Lensa Bola – Timnas Indonesia usia 22, menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan setelah berhasil menahan imbang timnas Mali dengan skor 22 dalam laga uji coba yang berlangsung di Stadion Pakansari Kabupaten Bogor. Pertandingan ini tidak hanya memberikan gambaran tentang kinerja terbaru Garuda Muda, tetapi juga menjadi tolak ukur penting dalam mempersiapkan tim menuju Sea Games 2025 di Thailand. Jika dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya antara kedua tim, yang berakhir dengan kekalahan telak 0-3 bagi Indonesia di lokasi yang sama, performa kali ini tampak jauh lebih terorganisasi, agresif dan menunjukkan arah perkembangan positif dalam berbagai aspek permainan.

Dua gol yang dicetak oleh Mauro Zilstra dan Rafael Struick menjadi bukti bahwa Indonesia mulai menemukan ritme permainan yang lebih tajam di lini depan. Oleh karenanya, hasil imbang ini dipandang bukan sekedar pencapaian skor, melainkan representasi dari kemajuan dalam struktur permainan yang selama ini menjadi fokus pelatih. Salah satu faktor penting yang memperlihatkan peningkatan tersebut adalah perubahan pendekatan taktik yang diterapkan oleh pelatih Indra Shafri.

Dalam laga ini, ia tidak lagi mengandalkan formasi 4-bag yang sebelumnya menjadi pilihan standar. Sebaliknya, Indra memilih beralih ke struktur 3-bag sebagai fondasi utama permainan. Keputusan ini bukan sekedar eksperimen, melainkan strategi yang disusun untuk meningkatkan keseimbangan antara stabilitas bertahan dan fleksibilitas menyerang.

Dalam laga ini, ia tidak lagi mengandalkan formasi 4-bag yang sebelumnya menjadi pilihan standar. Sebaliknya, Indra memilih beralih ke struktur 3-bag sebagai fondasi utama permainan. Keputusan ini bukan sekedar eksperimen, melainkan strategi yang disusun untuk meningkatkan keseimbangan antara stabilitas bertahan dan fleksibilitas menyerang.

Perubahan formasi ini juga berpengaruh pada pressing Indonesia. Jika pada laga sebelumnya pressing dilakukan secara sporadis dan kurang terkoordinasi, kali ini pendekatan yang digunakan jauh lebih kolektif dan sistematis. Indonesia tampil berani menekan sejak lini pertama, memaksa Mali melakukan kesalahan dalam membangun serangan.

Momen paling jelas yang menggambarkan keberhasilan sistem pressing tersebut terjadi pada goal pertama. Hoki Caraka melakukan tekanan agresif terhadap bag Mali yang tampak panik saat menerima bola. Tekanan itu menghasilkan kesalahan mendasar ketika bag tersebut gagal menguasai situasi dan melepaskan umpan yang tidak akurat.

Hoki yang sudah mengantisipasi arah bola, segera melakukan intercept dan kemudian memberikan umpan matang kepada Mauro Zilstra yang berada di posisi ideal. Dengan ketenangan tinggi, Mauro mengeksekusi peluang tersebut menjadi goal. Situasi ini menunjukkan bahwa pressing yang dilakukan tidak hanya bergantung pada kemampuan individu, tetapi juga pada koordinasi antar pemain, serta pemahaman kolektif tentang kapan harus menekan dan kapan harus menutup ruang.

Selain pressing, struktur pertahanan Indonesia juga terlihat tidak terlalu rendah seperti sebelumnya. Garis pertahanan yang lebih tinggi mempercepat proses merebut bola dan membantu Indonesia menciptakan peluang dari kesalahan lawan di area sepertiga akhir. Perubahan pada sektor tengah juga memberi pengaruh besar dalam dinamika permainan Indonesia.

Indra Safri tetap mempercayakan Ivar Jenner sebagai pusat distribusi serangan. Ivar Jenner memiliki peran penting dalam menjaga ritme permainan, serta memastikan bola mengalir dari belakang ke depan dengan teratur. Untuk mendampinginya, Indra memberikan kepercayaan kepada Rifaldo Pakapan.

Jenner mampu membawa bola dan mengatur tempo dengan leluasa, sementara Rifaldo menjalankan fungsi krusial sebagai penjaga keseimbangan yang bertugas menutup ruang ketika Indonesia kehilangan bola dan memberikan dukungan saat tim membangun serangan. Koneksi antara dua gelandang ini membuat transisi permainan berjalan lebih baik. Melihat keseluruhan pertandingan, terlihat bahwa Indonesia mulai membentuk identitas permainan yang lebih modern dan terstruktur.

Penggunaan tiga back, peningkatan intensitas pressing, serta koneksi yang lebih baik antar lini adalah tanda bahwa tim ini semakin matang secara taktikal. Namun demikian, beberapa aspek masih perlu diperbaiki, terutama dalam menjaga konsentrasi di lini belakang. Dua gol yang bersarang ke gawang Indonesia menunjukkan bahwa masih ada celah yang harus ditutup sebelum menghadapi laga-laga kompetitif.

Pelatih Indra Shafri menyadari hal ini dan menegaskan bahwa rangkaian uji coba yang dijalani tim sepanjang November sejatinya bukan bertujuan utama untuk meraih kemenangan di setiap pertandingan, melainkan untuk memvalidasi kesiapan pemain dan menyempurnakan bentuk permainan. Indra menekankan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam laga kontramali justru menjadi pelajaran penting sebelum menghadapi turnamen resmi. Ia menilai bahwa tanpa ujian seperti ini, sulit bagi tim untuk berkembang dan menemukan formula terbaik.

Menurutnya, pertandingan uji coba adalah ruang untuk mencoba strategi baru, mengukur kemampuan pemain dalam berbagai situasi, serta menilai seberapa kuat mentalitas mereka menghadapi tekanan. Indonesia sendiri nantinya akan tergabung di grup Chelsea Games 2025 bersama dengan Singapura, Filipina, dan Myanmar. Turnamen akan dibuka dengan laga melawan Singapura pada 5 September, kemudian menghadapi Filipina pada 8 Desember, dan terakhir bertemu Myanmar pada 12 Desember.

Meski secara tradisi Indonesia dianggap unggul atas ketiga lawan tersebut, pertandingan grup tetap perlu dihadapi dengan serius. Indonesia membawa misi besar, yaitu mempertahankan medali emas yang diraih pada si Games 2023 di Kamboja. Dengan ekspektasi publik yang tinggi, skuad Garuda Muda harus menunjukkan kesiapan maksimal sejak laga pembuka.

Apabila tren positif ini dapat dipertahankan dalam beberapa bulan ke depan, Indonesia memiliki peluang besar untuk kembali tampil kompetitif dan mempertahankan status sebagai salah satu kekuatan utama di Asia Tenggara. Dengan kerja keras, evaluasi yang tepat, dan penyempurnaan strategi, timnas Indonesia U22 dapat melangkah ke turnamen dengan keyakinan penuh dan ambis besar untuk meraih hasil terbaik di Thailand.

lion mesdon
November 20, 2025
Tags: ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *