Lensa Bola – Derby Rhineland menghadirkan pertarungan sengit pada pekan ke-10 Bundesliga musim 2025-2026 saat Borussia Mönchengladbach menjemuh rival sekotanya FC Köln di Stadion Borussia Park. Pertandingan ini bukan sekedar ajang perebutan 3 poin, tetapi juga soal harga diri dan gengsi 2 tim asal wilayah barat Jerman yang sudah berseteru puluhan tahun. Bagi Borussia Mönchengladbach, laga ini menjadi momen penting untuk memperpanjang trend positif setelah berhasil meraih kemenangan perdana musim ini saat menaklukkan St. Pauli dengan skor 4-0.

Kemenangan besar itu menjadi titik balik setelah awal musim yang berat membuat sekuat Aswan Gerardoseon kembali percaya diri menjelang derby panas melawan Köln. Atmosfer di Borussia Park sejak awal sudah terasa luar biasa. Mönchengladbach yang tampil dengan formasi menyerang, langsung mengambil inisiatif permainan sejak menit pertama.

Kombinasi Philipp Schäder dan Kevin Steiger di lini tengah mengendalikan tempo permainan, sementara Haristabakovic menjadi tumpuan utama di lini depan. Di sisi lain, pertahanan rapat Köln yang dikomandoi oleh Timo Hubers berusaha menahan gempuran Gladbach dengan disiplin tinggi. Meskipun dominan dalam penguasaan bola, Gladbach sempat kesulitan menembus lini pertahanan lawan yang tampil kompak.

Peluang emas baru hadir menjelang babak pertama berakhir, tepatnya pada menit keempat lima plus dua ketika Wasid memberikan hediah penalti kepada tuan rumah ketika Kristoffer Lahn melanggar Ragnar Aceh di kotak terlarang. Haristabakovic yang maju sebagai eksekutor, menggantikan Kevin Diks yang biasanya mengambil peran tersebut. Sayangnya, keputusan itu tidak berbuah manis.

Sepakan Tabakovic berhasil ditepis oleh keeper Colin Marvin Swabe yang tampil sigap membaca arah bola. Publik Borussia Park sempat terdiam, namun kekecewaan itu tak bertahan lama. Hanya berselang satu menit setelah kegagalan penalti, Gladbach berhasil membuka keunggulan melalui aksi Philip Sander.

Menderima umpan matang dari Kevin Stoiger, Sander menuntaskan peluang dengan sepakan keras ke sudut gawang yang membuat Swabe tak berdaya. Gol pada menit keempat lima plus tiga itu, menutup babak pertama dengan skor 1-0 untuk Gladbach. Memasuki babak kedua, permainan Gladbach semakin hidup.

Mereka tampil lebih sabar dalam membangun serangan dan memanfaatkan kelemahan lawan di sisi sayap. FC Köln sempat memberikan ancaman lewat sundulan Ceng Oscasar pada menit kelima-lima yang melenceng tipis. Namun, Gladbach justru memperlebar keunggulan enam menit kemudian.

Pada menit ke-6-1, Wasid kembali menunjuk titik putih setelah tayangan VAR menunjukkan handsball yang dilakukan oleh Lund di kotak penalti. Kali ini tidak ada perdebatan, Kevin Diks yang maju sebagai Algojo. Bek timnas Indonesia itu tampil tenang dan penuh percaya diri.

Dengan tendangan kaki kanan yang mengarah ke sisi bawah gawang, ia sukses menaklukan swabu. Meski arah tembakannya sempat terbaca, bola terlalu cepat untuk dihentikan. Gol tersebut bukan hanya menggandakan keunggulan Gladbach, tetapi juga menandai momen penting dalam karir Kevin Diks.

Itu merupakan gol debutnya di Bundesliga musim ini. Momentum positif Gladbach pun terus berlanjut. Hanya 3 menit berselang, tepatnya pada menit ke-6-4, Haris Tabakovic akhirnya menebus kesalahannya dengan mencetak gol ketiga untuk Borussia Mönchengladbach.

Berawal dari tembakan Kevin Steiger yang di blok pertahanan Köln, bola liar disambar cepat oleh Tabakovic dan meluncur deras ke gawang. Skor 3-0 membuat publik tuan rumah bersorak lantang. Tensi pertandingan mulai memanas pada menit ke-7-5.

Duel keras antara Isaac Bergman Johansson dan Kevin Diks memicu keributan kecil di dalam kotak penalti. Ragnar Aceh dan Sebastian Sebulonsen ikut terlibat dalam adu argumen memaksa Wasit mengeluarkan 3 kartu kuning sekaligus untuk meredam suasana. Derby Rheinland memang dikenal syarat dengan emosi dan adrenalin tinggi dan Laga kali ini membuktikan reputasi itu.

Gladbach tetap fokus menjaga keunggulan mereka. Gerardo Seon melakukan beberapa pergantian untuk menjaga intensitas permainan. Sementara itu, Köln berusaha mencari gol hiburan dan baru mendapatkannya di masa injury time.

Tepatnya pada menit ke-90-2, Wasit kembali menunjuk titik putih setelah pelanggaran di area berbahaya. Luca Walschmidt maju sebagai Algojo dan sukses menaklukkan keeper Moritz Nikolas, mengubah skor menjadi 3-1. Meski begitu, gol tersebut tidak cukup untuk mengubah hasil akhir.

Borussia MünchenGladbach tetap keluar sebagai pemenang dengan skor 3-1, memperpanjang rekor kemenangan mereka menjadi dua laga beruntun. Penampilan Kevin Diks menjadi salah satu sorotan utama seusahai pertandingan. Selain mencetak gol, bek Borussia 28 tahun itu tampil solid di lini pertahanan.

Ia mencatatkan empat tackle sukses, dua sapu yang penting serta akurasi umpan mencapai 88 persen. Kepercayaan pelatih Gerardo Xeon untuk menjadikannya Algojo penalti utama terbukti tepat. Dalam mewawancara usai pertandingan, Kevin Diks mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya.

Ia mengatakan, kemenangan atas Köln adalah hasil kerja keras seluruh tim yang tak pernah menyerah meski sempat melalui periode sulit. Saya sangat senang bisa membantu tim mencetak gol dan meraih kemenangan di derby ini. Atmosfernya luar biasa.

Fans memberikan energi luar biasa untuk kami. Semoga hasil ini jadi awal dari perjalanan positif kami. Tambahan tiga poin, membawa Borussia Mönchengladbach naik ke posisi ke-12 klasmen sementara Bundesliga dengan koleksi sembilan poin dari sepuluh pertandingan.

Mereka kini mencatat dua kemenangan, tiga hasil imbang dan lima kekalahan. Meski masih jauh dari zona Eropa, dua kemenangan beruntun membuat semangat tim meningkat signifikan. Seon menegaskan bahwa kemenangan ini bukan sekedar soal hasil, tetapi juga bukti bahwa timnya mulai menemukan identitas permainan yang stabil.

Kami belajar banyak dari kekalahan sebelumnya. Sekarang pemain bermain dengan disiplin dan percaya diri. Diks menjadi contoh pemain yang menunjukkan profesionalisme tinggi, baik dalam bertahan maupun saat mengambil tanggung jawab besar.

Bagi Gladbach, kemenangan atas Köln menjadi sinyal kebangkitan setelah performa inkonsisten di awal musim. Dalam dua laga terakhir, mereka tampil lebih matang, disiplin dan efektif memanfaatkan peluang. Sementara itu, bagi Kevin Diks, laga ini menandai babak baru dalam karirnya di Eropa.

Gol debutnya di Bundesliga bukan hanya sebuah catatan pribadi, tetapi juga simbol kebanggaan bagi para penggemar sepak bola Indonesia yang mengikuti kiprahnya di Jerman. Kemenangan di derby Rheinland juga membawa suasana baru di ruang ganti Gladbach. Para pemain merayakannya dengan penuh semangat, namun tetap fokus menghadapi jadwal padat ke depan.

Seon berharap momentum ini bisa menjadi fondasi bagi tim untuk kembali bersaing di papan tengah dan menjauh dari zona degradasi. Dengan lini belakang yang semakin solid dan pemain seperti Kevin Diks yang tampil konsisten, harapan itu bukanlah hal yang mustahil.

lion mesdon
November 9, 2025
Tags: ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *