
Lensa Bola – Saga Transfer Alejandro Garnacho akhirnya mencapai titik akhir, setelah Chelsea dan Manchester United dikabarkan mencapai kesepakatan harga untuk sang winger muda asal Argentina. Transfer ini menjadi salah satu cerita besar di bursa musim panas 2025, karena melibatkan dua klub raksasa Premier League sekaligus. Nama Garnacho sendiri sudah lama menjadi perbincangan, baik karena performanya di lapangan maupun polemik yang membelitnya di Old Trafford.
Sejak insiden di final Liga Eropa musim lalu, di mana Manchester United harus mengelan kekalahan pahit, hubungan Garnacho dengan pelatih Ruben Amorim disebut memburuk drastis. Sang pemain merasa tidak mendapatkan kepercayaan penuh, sementara Amorim lebih mengutamakan opsi lain di sektor sayap. Situasi ini memuncak ketika Garnacho diasingkan dan berlatih sendirian di pusat latihan Carrington selama sebulan penuh.
Suatu tanda jelas bahwa dirinya sudah tidak lagi menjadi bagian penting dalam rencana pelatih Portugal tersebut. Puncak keterasingan Garnacho terlihat pada laga perdana Premier League 2025-2026 ketika United menjemuh Arsenal di Old Trafford. Dalam laga penting itu, Garnacho sama sekali tidak masuk dalam daftar yang dibawa, bahkan sekedar duduk di bangku cadangan pun tidak.
Kondisi ini memperkuat spekulasi bahwa masa depan sang winger di Old Trafford sudah selesai. Di balik situasi pelik ini, Chelsea justru melihat peluang emas. Klub asal London Barat itu bergerak cepat dan menjalin komunikasi dengan pihak Garnacho.
Laporan dari berbagai media menyebutkan bahwa The Blues bisa mencapai kesepakatan personal dengan pemain berusia 21 tahun tersebut, sementara negosiasi harga dengan Manchester United menjadi langkah berikutnya. Manchester United sendiri tidak menutup pintu untuk melepas sang pemain. Klub pemilik hanya menunggu tawaran finansial yang sesuai agar kesepakatan bisa tercapai.
Pelatih Ruben Amorim memilih untuk tidak memperkeruh suasana dengan komentar yang kontroversial. Ia menegaskan bahwa perpisahan adalah hal yang lumrah dalam sepak bola modern, apalagi ketika seorang pemain membutuhkan tantangan baru untuk berkembang. Garnacho adalah pemain berbakat, tetapi terkadang Anda memang butuh pengalaman baru.
Itu sesuatu yang normal. Akhirnya, laporan dari The Athletic mengonfirmasi bahwa Chelsea dan Manchester United telah mencapai kesepakatan transfer. Harga yang disepakati adalah 40 juta pond sterling, ditambah klausul penjualan sebesar 10 persen di masa depan untuk Manchester United.
Dengan tercapainya kesepakatan ini, Garnacho tinggal menunggu prosedur akhir sebelum resmi diumumkan sebagai pemain baru Chelsea. Ia dijadwalkan menjalani tes medis pada Jumat 29 Agustus waktu setempat. Kemudian, menandatangani kontrak jangka panjang berdurasi 7 tahun.
Kontrak ini menunjukkan bahwa Chelsea benar-benar melihat Garnacho sebagai investasi jangka panjang, bukan hanya sekedar perekrutan jangka pendek. Keputusan Garnacho untuk pindah ke Chelsea sebenarnya bukanlah pilihan yang terburu-buru. Sejak memutuskan angkat kaki dari Old Trafford pada musim panas ini, ia memang hanya fokus pada The Blues sebagai destinasi utama.
Ada ambisi besar yang ingin ia wujudkan bersama dengan klub London tersebut. Terutama, setelah menyaksikan perkembangan Chelsea di bawah pelatih Enzo Maresca, yang mengusung sepak bola modern berbasis penguasaan bola. Latar belakang kepindahan Garnacho tentu tidak bisa dilepaskan dari situasinya di Manchester United.
Sebagai jebolan akademik klub, ia sempat digadang-gadang menjadi salah satu bintang masa depan setan merah. Ia mencatatkan total 144 penampilan dengan torehan 26 gol dan 22 asis panjang karirnya di Old Trafford. Angkat tersebut cukup impresif untuk pemain yang berusia 21 tahun.
Namun, perjalanan manis itu berakhir pahit setelah musim lalu ia lebih sering duduk di bangku cadangan. Puncaknya terjadi di final Liga Eropa ketika Amorim memilih tidak menurunkan Garnacho sejak awal, bahkan sama sekali tidak memberinya menit bermain. Rasa kecewasan pemain semakin dalam ketika dirinya juga tidak dibawa ke tur pramusim, seolah-olah ia sudah dicorek dari rencana klub.
Kondisi tersebut membuat Garnacho semakin yakin untuk mencari pelabuhan baru. Chelsea hadir dengan proyek jangka panjang yang menarik, terutama dengan kebutuhan tim di posisi sayap kiri. Saat ini, The Blues memang tengah membangun skuad muda yang kompetitif dan Garnacho dinilai cocok untuk melengkapi puzzle tersebut.
Ia akan bersaing dengan Jamie Benoit Gittens, winger muda berbakat yang baru direkrut pada musim panas ini. Dengan bergabungnya Garnacho, Chelsea kini sudah mendatangkan total 10 pemain baru di bursa transfer. Sebuah tanda keseriusan klub dalam memperkuat skuad mereka.
Minat Chelsea pada Garnacho bukanlah tanpa alasan. Dengan formasi 4-3-3 andalan Enzo Maresca, keberadaan pemain sayap kiri yang eksplosif menjadi sangat krusial. Saat ini, Chelsea memiliki opsi seperti Jamie Gittens dan Neto untuk posisi tersebut.
Sementara di sayap kanan, Palmer sudah menjadi pilihan utama. Palmer bahkan kadang dimainkan sebagai playmaker jika diperlukan. Kehadiran Garnacho di sisi kiri, memberi fleksibilitas lebih besar bagi Maresca dalam ramu strategi menyerang.
Ia bisa menjadi opsi starter maupun supersub yang mampu mengubah jalannya pertandingan. Dari segi statistik, Garnacho sebenarnya tidak kalah mentereng dibandingkan dengan beberapa winger Chelsea saat ini. Menurut data transfer market, ia mencatatkan total 38 kontribusi gol dalam 108 penampilan untuk United.
Angka ini memang masih kalah dari Cool Palmer dan Wonderkid yang masing-masing memiliki 48 kontribusi gol. Namun secara produktivitas per 90 menit, Garnacho mencatatkan rata-rata 0,74 kontribusi gol atau asis per laga. Angka ini menunjukkan bahwa dirinya cukup efisien ketika mendapatkan kesempatan bermain.
Meski demikian, produktivitas tersebut masih sedikit di bawah beberapa winger The Blues, yang berarti Garnacho tetap harus bekerja keras untuk mengamankan posisi utama di Stamford Bridge. Bagi Garnacho, kepindahan ini adalah awal baru yang penuh tantangan. Ia meninggalkan klub yang membesarkan namanya dengan segala kontroversi dan tekanan, lalu bergabung dengan Chelsea yang sedang membangun kekuatan untuk kembali berjaya di Premier League dan kompetisi Eropa.
Fans The Blues tentu berharap banyak pada pemain yang dikenal memiliki kecepatan, kemampuan dribble yang mumpuni serta naluri gol yang tajam ini. Jika mampu beradaptasi dengan cepat, Garnacho bisa menjadi senjata andalan Chelsea di sisi sayap kiri, bahkan mungkin menjadi ikon baru bagi klub di masa depan.