Lensa BolaLiverpool sedang menghadapi krisis performa paling serius di musim 2025-2026. Kekalahan 2-3 dari Brentford di pekan ke-9 Premier League,  memperpanjang tren negatif dreads di Premier League musim ini. Hasil tersebut, bukan hanya membuat mereka terpuruk di papan tengah klasmen, tetapi juga menandai 4 kekalahan beruntun di Liga.

Jumlah yang sama dengan total kekalahan Liverpool sepanjang musim lalu ketika mereka keluar sebagai juara. Kondisi ini menegaskan bahwa sang juara bertahan kini sedang berada dalam masa sulit dan jauh dari performa dominan yang pernah mereka tunjukkan satu tahun sebelumnya. Pertandingan kontra Brentford sebenarnya diawali dengan optimisme tinggi setelah Liverpool meraih kemenangan atas Eintracht Frankfurt di Liga Champions beberapa hari sebelumnya.

Namun, asa untuk bangkit seketika pupus setelah Danggo Autara mencetak gol cepat pada menit kelima. Brentford tampil penuh percaya diri dengan pendekatan permainan langsung dan pressing agresif yang membuat lini belakang Liverpool kewalahan. Menjelang akhir babak pertama, Kevin Sett menggandakan keunggulan tuan rumah dengan sepakan terukur yang tak mampu diantisipasi oleh Gheorghi Mamardasvili.

Liverpool sempat memperkecil ketertinggalan lewat gol dari Miloš Kerkes sebelum turun minum, namun penalti Igor Thiago di babak kedua kembali membuat Brentford menjauh. Mohamed Salah sempat memperkecil skor menjadi 3-2 di menit-menit akhir. Tetapi, gol itu tak cukup menyelamatkan tim dari kekalahan keempat beruntung di Liga.

Sang kapten Virgil van Dijk tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya setelah pertandingan. Ia menyebut kekalahan di markas Brentford sebagai pukulan berat bagi seluruh tim. Rasanya sangat mengecewakan kalah di sini.

Kami tahu kekuatan mereka dan apa yang akan mereka lakukan, tapi kami gagal mengatasinya. Malam yang sulit diterima, tapi kami harus terus melangkah. Ucapan sang kapten menggambarkan situasi internal Liverpool yang penuh tekanan dan kebingungan dalam mencari solusi untuk keluar dari masa sulit.

Musim ini, Liverpool seakan kehilangan jati dirinya sebagai tim juara. Sejak kepergian pemain-pemain kunci seperti Luis Dias, Trent Alexander-Arnold dan Darwin Nunes, serta tragedi meninggalnya Diogo Jota akibat kecelakaan mobil di Portugal pada Mei lalu, performa tim menurun drastis. Berat, seperti kehilangan roh kompetitif yang dulu menjadi ciri khas mereka di bawah arahan Jurgen Klopp.

Meskipun Klopp telah menggelontorkan dana besar untuk mendatangkan pemain baru seperti Milos Kerkes, Hugo Akitike, Florian Wirtz dan Alexander Isaac, kontribusi mereka sejauh ini belum mampu mengembalikan kekuatan Liverpool. Kerkes memang sempat tampil menjanjikan dengan golnya ke gawang Brentford. Namun secara keseluruhan, tim masih kesulitan menemukan keseimbangan permainan.

Pelatih Arne Slot mengakui bahwa timnya belum menemukan cara efektif menghadapi lawan yang bermain rapat dan mengandalkan umpan-umpan panjang. Dalam lagam lawan Brentford, tercatat tim Tuan Rumah melakukan 62 umpan jauh, angka tertinggi mereka musim ini, dan sebagian besar berhasil menciptakan tekanan bagi pertahanan Liverpool. Beberapa tim memang punya gaya bermain tertentu saat menghadapi kami, dan itu strategi yang cukup berhasil.

Kami belum menemukan jawabannya. Ia menambahkan bahwa masalah utama Liverpool bukan pada daya serang, melainkan di sektor pertahanan yang terlalu mudah ditembus. Statistik menunjukkan dread setelah kebobolan 14 gol dari 9 pertandingan liga.

Retor terburuk mereka di periode yang sama dalam 5 tahun terakhir. Krisis hasil ini membuat posisi Arne Slott mulai dipertanyakan. Laporan Football Insider Jumat 24 Oktober kemarin menyebut sang pelatih kini berada dalam situasi genting.

Dimana satu kekalahan lagi bisa memicu krisis penuh. Walaupun belum ada pernyataan resmi dari manajemen Liverpool atau pemilik klub, tekanan terhadap Slott mulai terasa. Kemenangan atas Frankfurt di Liga Champions sempat diharapkan menjadi titik balik.

Namun, hasil di Brantford justru memperlihatkan bahwa masalah tim masih kompleks dan belum terselesaikan. Dalam podcast Inside Track, jurnalis Pete Orowerke menilai bahwa Slot memang masih memiliki kredit prestasi setelah membawa Liverpool menjuarai Premier League musim lalu. Tetapi, ia juga menegaskan bahwa sepak bola Inggris tidak memberi banyak ruang untuk kesabaran.

Kemenangan atas Frankfurt seharusnya menjadi momen kebangkitan. Tapi hal seperti melawan Brantford menunjukkan bahwa masalahnya lebih dalam. Jika performa tidak segera membaik, tekanan akan datang dari berbagai arah.

Mick Brown, mantan kepala pemandu bakat Manchester United, juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap performa sejumlah pemain senior Liverpool. Dalam mewawancaranya dengan Football Insider, ia menilai beberapa bintang seperti Mohamed Salah dan Virgil van Dijk menunjukkan penurunan yang signifikan. Selain itu, rekrutan anyar seperti Alexander Isaac dan Florian Wirtz disebut belum beradaptasi dengan ritme Premier League yang keras dan cepat.

Liverpool menghabiskan banyak uang musim panas lalu untuk memperkuat squad. Dan banyak yang memperkirakan mereka akan mendominasi lagi. Tapi sejauh ini hasilnya jauh dari harapan.

Selain faktor individu pemain, keputusan taktis Arnold Slott juga menjadi sorotan. Pola 4-2-3-1 yang ia terapkan dianggap terlalu mudah ditebak lawan, sementara upayanya menempatkan Florian Wirtz sebagai falsenain dinilai mengurangi ketajaman lini depan. Kombinasi Alexis McAllister dan Curtis Jones belum mampu memberikan keseimbangan antara kreativitas dan pertahanan, membuat Liverpool kerap kalah dalam duel transisi cepat.

Situasi semakin rumit karena jadwal padat menanti di depan mata. Dalam tiga pekan ke depan, Liverpool akan menghadapi Crystal Palace di Ajang Carabao Cup, kemudian menjemuh Aston Villa di Premier League, serta duel agak besar melawan Real Madrid di Liga Champions dan Manchester City di Liga. Jika performa tidak segera membaik, tekanan terhadap Arne Slot akan semakin berat, dan kemungkinan perubahan besar di manajemen tim bisa saja terjadi.

Sejumlah media Inggris bahkan mulai mengaitkan nama Steven Gerrard sebagai calon potensial pengganti Slot bila situasi memburuk. Meski demikian, sebagian pendukung masih menunjukkan kestiaan terhadap pelatih asal Belanda itu. Banyak fans menilai bahwa krisis ini merupakan hasil kombinasi dari kehilangan pemain kunci, adaptasi lambat rekrutan baru dan jadwal yang padat.

Bukan semata kesalahan dari pelatih. Beberapa penggemar mengingatkan bahwa Jurgen Klopp pun sempat mengalami fase serupa pada musim 2020-2021 sebelum membawa Liverpool bangkit dan finish di posisi empat besar. Namun, perbedaan utama kali ini adalah tekanan kompetisi yang jauh lebih tinggi, di mana Arsenal tampil konsisten sejak awal musim.

Secara statistik, situasi Liverpool memang mengkhawatirkan. Dalam empat kekalahan terakhir, mereka kebobolan sembilan gol dan hanya mencetak lima gol. Produktivitas gol menurun drastis dari rata-rata 2,4 gol per laga musim lalu menjadi 1,3 gol per laga musim ini.

Di sisi lain, efektivitas pertahanan juga merosot tajam, dengan rata-rata kebobolan 1,5 gol per pertandingan. Kondisi ini membuat peluang mempertahankan gelar Premier League yang menipis. Bahkan, jika tren buruk terus berlanjut, dreads bisa keluar dari zona Eropa.

Analis Sky Sport Jamie Carragher menilai, Liverpool kini berada di titik kritis yang akan menentukan arah musim mereka. Slot punya filosofi menyerang yang menarik, tetapi Premier League menuntut keseimbangan. Jika pertahanan terus rapuh, mereka akan kesulitan bersaing.

Bagi Arne Slot, minggu-minggu ke depan akan menjadi ujian terberat dalam karirnya di Anfield. Ia harus segera menemukan cara untuk memulihkan kepercayaan diri tim, memperkuat pertahanan, dan mengembalikan mental juara yang sempat menjadi ciri khas Liverpool. Jika gagal melakukannya, tekanan dari media, publik dan mungkin juga internal klub akan semakin besar.

Dunia sepak bola tahu betul, di klub sebesar Liverpool, kesabaran bukanlah sesuatu yang murah. Setiap pertandingan ke depan, bukan hanya tentang 3 poin, melainkan juga tentang mempertahankan reputasi, stabilitas ruang ganti dan mungkin juga masa depan Slot sendiri di kursi manajer.

lion mesdon
Oktober 28, 2025
Tags:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *