Lensa Bola – Rintetan hasil impresif boloknya dengan 12 pertandingan tanpa kekalahan di kandang, akhirnya terhenti secara mengejutkan ketika mereka dipaksa menyerah 1-3 oleh Cremonese. Bermain di Stadio Renato Dall’Ara, Senin malam waktu setempat, kekalahan ini terasa lebih menyakitkan karena terjadi di kandang sendiri. Bologna datang dengan status sebagai tim peringkat 5 kelas main sementara Serie A, membawa momentum kuat dan kepercayaan diri tinggi setelah tampil stabil sejak awal musim.

Sebaliknya, Cremonese yang diperkuat keeper timnas Indonesia Emil Audero, tiba di Emiliaro Madna dengan tekanan berat setelah menelan 3 kekalahan beruntun dan dianggap tidak menjadi ancaman berarti. Namun, sepak bola kembali menunjukkan sifatnya yang penuh kejutan, dan kali ini kejutan itu datang dari kubu tim tamu melalui kombinasi permainan efektif, disiplin taktis yang solid, serta penampilan individu beberapa pemain kunci yang luar biasa. Sejak peluit awal dibunyikan, pertandingan berlangsung dengan tempo tinggi.

Boloknya berusaha mengambil alih kendali permainan melalui dominasi penguasaan bola, pergerakan cepat di lini tengah, serta kombinasi agresif dari sayap. Namun, upaya tersebut tidak berjalan mulus karena Cremonese tampil dengan blok pertahanan yang rapat serta garis pertahanan yang terorganisi rapi. Alih-alih bermain terbuka, Cremonese justru memanfaatkan transisi cepat sebagai senjata utama.

Mereka tidak menciptakan banyak peluang, tetapi setiap kesempatan yang muncul diolah dengan efisiensi tinggi. Momentum pertandingan mulai bergeser ketika Cremonese membuka keunggulan pada menit ke-30 lewat gol dari Martin Payero. Berawal dari umpan terobosan matang Matteo Bianchetti, Payero berhasil menyelinap di antara celah pertahanan boloknya yang terlalu maju, dan kemudian menyelesaikan peluang dengan penyelesaian tenang.

Gol tersebut memberi kepercayaan diri tambahan bagi tim tamu, sekaligus menjadi penanda awal bahwa boloknya tidak sedang berada dalam kondisi terbaik mereka. Hanya 4 menit berselang, Jamie Fardy menggandakan keunggulan Cremonese dan memperdalam luka boloknya. Gol ini tercipta melalui skema serangan yang hampir identik.

Kesalahan koordinasi lini belakang boloknya dalam menjaga garis pertahanan, serta ruang terbuka yang dieksploitasi dengan sempurna. Dan Fardy yang sudah sangat terbiasa mencetak gol melalui situasi semacam itu, muncul sebagai eksekutor klinis. Dua gol dalam waktu singkat membuat pendukung boloknya terdiam, sementara kubu Cremonese terlihat semakin bersemangat.

Bologna kemudian berusaha merespon tekanan tersebut, dan akhirnya mendapatkan peluang emas melalui titik putih menjelang babak pertama berakhir. Sebuah pelanggaran di dalam kotak penalti memberi boloknya kesempatan untuk memperkecil ketertinggalan. Dan Riccardo Arsolini yang ditunjuk sebagai algojo, sukses mengirim bola ke gawang Cremonese.

Gol itu seolah membuka harapan bagi boloknya untuk membalikan keadaan di babak kedua, terutama karena mereka memiliki modal penguasaan bola yang dominan, dan momentum yang perlahan mulai terbangun. Namun, harapan itu kembali sirna hanya 5 menit setelah babak kedua dimulai. Dengan serangan cepat dari sisi kanan, Cremonese kembali memberi kejutan.

Sebuah umpan silang akurat menuju tiang dekat, berhasil disambut Jamie Vardy dengan sontekan yang tak mampu dijangkau keeper bologna. Gol tersebut tidak hanya menambah keunggulan Cremonese menjadi 3-1, tetapi juga mematahkan psikologis pemain bologna, yang tampak kehilangan arah setelah kebobolan dua kali melalui situasi serupa. Bagi Vardy sendiri, dua gol pada malam itu menjadi momen yang emosional.

Sebelumnya, ia diberitakan mengalami perampokan di rumahnya dekat Danau Garda saat ia sedang bertanding di Roma. Vardy mengalami kerugian hingga 80 ribu pond sterling. Meski demikian, ia mampu menunjukkan profesionalisme dengan tampil luar biasa dan menjadi pahlawan kemenangan bagi Cremonese.

Selain performa Vardy, surutan lain yang mencuri perhatian adalah penampilan gemilang keeper Emil Audero. Penjaga gawang timnas ini tampil sebagai tembok kokoh yang menghalau berbagai peluang yang diciptakan boloknya. Cremonese datang ke lagak ini setelah 3 kali kebobolan dalam jumlah besar.

Termasuk kekalahan 1-3 dari Roma pada pertandingan sebelumnya. Namun, pelati David Nicola tetap memberikan kepercayaan penuh kepada Audero dan keputusan tersebut terbukti tepat. Dalam pertandingan melawan bologna, Audero mencatatkan 7 penyelamatan penting.

Ketenangan, refleks cepat dan kemampuan membaca arah bola menjadi faktor utama mengapa bologna kesulitan mencetak gol dari open play. Satu-satunya gol yang bersarang ke gawang Audero adalah tendangan penalti Orsollini yang tidak bisa dianggap sebagai kekurangan dari sunkeeper. Media Italia Tutomercato Web memberikan penilaian tinggi terhadap kinerja Audero menyebutnya sebagai pemain yang tampil menentukan di momen-momen penting pertandingan.

Penampilan ini sekaligus memperkuat status Audero sebagai salah satu keeper terbaik musim ini di jagad sepak bola Italia terutama untuk kategori kelepapan tengah yang mengandalkan kedisiplinan dan efisiensi. Kemenangan 3-1 atas boloknya membawa efek signifikan terhadap posisi klasmen. Cremonese yang sebelumnya terpuruk di papan bawah, kini naik ke peringkat 11 dengan koleksi 17 poin.

Lebih dari sekedar pergeseran posisi, kemenangan ini menjadi penanda penting bahwa Cremonese mampu keluar dari tekanan psikologi setelah serangkaian kekalahan. Di ruang ganti, kemenangan ini disambut dengan antusiasme tinggi karena selain mengakhiri tera negatif, mereka juga berhasil memberikan bologna kekalahan kandang pertama mereka musim ini, sesuatu yang tidak banyak tim mampu lakukan. Cremonese menunjukkan bahwa kemenangan dalam sepak bola tidak selalu ditentukan oleh jumlah peluang, melainkan kemampuan memaksimalkan setiap kesempatan yang ada.

Melalui transisi cepat, ketajaman Jimmy Vardy, dan ketangguhan Emil Audero, mereka berhasil memetahkan harapan boloknya, dan membawa pulang kemenangan besar yang sangat berarti bagi perjalanan mereka musim ini. Kemenangan didalara ini bagi Cremonese bukan sekedar 3 poin, tetapi juga tanda kebangkitan sekaligus pesan bahwa mereka bukan tim yang bisa dipandang sebelah mata dalam persaingan seri A musim ini.

lion mesdon
Desember 8, 2025
Tags: ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *