
Lensa Bola – Keper Timnas Indonesia Marten Paes, menjadi sosok paling menonjol dalam pertandingan melawan arab-saudi pada lagap pertama ronde keempat kualifikasi piala dunia 2026 zona asia. Meskipun timnas indonesia harus menelan kekalahan 2-3 di stadion King Abdullah Sport City Jeddah, Kamis dini hari waktu indonesia barat, performa gemilang Marten Paes dibawah mister gawang membuat indonesia terhindar dari kekalahan dengan skor lebih besar. Dalam laga penuh tekanan itu, Marten Paes tampil sebagai benteng terakhir yang tangguh, menunjukkan refleks cepat, keberanian luar biasa dan ketenangan dibawah tekanan, sehingga namanya menjadi perbincangan hangat setelah pertandingan.
Pertandingan antara arab-saudi dan indonesia berlangsung sengit sejak menit awal. Tuan Rumah yang berstatus sebagai unggulan grup B, langsung tampil menekan melalui permainan cepat dan dominasi lini tengah. Serangan demi serangan dilancarkan, lewat kombinasi umpan pendek dari pergerakan lincah penyerang mereka Viras Al-Buraikan dan Saleh Abu Al-Samad.
Meski demikian, indonesia tidak hanya bertahan. Beberapa kali, Garuda mencoba keluar dari tekanan, dan sempat memimpin lebih dulu di babak pertama lewat penalti Kevin Diks. Namun, Arab-Saudi berhasil menyamakan kedudukan 6 menit berselang.
Tuan Rumah bahkan berhasil membalikan keadaan menjadi 2-1 setelah Yakob Sayuri melakukan pelanggaran di kotak penalti. Viras Al-Buraikan berhasil menaklukkan Marten Paes meski tembakannya berhasil ditepis. Skor 2-1 untuk Arab-Saudi bertahan hingga jeda.
Viras Al-Buraikan tampil luar biasa dan bahkan menambah gol keduanya di babak kedua. Meski tertinggal dengan skor 3-1, semangat juang pemain Indonesia tidak padam. Kerja keras Oe Romeny dan kawan-kawan, akhirnya membuahkan penalti di menit ke-88.
Kevin Diks, yang kembali tampil sebagai eksekutor penalti, berhasil memperkecil kedudukan menjadi 3-2. Kedua gol itu menjadi bukti efektivitas dan mental kuat Garuda dalam memanfaatkan sedikit peluang yang dimiliki. Meski timnas Indonesia gagal menyamakan kedudukan, pemain timnas Indonesia patut diapresiasi, terutama berkat penampilan heroik Marteen Paes yang berulang kali menggagalkan peluang emas lawan.
Keeper FC Dallas itu benar-benar menjadi tembak kokoh bagi timnas Indonesia. Statistik menunjukkan bahwa Arab Saudi melepaskan total 17 tembakan, di mana 10 diantaranya mengarah tepat ke gawang. Dari 10 tembakan on target itu, 7 diantaranya dikategorikan sebagai peluang besar.
Namun, hanya 3 yang berbuah gol karena selebihnya berhasil digagalkan oleh refleks dan ketangguhan Marten Paes. Salah satu momen krusial terjadi di babak pertama ketika keeper FC Dallas tersebut melakukan penyelamatan luar biasa terhadap tembakan keras Nawaf Buwafel yang hampir memastikan gol bagi tuan rumah. Di babak kedua, aksinya kembali mencuri perhatian publik ketika ia keluar dari sarangnya untuk menghadang situasi satu lawan satu dan berhasil menepis bola dengan satu tangannya.
Sebuah momen yang memperlihatkan refleks cepat dan keberaniannya mengambil keputusan di bawah tekanan besar. Menurut catatan statistik, Marten Paes melakukan 7 penyelamatan sepanjang pertandingan, 4 diantaranya di area kotak penalti. Ia juga 2 kali meninju bola di udara dan 2 kali melakukan sapuan bersih.
Penampilan itu membuat Sofascore memberi rating 7,9 untuk Paes, hanya sedikit di bawah Kevin Diks yang memperoleh rating 8,0 berkat 2 goal penaltinya. Menariknya, selain Marten Paes dan Diks, tidak ada pemain Indonesia lain yang memperoleh rating di atas 7. Hal itu menandakan betapa vital peran kedua pemain naturalisasi tersebut dalam menjaga keseimbangan tim Yang membuat performa Paes semakin mengesankan adalah kenyataan bahwa ia baru saja pulih dari cedera. Keeper berusia 27 tahun itu sempat menepi cukup lama sejak awal Agustus 2025 akibat cedera yang dialaminya saat membela FC Dallas.
Cedera tersebut membuatnya diragukan tampil dalam pertandingan penting melawan Arab Saudi. Apalagi, proses pemulihaannya baru selesai beberapa pekan sebelum jadwal laga internasional. Namun, dengan tekad kuat dan kerja keras, Marten Paes berhasil memulihkan kondisinya dan meyakinkan pelatih Patrick Kluivert bahwa ia siap kembali ke lapangan.
Keputusan untuk menurunkannya sejak menit pertama sempat dianggap beresiko. Tetapi performanya menunjukkan bahwa kepercayaan Kluivert tidak salah. Marten Paes menunjukkan profesionalisme tinggi dan semangat juang yang patut untuk dicontoh.
Dalam wawancara sebelumnya, ia mengaku bahwa mengenakan seragam Garuda adalah sebuah kehormatan besar yang tidak ingin ia lewatkan. Hal itu terlihat jelas dari bagaimana ia tampil tanpa ragu meski baru sembuh dari cedera. Ia berkali-kali jatuh bangun menahan gempuran lawan, tetap fokus dan tidak kehilangan kendali sepanjang pertandingan.
Dedikasi seperti ini memperlihatkan bahwa Marten Paes bukan hanya sekedar pemain naturalisasi, tetapi juga sosok yang benar-benar memiliki rasa tanggung jawab besar terhadap lambang Garuda di dada. Di sisi lain, para analis hepak bola menilai performa Marten Paes kali ini sebagai salah satu yang terbaik dari seorang keeper Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Bermain di ligas kelas MLS membuatnya memiliki kemampuan distribusi bola dan membaca arah permainan yang lebih baik.
Hal itu terbukti dalam beberapa momen ketika ia dengan tenang mengawali serangan dari lini belakang melalui umpan akurat ke sayap atau lini tengah. Kombinasi antara teknik modern dan refleks cepat menjadikannya sosok keeper dengan kualitas internasional yang patut dijaga dan terus dikembangkan. Bagi timnas Indonesia, kekalahan dari Al-Absaudi memang menyakitkan, namun laga ini memberi banyak pelajaran penting.
Salah satunya adalah betapa pentingnya memiliki penjaga gawang dengan mental dan kemampuan seperti Marten Paes. Ia tidak hanya menjadi penyelamat di bawah mistar, tetapi juga figur yang mengangkat semangat rekan-rekannya di lapangan. Kekalahan tipis ini juga menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing di level tertinggi jika memiliki kedisiplinan taktik dan determinasi seperti yang ditunjukkan oleh Marten Paes.
Kedepan, tantangan besar sudah menanti, terutama dalam laga berikutnya melawan Irak yang diwajibkan dimenangkan jika Garuda ingin menjaga peluang lolos langsung ke piala dunia atau finish runner-up untuk melanjutkan langkah ke babak playoff.