
Lensa Bola – Manchester United berhasil mengamankan satu poin penting saat bertandang ke markas Nottingham Forest dalam melanjutan Premier League 2025-2026 di City Ground. Sabtu 1 November 2025 malam, Ruben Amorim menurunkan susunan pemain yang sama untuk dua laga, Brunton. Sebuah hal yang baru pertama kali terjadi sejak ia mengambil alih tim.
Hal itu menandakan stabilitas kuat mulai terbentuk. Duet Bruno Fernandes dan Casemiro menjadi pusat permainan di lini tengah, sementara Bryan Mbuemo dan Ahmad Diallo diberi peran melebar untuk mendukung Benjamin Sesko di lini depan. Setelah berjalan alat di awal babak pertama, Manchester United akhirnya berhasil membuka skor pada pertengahan babak pertama.
Sebuah situasi sepak pojok dari Bruno Fernandes berujung pada tandukan Casemiro yang tak mampu diantisipasi oleh keeper Forest Metzels. Goal ini sempat memicu protes keras dari kebutuhan rumah karena mereka menilai bola sudah keluar lapangan sebelum menjadi sepak pojok. Namun, wasi tetap berpegang pada keputusannya dan mengesahkan goal tersebut.
Bagi Casemiro, goal itu menjadi yang ketiga di Liga Inggris musim ini dan juga menjadi simbol peran penting sang dilandang dalam menjaga keseimbangan setan merah. Amorim pun disebut memberikan instruksi khusus agar Casemiro lebih agresif dalam bola mati, dan instruksi itu pun terbayar sempurna. Namun, seperti yang sering terjadi di Premier League, momentum dapat berbalik dalam sekejap.
Begitu babak kedua dimulai, Nottingham Forest langsung tampil lebih menekan, laki yang dikenal dengan filosofi permainan keras dan disiplin, mendorong timnya untuk menekan tinggi dan memanfaatkan sisi sayap. Hasilnya pun terlihat nyata.
Forest berhasil membalikan keadaan dengan mencetak dua gol hanya dalam waktu 2 menit. Pada menit ke-48, Morgan Deepwhite berhasil menyamakan kedudukan lewat sundulan tajam, memanfaatkan umpan silang dari Ryan Yates di sisi kanan. Hanya berselang 1 menit, tepatnya di menit ke-49, giliran Nicolo Savona yang mencetak gol kedua untuk membawa Forest berbalik keunggul 2-1.
Gol Savona berawal dari kemelut di depan gawang United, setelah umpan silang dan doye berhasil disundul Igor Jesus dan memantul liar. Savona yang berdiri di posisi ideal, langsung menyambar bola untuk menaklukkan keeper muda Saint Lamens. Tak cukup sampai di situ, Forest bahkan hampir memperlebar keunggulan menjadi 3-1, ketika tembakan jarak dekat Igor Jesus hanya melenceng tipis di sisi kanan gawang United.
Momen itu hampir saja menjadi penentu hasil akhir, sebelum Amad Diallo mengambil alih panggung. Ketika laga memasuki 10 menit terakhir, United mulai meningkatkan tempo. Bruno Fernandes dan Casemiro mencoba untuk menghidupkan serangan, sementara Amorim memasukkan Patrick Durgo untuk menambah tenaga di posisi sayap.
Namun, kunci penyelamat datang dari pemain muda yang sempat terpinggirkan musim lalu Amad Diallo. Pada menit ke-8-1, pemain asal Pantai Gading itu mencetak salah satu gol terbaiknya di musim ini. Berawal dari tekanan cepat di sisi kiri, bola hasil umpan pendek Bruno Fernandes disambar Amad dengan sepakan first-time volley yang meluncur deras ke pojok atas gawang.
Matt Sales hanya terpaku melihat bola melesat tanpa bisa berbuat banyak. VAR sempat meninjau proses terjadinya gol karena adanya dugaan handsball dari Patrick Durgo dalam fase build-up. Namun, setelah pemeriksaan singkat, wasit mengesahkan gol tersebut.
City ground yang sebelumnya penuh sorak pendukung tuan rumah mendadakening seketika, sementara para pemain United merayakan gol penyelamat itu dengan penuh emosi. Gol ini bukan hanya memastikan satu poin bagi Manchester United, tetapi juga menegaskan kualitas Amad sebagai pemain dengan kemampuan individu yang luar biasa. Setelah sempat kesulitan menembus tim utama musim lalu, Amad Dialog kini menjelma sebagai pemain penting dalam rencana Amorim.
Skor 2-2 bertahan hingga pertandingan berakhir. Tambahan satu poin membuat Manchester United kini berada di posisi ke-7 kelas main sementara dengan 17 poin. Selain hasil imbang yang berharga, laga ini memperlihatkan perkembangan nyata Manchester United di bawah Ruben Amorim.
Pelatih asal Portugal itu menilai timnya kini jauh lebih matang secara mental dibandingkan dengan musim sebelumnya. Dalam wawancara usai laga, Amorim mengaku bahwa jika pertandingan seperti ini terjadi tahun lalu, United kemungkinan besar akan kalah dengan selisih lebih besar. Ia menjawab dengan tegas ketika ditanya apakah United musim lalu akan kalah dalam situasi serupa.
Amorim menekankan bahwa faktor terbesar perubahan United ada pada kepercayaan diri pemain. Setelah mencatatkan tiga kemenangan beruntun sebelum laga ini, timnya kini memiliki keyakinan lebih besar dalam menghadapi tekanan. Sekarang semuanya terasa sangat berbeda.
Kami datang dari tiga laga bagus dan memiliki rasa percaya diri yang baru. Kami lebih memahami satu sama lain, berbicara lebih banyak dan tahu bahwa sifat bola memang seperti ini. Pelatih berusia 40 tahun itu juga mengakui timnya sempat kehilangan kendali selama lima menit di awal babak kedua, periode yang membuat Forrest mencetak dua gol cepat.
Namun, ia justru melihat reaksi pemain setelah itu sebagai bukti kedewasaan tim. Kami kehilangan kendali permainan selama lima menit dan membayar harganya. Namun, kami berhasil bangkit.
Dulu, jika kami mengalami lima menit buruk seperti ini, kami akan kalah. Sekarang kami tahu bagaimana mengatasinya. Bagi Amorim, hasil imbang ini menjadi refleksi dari kemajuan yang tidak hanya terlihat dalam aspek takik, tetapi juga dalam karakter dan mentalitas kuatnya.
Selain Amad, dua pemain lain yang mendapatkan sorotan positif di laga ini adalah Lamens, keeper muda asal Belgia yang baru bergabung dari Royal Antwerp, tampil tenang meski ditekan habis-habisan dan kebebolaan dua gol. Ia beberapa kali menunjukkan ketenangan luar biasa, termasuk saat mengontrol bola berbahaya dari umpan balik rekan satu timnya yang nyaris menjadi kesalahan fatal. Momen itu memperlihatkan keteguhan mentalnya di bawah tekanan, kualitas penting untuk menjadi penjaga gawang utama Manchester United di masa depan.
Sementara itu, Casemiro kembali membuktikan kapasitasnya sebagai pemimpin sejati. Setelah sempat diragukan pada awal musim karena faktor usia, Belandang asal Brazil itu kini menjadi sosok penting dalam menjaga ritme permainan. Goalnya di babak pertama, menegaskan insting serta pengalaman yang masih sangat relevan di level tertinggi.
Di lini tengah, Bruno Fernandes kembali memegang peran sentral dalam mengatur serangan. Ia menciptakan empat peluang besar dan menjadi penghubung utama antara lini tengah dan depan. Meski gagal mencetak gol, performanya menunjukkan bahwa ia masih menjadi motor utama permainan United.
Hasil imbang dua-dua ini memang tidak sempurna bagi Manchester United, namun nilai moral dan psikologisnya sangat besar. Amorim kembali menegaskan bahwa musim masih panjang dan penilaian terhadap performa tim tidak bisa berubah hanya karena satu hasil. United menunjukkan bahwa mereka kini punya identitas baru, lebih sabar, lebih percaya diri dan mampu bangkit dalam situasi sulit.
Di sisi lain, Nottingham Forest membuktikan diri sebagai tim yang tak mudah dikalahkan di bawah bimbingan pelatih berpengalaman seperti Dice. Pertandingan di city ground ini menjadi pengingat bahwa sepak bola tidak hanya soal kemenangan, tetapi juga tentang bagaimana sebuah tim bereaksi saat diuji.






