Lensa Bola – Premier League musim 2025-2026 secara resmi akan dimulai pada Jumat 15 Agustus waktu setempat atau Sabtu 16 Agustus 2025 dini hari waktu Indonesia Barat. Berbeda dari sebelumnya, di IPL musim ini menghadirkan berbagai perubahan signifikan yang siap mempengaruhi jalannya kompetisi. Pertandingan pembuka antara Liverpool dan Burnham Wood di Anfield menjadi awal dari musim yang dinantikan ini.

Sejumlah inovasi dan regulasi baru diterapkan untuk meningkatkan kualitas permainan, keadilan dan pengalaman penonton. Perubahan-perubahan ini mencakup beberapa aspek krusial mulai dari perlengkapan pertandingan, peraturan teknis hingga pengalaman siaran. Salah satu perubahan paling mencolok adalah pergantian bola resmi yang kini menggunakan produk dari Puma menggantikan Nike.

Perubahan ini tentu akan memberikan sensasi berbeda bagi para pemain. Selain itu, teknologi offside semi otomatis yang sudah diperkenalkan pada April 2025 akan digunakan secara penuh untuk pertama kalinya. Teknologi ini diharapkan dapat mempercepat pengambilan keputusan offside dan meminimalisir adanya kontroversi.

Dari sisi aturan permainan, beberapa penyesuaian penting dilakukan berdasarkan regulasi IFAB. Pertama, keeper hanya diberi waktu 8 detik untuk membuang bola setelah menguasainya. Wasit akan menghitung mundur, dan jika keeper melebihi batas waktu, tim lawan akan mendapatkan tendangan sudut.

Aturan ini bertujuan untuk meningkatkan tempo permainan dan mencegah taktik mengulur waktu. Kedua, Wasit akan lebih ketat dalam menyikapi dorongan antar pemain di kotak penalti saat situasi bola mati. Wasit dan VAR akan memantau ketat pergerakan pemain untuk memastikan mereka berusaha menguasai bola, bukan hanya menunggu lawan.

Pelanggaran semacam ini akan berbuah dengan hukuman. Untuk menjaga ketertiban dan menghormati Wasit, hanya kapten tim yang diizinkan berinteraksi dengan Wasit terkait sebuah pelanggaran. Jika kapten tim adalah seorang keeper, tim harus menunjuk wakil kapten yang bertugas sebagai juru bicara sebelum pertandingan dimulai.

Aturan ini bertujuan untuk mencegah Wasit dikerumuni oleh para pemain yang berpotensi memicu ketegangan. Lebih lanjut, ada penyesuaian pada hukuman penalti dan bola mati. Dalam aturan sepak bola, tendangan penalti dengan double touch, terjadi ketika pemain yang mengambil tendangan penalti menyentuh bola dua kali sebelum bola disentuh oleh pemain lain atau sebelum bola mengenai gawang.

Jika double touch ini disengaja, tendangan dianggap pelanggaran dan akan diberikan tendangan bebas tidak langsung untuk tim lawan. Namun, jika double touch terjadi secara tidak sengaja, misalnya karena pemain terpleset, aturan terbaru dari FAB menyatakan bahwa tendangan tersebut harus diulang jika menghasilkan gol dan tetap dianggap gagal jika tidak menghasilkan gol. Sementara itu, aturan drop ball juga diubah.

Jika bola mengenai Wasit, drop ball diberikan kepada tim yang diakini Wasit akan menguasainya, bukan lagi tim terakhir yang menguasai bola. Hukuman tendangan bebas tidak langsung juga akan diberikan jika pelatih, pemain cadangan, atau staff menyentuh bola sebelum keluar lapangan. Aspek teknologi juga akan semakin maju.

Premier League akan mempertimbangkan penggunaan kamera Wasit secara penuh setelah sukses di uji coba pada Piala Dunia Antarkelab 2025. Uji coba akan dilakukan pada pekan pertama musim ini. Setelah itu, untuk meningkatkan transparansi, Wasit akan mengumumkan keputusan varsara langsung di lapangan, sebuah praktik yang sebelumnya hanya dilakukan pada Piala FA dan Piala Liga Inggris.

Di luar lapangan, beberapa perubahan signifikan juga diterapkan. Jadwal pertandingan bisa berubah sewaktu-waktu dengan pemberitahuan singkat, biasanya enam pekan sebelumnya. Terutama karena banyaknya klub yang berkompetisi di Eropa.

Sebanyak sembilan klub Inggris akan berlaga di kompetisi Eropa, enam diantaranya Liga Champions, dua di Liga Eropa, dan satu di Liga Conference. Ini menjadi jumlah yang signifikan dan menuntut penyesuaian jadwal yang fleksibel. Di ranah siaran, penonton akan disuguhkan konten baru yang menarik.

Sesuai kesepakatan TV yang baru, akan ada siaran dari ruang ganti dan wawancara saat jeda babak. Hal itu memberikan penggemar akses yang lebih mendalam kebalik layar sebuah pertandingan. Menjelang pakan pertama, sorotan tertuju pada beberapa tim.

Menurut Superkomputer Opta, Liverpool menjadi tim dengan probabilitas kemenangan tertinggi pada match day pertama. Mereka akan menjamu Bornemut di Anfield dengan catatan tidak pernah kalah dalam 12 laga pembuka Premier League terakhir dengan sembilan kemenangan dan tiga hasil imbang. Statistik head-to-head juga sangat menguntungkan Liverpool yang memenangkan 11 dari 12 pertemuan terakhir dengan Bornemut.

Dengan probabilitas kemenangan mencapai 69,4 persen, tim Aswan Arnaslot sangat diunggulkan. Sementara itu, big match antara Manchester United dan Arsenal di Old Trafford juga menjadi laga yang paling dinanti. Superkomputer Opta memprediksi Arsenal memiliki peluang lebih besar untuk menang, yaitu 46,3 persen dibandingkan Manchester United 28,3 persen yang bermain di kandang.

Pertemuan ini juga menjadi pertarungan dua striker baru Benjamin Sesko di Kubus Setan Merah menghadapi Victor Gyokeres dari Arsenal. Performa tandang Arsenal yang tidak terkalahkan dalam 14 pertandingan terakhir ditambah rekor positif saat melawat Old Trafford di bawah Aswan Mikel Arteta semakin memperkuat prediksi ini. Namun, Manchester United juga memiliki catatan bagus dalam pertandingan pembuka yang dimainkan di akhir pekan.

Mereka memiliki persentase kemenangan 67 persen. Ini menciptakan duel yang syarat akan potensi kejutan dan menarik untuk disaksikan.

lion mesdon
November 14, 2025
Tags:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *