dekat, sekaligus mengakhiri paceklik golnya yang sudah berlangsung selama 20 pertandingan. Skor pun berubah menjadi 1-2. Sayangnya, gol itu datang terlambat.

Barcelona mampu bertahan dengan solid hingga peluit panjang dibunyikan dan memastikan tiga poin pertama mereka di Liga Champions musim ini. Aksi Marcus Rashford di laga ini bukan sekedar soal dua gol. Ia datang ke Barcelona dengan status pemain pinjaman dari Manchester United setelah dianggap gagal dan tak lagi menjadi pilihan utama.

Musim lalu, di bawah Ruben Amorim, Rashford bahkan sempat dicemaoh dan dianggap tidak cocok dengan rencana tim. Namun, di tangan Hansi Flick, Rashford mulai menemukan kembali kepercayaan diri. Ia tampil begitu menyatu dengan gaya permainan Barcelona yang mengutamakan kombinasi cepat, pergerakan cerdas, dan penyelesaian klinis.

Penampilannya di St. James’ Park menjadi bukti bahwa ia masih memiliki kelas dunia. Bahkan, hadiran pelatih timnas Inggris Thomas Tuchel di tribun membuat momen ini semakin berarti. Rashford seakan memberi sinyal bahwa dirinya siap kembali menjadi tumpuan di level internasional.

Dengan dua gol itu, Rashford bukan hanya membungkam kritik dan keraguan, tetapi juga menegaskan dirinya sebagai sosok penting dalam misi Barcelona merebut kembali supermasi Eropa. Bagi Newcastle, kekalahan ini tentu mengecewakan. Apalagi, mereka begitu berharap bisa mengulang momen heroik di masa lalu.

Banyak yang datang dengan harapan akan ada Asprilla baru yang mampu menaklukkan Barcelona. Namun, kenyataan berkata lain, dan malam itu bukan milik mereka, melainkan milik Marcus Rashford. Meski demikian, peluang Newcastle untuk melaju di Liga Champions masih terbuka.

Eddie Howe menegaskan bahwa perjalanan ini baru saja dimulai dan timnya akan belajar dari kesalahan di laga pertama. Kehadiran pemain baru seperti Walter Maitt juga diakini bisa menambah variasi serangan di laga-laga berikutnya. Sementara itu, bagi Barcelona, kemenangan ini menjadi sinyal positif.

Mereka datang ke Inggris dengan memori pahit kekalahan di Anfield pada semifinal 2019, namun kini bisa pulang dengan kepala tegak. Bagi Hansi Flick, ini adalah pembuktian awal bahwa ia mampu membawa Barcelona bersaing di level tertinggi. Rashford pun seolah menjawab semua keraguan publik, termasuk para manajer Manchester United sebelumnya yang dianggap gagal memaksimalkan potensinya.

Malam itu, ia meredam sorakan 50 ribu pendukung Newcastle, membungkam keraguan para pengkritiknya, sekaligus menorehkan awal gemilang dalam karirnya bersama Barcelona. Laga Newcastle kontra Barcelona di St. James Park Bukan sekedar pertandingan fase grup Liga Champions, ia menjadi panggung drama, nostalgia dan pembuktian. Di satu sisi, Newcastle ingin menunjukkan bahwa mereka kembali ke pentas Eropa dengan kekuatan baru.

Di sisi lain, Barcelona ingin membuktikan diri bahwa mereka masih menjadi raksaksa yang disegani. Dan di tengah semua itu, Marcus Rashford berdiri sebagai tokoh utama. Dari pemain yang dianggap gagal di Manchester United, ia berubah menjadi pahlawan kemenangan Barcelona di malam penuh emosional.

lion mesdon
September 21, 2025
Tags: , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *