Lensa Bola – Liverpool harus bekerja keras untuk memastikan langkah mereka ke babak 16 besar Carabao Cup musim 2025-2026. Bermain di hadapan pendukung sendiri di Anfield, Rabu dini hari waktu Indonesia Barat, The Reds hanya mampu menang tipis 2-1 atas Southampton, tim yang saat ini berkompetisi di devisi championship atau kasta kedua sepak bola Inggris. Hasil ini sekaligus menegaskan bahwa turnamen piala liga kerap menghadirkan kejutan, dimana tim-tim besar tak jarang harus bersusah payah menghadapi lawan yang secara kualitas di atas kertas jauh lebih rendah.

Pelatih Arneslot menurunkan kombinasi pemain utama dan lapis kedua. Beberapa wajah baru yang jarang tampil sejak awal musim diberikan kesempatan termasuk Federico Chiesa, Giovanni Leoni dan kiper Giorgi Mamardasvili. Sementara itu, Alexander Isaac, rekrutan termahal dalam sejarah Premier League dengan bandrol 125 juta pondsterling atau sekitar 2,8 triliun rupiah, dipasang sejak menit awal.

Pertandingan baru berjalan satu menit, Liverpool sudah memberikan ancaman. Isaac yang mendapatkan peluang emas setelah berhasil lolos dari kawalan bek Southampton, berhadapan langsung dengan kiper Alex McCarthy. Sayangnya, sepakan striker asal Swedia itu masih melayang tinggi di atas Mr. Gawang.

Kesempatan emas yang terbuang tersebut hampir menjadi penyesalan dini bagi tuan rumah. Southampton yang tampil tanpa beban justru memberi kejutan pada menit ke-6. Adam Armstrong melakukan tusukan dari lini kedua sebelum melepaskan tembakan keras kaki kiri dari luar kotak penalti.

Mamardasvili harus berjibaku dengan refleksnya untuk menepis bola agar tidak berbuah gul. Perlawanan sengit Southampton terus berlanjut sepanjang babak pertama, bahkan mereka lebih efektif dalam memanfaatkan celah di pertahanan Liverpool yang masih mencari ritme. Situasi menegangkan terjadi di menit ke-3 ketika umpan silang Ryan Manning dari sisi kiri pertahanan Liverpool salah diantisipasi oleh Joe Gomez.

Bola nyaris masuk ke Gawang sendiri sebelum akhirnya keluar menjadi tendangan sudut. Publik Anfield dibuat terdiam sejenak karena kesalahan itu hampir saja berujung petaka. Beberapa menit kemudian, Southampton kembali mendapatkan peluang emas.

Armstrong berhasil menembusi sisi kiri pertahanan Liverpool, melewati Gomez dan tinggal berhadapan dengan Mamardasvili. Dengan penuh percaya diri, ia mencoba mencungkil bola melewati sang kiper, namun sayang usahanya hanya mengenai Mr. Gawang. Keberuntungan, akhirnya berpihak pada Liverpool di menit ke-3-4.

McCarthy melakukan kesalahan fatal saat tendang mengoper bola di dalam kotak penalti. Bola berhasil direbut oleh Federico Chiesa yang dengan cerdik mengoper ke Alexander Isaac. Tanpa banyak pikir, Isaac langsung melepaskan tendangan mendatar ke sudut Gawang.

Gol ini bukan hanya membuat Liverpool unggul 1-0, tetapi juga menjadi gol debut Isaac sejak resmi bergabung pada bursa transfer musim panas. Babak pertama pun ditutup dengan skor 1-0 untuk keunggulan tuan rumah, meski permainan mereka jauh dari kata meyakinkan. Memasuki babak kedua, Liverpool mencoba meningkatkan intensitas serangan.

Arneslot memberi instruksi agar tim lebih agresif dalam menekan sejak lini depan, namun Southampton tak tinggal diam. Mereka beberapa kali memanfaatkan serangan balik cepat yang cukup merepotkan pertahanan dreads. Pada menit ke-6-3, publik Anfield sempat bersorak setelah Chiesa menceploskan bola dari sudut sempit.

Sayangnya, gol tersebut dianulir karena sang winger lebih dulu terjebak offside. Keputusan itu sempat menuai protes, tetapi tayangan ulang jelas menunjukkan posisi Chiesa memang sudah melampaui garis pertahanan lawan. Southampton akhirnya berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-7-6.

Bermula dari tendangan sudut, Wataru Endo gagal menghalau bola dengan sempurna. Bola liar jatuh di luar kotak penalti, dan langsung disambar si Carlos dengan tendangan first time keras yang mengarah ke sudut atas gawang. Mamardas Vili hanya bisa terpukau melihat bola meluncur deras.

Skor imbang 1-1 membuat tensi pertandingan semakin panas. Sayangnya bagi tim tamu, kegembiraan itu tidak bertahan lama. Menit ke-8-5, Hugo Eketike yang masuk menggantikan Isaac, sukses memanfaatkan celah di lini pertahanan Southampton.

Berawal dari umpan terobosan Chiesa, Eketike lalas dari jebakan offside, dan dengan tenang menyontek bola ke gawang McCarthy. Goal ini membuat Liverpool kembali unggul 2-1. Namun, kebahagiaan Eketike hanya berlangsung sekejap.

Dalam selebrasi, ia melepas jarsi untuk merayakan goalnya. Padahal sebelumnya, ia sudah menerima kartu kuning. Wasit pun tanpa ragu mengeluarkan kartu kuning kedua yang otomatis berbuah kartu merah konyol.

Liverpool terpaksa bermain dengan 10 orang di sisa laga. Meski begitu, Southampton gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Hingga pulit panjang berbunyi, skor tetap bertahan 2-1 untuk kemenangan Liverpool.

Secara statistik, Liverpool memang unggul. Mereka menguasai bola hingga 61 persen, menciptakan 10 peluang tembakan dengan 4 diantaranya tepat sasaran. Southampton yang lebih banyak menunggu, hanya mampu melepaskan 6 tembakan, namun 2 diantaranya mengancam serius.

Fakta ini menegaskan bahwa meski Liverpool dominan dalam penguasaan bola, Southampton jauh lebih efektif dalam menyerang. Goal debut Alexander Isaac juga menjadi sorotan utama. Setelah 3 pekan bergabung, striker berusia 26 tahun itu akhirnya membuka rekening goalnya bersama dengan Liverpool.

Sebelumnya, ia sempat dimainkan melawan Atletico Madrid di Liga Champions dan Derby Marseillaise kontra Everton. Namun, masih gagal untuk mencetak gol. Uniknya, pada laga kontra Southampton ini, Isaac hanya bermain selama 45 menit sebelum akhirnya digantikan oleh Ekitike.

Meski demikian, 1 gol yang dicetak cukup untuk memberikan kepercayaan diri tambahan, baik bagi sang pemain maupun bagi pelatih Arneslot. Dalam wawancara pas kalaga, Isaac menyatakan kegembiraannya. Ia menyebut, sangat menyenangkan bisa mencetak gol pertama, meski menyesal sempat membuang peluang emas di awal laga.

Ia juga menanggapi kartu merah yang didapat Ekitike dengan menyebut rekannya hanya kurang beruntung karena lupa sudah mendapatkan kartu kuning sebelumnya. Isaac menegaskan, dirinya selalu siap kapanpun dibutuhkan tim, termasuk untuk laga Premier League melawan Crystal Palace pada Sabtu mendatang. Pernyataan ini cukup menarik, karena absenya Ekitike di karabau kap akibat kartu merah, praktis membuka peluang besar bagi Isaac untuk turun sebagai starter sekaligus memainkan laga penuh selama 90 menit, sesuatu yang belum ia dapatkan sejak berseragam dreads.

Sementara itu, pelatih Arneslot mengakui performa timnya masih belum maksimal. Ia menilai, wajar jika ritme permainan belum sebaik biasanya, karena banyak pemain yang jarang dimainkan sebelum turun sejak awal. Meski begitu, Slot menegaskan, kemenangan ini tetap sangat positif karena Liverpool berhasil lolos ke babak berikutnya.

lion mesdon
September 25, 2025
Tags: , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *