
Lensa Bola – Timnas Portugal hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan diri lalas kepiala dunia 2026. Squad Aswan Roberto Martinez itu diakini tidak akan menemui kesulitan besar ketika menghadapi Irlandia. Namun, kenyataan di lapangan justru berkata sebaliknya.
Laga yang seharusnya menjadi kesempatan emas Cristiano Ronaldo untuk meraih tiket otomatis menuju turnamen Agbar tersebut berubah menjadi malam penuh kejutan frustasi dan drama. Apalagi ketika sang kapten sekaligus ikon Portugal Cristiano Ronaldo harus menerima kartu merah di awal babak kedua. Meskipun diunggulkan, Irlandia tampil penuh determinasi, disiplin dan efektif dalam memanfaatkan peluang.
Sebelum laga dimulai, perhatian publik sempat tertuju pada komentar Ronaldo terkait atmosfer Dublin yang pernah memberinya pengalaman kurang menyenangkan. Pada tahun 2021, Portugal ditahan imbang 0-0 di tempat yang sama dan Ronaldo banyak menerima cemohan dari para pendukung tuan rumah. Alih-alih merasa tertekan, Ronaldo justru menanggapinya dengan sikap santai pada sesi konferensi pers sebelum pertandingan.
Ia mengakui sudah terbiasa menghadapi ajakan tersebut dan bahkan berharap para supporter mengulanginya. Menurutnya, sorakan negatif itu justru akan mengalihkan tekanan dari rekan-rekannya yang lain. Namun kemudian, dengan gaya khasnya yang penuh humor, Ronaldo meralat ucapannya.
Ia menyatakan bahwa sebenarnya ia berharap tidak lagi menerima cemohan dan menegaskan bermain di Irlandia selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan. Sambil berkedip, ia berjanji akan menjadi anak yang baik di lapangan. Laga kemudian dimulai dengan intensitas tinggi.
Martinez menurunkan sekuat terbaiknya dengan barisan pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo, Joao Felix, Bernardo Silva, Vitynya serta Ruben Dias. Di atas kertas, Portugal memiliki kualitas yang jauh lebih unggul dibandingkan Irlandia. Namun, sejak menit pertama terlihat bahwa Irlandia datang dengan mental sama sekali tidak gentar menghadapi lawan berperingkat jauh di atas mereka.
Irlandia bermain agresif, melakukan pressing ketat dan tidak memberi ruang bagi Portugal untuk membangun serangan dengan nyaman. Tekanan Irlandia membuahkan hasil cepat. Pada menit ke-17, publik tuan rumah bergemuruh ketika Troy Perot berhasil membuka keunggulan.
Berawal dari skema bola mati, Lyam Scaless menyundul bola ke arah Perot yang menerima bola dengan posisi ideal. Tanpa kawalan ketat, sang striker menanduk bola ke gawang Diogo Costa. Portugal yang tidak mengantisipasi duel udara tersebut terlihat panik dan mulai kehilangan ketenangan.
Goal tersebut menjadi pukulan awal bagi Portugal yang sebenarnya memiliki target tinggi untuk menyelesaikan pertandingan tanpa masalah. Tertinggal satu goal membuat Portugal meningkatkan intensitas serangan. Ruben Neves mencoba mengatur tempo permainan dengan distribusi bola yang cepat, sementara João Felix dan Bernardo Silva berupaya menciptakan celah melalui kombinasi umpan pendek.
Ronaldo juga beberapa kali mencoba menciptakan peluang melalui gerakan diagonalnya, tetapi back-back Irlandia tampil sangat disiplin. Dara Osi, yang menjadi salah satu pilar pertahanan Irlandia, memainkan perannya dengan sangat baik dalam mengawal Ronaldo dan membatasi pergerakan Portugal di lini depan. Tekanan yang mereka bangun selalu berhasil mereka patahkan sebelum masuk ke kotak penalti.
Petaka bagi Portugal kembali terjadi menjelang berakhirnya babak pertama. Pada menit ke-45, Troy Perrott kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah menerima umpan terobosan akurat dari Dara Osi. Dengan teknik yang matang, Perrott melakukan pergerakan cut inside dari sisi kanan sebelum melepaskan tembakan mendatar ke arah gawang Portugal.
Babak pertama pun berakhir dengan skor 2-0 untuk keunggulan tim Tuan Rumah. Memasuki babak kedua, Martínez melakukan sejumlah pergantian untuk mengatasi krisis kreativitas yang dialami timnya. Ia memasukkan para pemain yang memiliki kemampuan individual lebih baik seperti Rafael Liao dan Francisco Tringkau, berharap mereka bisa meruntuhkan pertahanan rapat Irlandia.
Namun, pergantian tersebut tidak membawa dampak berarti. Irlandia tetap tampil tenang, fokus dan tidak membiarkan Portugal mendapatkan momentum. Mereka mengatur ritme permainan dengan sangat baik, menunggu saat yang tepat untuk melakukan transisi cepat.
Klimaks dari pertandingan ini terjadi pada menit ke-60 ketika Cristiano Ronaldo menerima kartu merah dari Wasid. Dalam perebutan posisi tanpa bola, Ronaldo terlihat menyikut Dara Osi. Wasid Glenn Nyberg awalnya mengeluarkan kartu kuning.
Tetapi, setelah mendapat panggilan dari VAR dan melihat tayangan ulang, ia memutuskan untuk menaikan sanksi menjadi kartu merah. Ronaldo tampak sangat kesal dengan keputusan tersebut. Ia sempat bertepuk tangan dengan nada sini sekarang Wasit dan terus menggerutu saat berjalan meninggalkan lapangan.
Pengusiran ini tidak hanya membuat Portugal semakin sulit mengejar ketertinggalan, tetapi juga memunculkan tanda tanya mengenai kondisi mental dan ketenangan seorang kapten berpengalaman dalam situasi krusial. Setelah kehilangan Ronaldo, Portugal semakin kesulitan mengatur serangan. Mereka mencoba beberapa percobaan dari luar kotak penalti melalui Vitinha dan Neves, namun semuanya tidak membahayakan gawang Irlandia.
Kekalahan 0-2 ini membuat peluang Portugal untuk lolos langsung ke piala dunia tertunda. Meski masih berada di puncak last man Group F dengan 10 poin, mereka harus menjalani laga terakhir melawan Armenia untuk memastikan tiket. Kekalahan ini juga menunjukkan sejumlah masalah yang harus segera dibenahi mulai dari ketergantungan terhadap Ronaldo, kurangnya kreativitas ketika menghadapi tim dengan blok rendah, hingga persoalan konsentrasi di lini belakang.
Sementara itu, nasi Ronaldo juga menjadi pertanyaan, terutama terkait kemungkinan sanksi tambahan yang dapat menghalanginya tampil di laga-laga berikutnya. Di sisi lain, bagi Irlandia, kemenangan ini menjadi suntikan moral besar dalam perjuangan mereka di kualifikasi piala dunia 2026. Tambahan 3 poin membuat mereka naik ke peringkat kedua klasmen dengan torehan 7 poin.
Mereka, kini hanya tertinggal 2 poin dari Hungaria yang menjadi lawan terakhir mereka di fase grup. Peluang mereka untuk lolos masih terbuka lebar, terutama setelah menunjukkan performa luar biasa melawan salah satu tim terbaik Eropa. Pertunjukan disiplin, determinasi serta efektivitas Irlandia dalam memanfaatkan peluang membuat kemenangan ini sangat layak untuk dirayakan.






