Lensa Bola – Real Madrid kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu tim terkuat di Liga Spanyol musim ini ketika mereka sukses menaklukan Atletic Bilbao dengan skor telak 3-0. Pada Jurnada ke-15 yang berlangsung di Stadion San Mames, Kamis dini hari waktu Indonesia Barat, bermain sebagai tim tamu di hadapan puluhan ribu pendukung tuan rumah yang terkenal fanatik, pasukan sahabi Alonso tampil percaya diri, disiplin dan efektif dalam memanfaatkan peluang. Sejak awal aga, Madrid langsung mengambil inisiatif serangan dengan mengandalkan kekuatan terbaiknya termasuk Kylian Mbappé sebagai andalan di lini depan, Vinicius Junior di sektor sayap, Federico Valverde di lini tengah, serta tren Alexander Arnold yang mengisi posisi bek kanan.

Kombinasi pemain-pemain tersebut membuat permainan Madrid mengalir dinamis dan sulit diimbangi oleh Atletic Bilbao. Keunggulan Madrid tercipta dengan sangat cepat, baru 7 menit pertandingan berjalan, Kylian Mbappé berhasil membuka keunggulan melalui aksi individu yang membukau. Berawal dari pergerakan cepat dari dekat garis tengah, Mbappé menggiring bola melewati dua pemain bertahan Atletic dengan kelincahan dan kecepatan khasnya.

Setibanya di depan kotak penalti, ia langsung melepaskan tembakan keras yang meluncur deras ke sudut gawang dan gagal dihentikan oleh keeper Unai Simon. Gol cepat tersebut langsung mengubah atmosfer pertandingan dan membuat Madrid semakin percaya diri dalam mengendalikan tempo permainan. Atletic Bilbao yang tertinggal berusaha meningkatkan intensitas serangan.

Namun, rapatnya pertahanan Madrid membuat setiap upaya mereka kerap kandas sebelum benar-benar mengancam gawang. Real Madrid terus menekan dan menciptakan sejumlah peluang berbahaya sepanjang babak pertama. Serangan melalui sektor sayap yang digalang Vinicius Junior dan didukung overlap dari tren Alexander Arnold membuat pertahanan Bilbao tampil kewalahan.

Keunggulan Madrid akhirnya kembali bertambah pada menit keempat-dua melalui gol yang dicetak oleh Eduardo Camavinga. Gol tersebut berawal dari situasi bola mati yang dieksekusi dengan sangat efektif. Bola umpan berhasil disundul oleh Mbappé ke arah depan gawang, lalu disambut Camavinga dengan tandukan jarak dekat yang tak mampu diantisipasi Unai Simon.

Skor 2-0 menutup jalannya babak pertama. Memasuki babak kedua, Atletik Bilbao mencoba bangkit dengan memainkan tempo lebih cepat dan meningkatkan tekanan di lini tengah. Beberapa pergantian pemain dilakukan untuk menambah daya gedor, namun solidnya blok pertahanan Madrid serta kedisiplinan Federico Valverde dan Camavinga dalam menjaga keseimbangan permainan membuat serangan Bilbao tidak berkembang optimal.

Real Madrid justru kembali memperlihatkan ketajamannya pada menit ke-60 ketika kilian Mbappé mencetak gol ke-2 sekaligus gol ke-3 bagi timnya. Menerima ruang tembak di luar kotak penalti, Mbappé melepaskan sepakan keras yang kembali gagal di jangkau keeper Bilbao. Gol ini membuat kedudukan berubah menjadi 3-0 dan secara praktis mematikan peluang kebangkitan tuan rumah.

Hingga peluit panjang dibunyikan, Atletik Bilbao tidak mampu mencetak satu gol pun balasan. Sementara Real Madrid sukses mempertahankan keunggulan tanpa kebocoran. Kemenangan ini menjadi hasil yang sangat penting bagi Real Madrid dalam persaingan ketat di papan atas klasmen Liga Spanyol.

Tambahan 3 poin membuat Madrid kini mengoleksi 36 poin dan menempati posisi kedua klasmen sementara. Sementara itu, Atletik Bilbao harus puas tertahan di peringkat ke-8 dengan raihan 20 poin. Hasil ini menegaskan bahwa Madrid masih menjadi kandidat kuat praise gelar, terlebih dengan performa konsisten yang mereka tampilkan dalam beberapa pekaan terakhir.

Namun, dibalik kemenangan memyakinkan tersebut, Real Madrid harus menerima kabar yang kurang menyenangkan terkait kondisi salah satu pemain barunya Trent Alexander-Arnold. Bek kanan asal Inggris itu sejatinya tampil sangat impresif sejak awal pertandingan dan bahkan menjadi salah satu kunci terciptanya gol pembuka Madrid. Pada menit ke-8, Trent melepaskan umpan panjang akurat dari sisi kanan pertahanan yang berhasil dikontrol sempurna oleh Kylian Mbappe sebelum berujung gol.

Aksi tersebut menjadi yang pertama bagi Trent bersama dengan Real Madrid dan disambut antusias oleh para pendukung yang selama ini menantikan kontribusinya. Aksi tersebut sekaligus memperlihatkan kualitas distribusi bola khas Trent Alexander-Arnold yang selama bertahun-tahun menjadi senjata utama saat ia masih membela Liverpool. Ia tak hanya aktif membantu serangan tetapi juga cukup disiplin dalam menjaga area pertahanannya.

Namun nasib buruk menghampirinya pada menit ke-5 saat berusaha mengirimkan operan ke depan kaki kanan Trent justru terinjak dengan keras oleh gelandang atletik Bilbao Alejandro Rego. Tekanan kuat tersebut membuat engkelnya tertekuk dalam posisi yang sangat tidak wajar. Trent langsung terkapar di lapangan sambil memegangi kakinya dengan raut wajah yang jelas memperlihatkan rasa sakit yang hebat.

Setelah dilakukan pemeriksaan singkat, tim Medis memutuskan bahwa Trent tidak dapat melanjutkan pertandingan. Ia pun harus ditarik keluar dan posisinya digantikan oleh bek muda Madrid Raul Asensio. Pergantian tersebut membuat suasana di bangku cadangan Madrid seketika berubah dari penuh kegembiraan menjadi diliputi kekhawatiran.

Cadera yang dialami di San Mames ini semakin memperpanjang periode sulit Trent Alexander-Arnold sejak ia bergabung dengan Real Madrid. Bek berusia 27 tahun itu, sejatinya datang ke Spanyol dengan ekspektasi yang sangat tinggi sebagai salah satu back kanan terbaik di dunia. Ia diharapkan mampu menjadi pilar utama di lini belakang sekaligus memberikan kontribusi besar dalam membangun serangan di sisi kanan.

Namun kenyataannya, perjalanan awal Trent bersama dengan Los Blancos justru lebih banyak diwarnai oleh masalah kebugaran. Sebelum lagam melawan Atletic Bilbao, ia baru mencatatkan sekitar 15 penampilan bersama dengan Real Madrid di semua kompetisi. Jumlah yang tergolong minim untuk pemain sekelas dirinya.

Pada awal musim, Trent sempat mengalami cedera hamstring yang membuatnya harus menepi lebih dari satu bulan pada September lalu. Ia juga sempat mengalami gangguan kebugaran saat memperkuat timnya di ajang piala dunia antarklub yang turut menghambat proses adaptasinya di lingkungan baru. Barulah pada 30 November, ia kembali dipercaya masuk dalam starting eleven oleh Xabi Alonso.

Perlahan, performanya mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan termasuk melalui asis indah kepada Mbak Pede San Mames. Namun, cedera kembali datang di saat ia baru saja mulai menemukan ritme terbaiknya. Selain persoalan fisik, tekanan mental juga sempat membebani perjalanan Trent di Spanyol.

Dua pekan sebelum lagam melawan Bilbao, ia kembali ke Inggris dalam laga Liga Champions dan harus menerima kenyataan pahit saat Real Madrid kalah 0-2. Pada pertandingan tersebut, ia mendapatkan sambutan tidak bersahabat dari publik Anfield yang mencemoohnya. Situasi itu dianggap sebagai pukulan psikologis tersendiri mengingat ia pernah menjadi idola di stadion tersebut sebelum akhirnya memutuskan hijrah ke Madrid.

Lebih jauh lagi, Trent juga sempat menjadi sasaran kritik tajam karena dianggap belum mampu memberikan kontribusi maksimal bagi tim. Bahkan, disebut sebagai salah satu pihak yang turut bertanggung jawab atas kebocoran lini pertahanan Madrid dalam beberapa laga sebelumnya, termasuk saat tim kebobolan tiga gol dalam pertandingan melawan Olympiakos. Kini, seluruh elemen di tubuh Real Madrid berharap cedera yang dialami oleh Trent tidak terlalu serius dan tidak membuatnya harus absen terlalu lama.

Xabi Alonso tentu dihadapkan pada tantangan besar jika harus kehilangan salah satu opsi terbaik di sektor B kanan mengingat kedalaman squad di posisi tersebut tidak terlalu melimpah. Lebih dari itu, nasib yang menimpa Trent juga mengingatkan banyak pihak pada kisah tragis Eden Hazard yang datang ke Madrid dengan status bintang, tetapi justru lebih sering berkutat dengan cedera ketimbang menunjukkan performa terbaiknya di lapangan. Perbandingan ini tentu menjadi bayang-bayang yang tidak diharapkan menghantui perjalanan Trent di Santiago Bernabeu.

lion mesdon
Desember 14, 2025
Tags:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *