
Lensa Bola – Pertandingan sengit dan penuh drama, tersaji di Stadion Olimpia de Atena, Jumat dini hari waktu Indonesia Barat, ketika Panantinaikos berhadapan dengan wakil Belanda Go Head Eagles di match day kedua fase grup Liga Eropa 2025-2026. Laga ini mendapatkan serutan besar, khususnya dari publik sepak bola Indonesia, karena kehadiran Dean James, bek keturunan Indonesia yang belakangan menjadi salah satu pemain kunci baik di klub maupun di level tim nasional. Pertandingan ini tidak hanya menghadirkan persaingan taktik antara kedua tim, tetapi juga menjadi panggung pembuktian bagi para pemain muda, termasuk James yang tampil sebagai starter sejak menit awal.
Sejak pluit pertama dibunyikan, Panantinaikos yang bertindak sebagai tuan rumah, langsung menunjukkan dominasi. Dengan dukungan penuh supporter fanatik mereka, tim asal Yunani itu tampil percaya diri. Penguasaan bola mereka begitu dominan, tercatat mencapai 64% sepanjang pertandingan.
Dari sisi serangan, Panantinaikos mampu melancarkan hingga 33 percobaan tembakan, sembilan diantaranya tepat sasaran ke arah gawang. Statistik ini jelas menunjukkan betapa kuatnya tekanan yang diberikan tuan rumah sepanjang laga. Namun, Go Ahead Eagles datang bukan tanpa perlawanan.
Meski secara statistik kalah jauh dalam penguasaan bola maupun jumlah tembakan, wakil Belanda itu tetap tampil solid dan disiplin. Dalam laga melawan Panantinaikos, para pemain belakang bekerja keras untuk merdam serangan demi serangan. Dean James, yang ditempatkan sebagai baksayap, berperan penting dalam menjaga keseimbangan lini pertahanan, sekaligus membantu membangun serangan balik cepat.
Babak pertama berjalan dengan ketat, Panantinaikos berkali-kali menekan, namun gagal menembus rapatnya barisan pertahanan Eagles. Di sisi lain, tim tamu beberapa kali mencoba melancarkan serangan balik, tetapi belum menghasilkan peluang berarti. Skor 0-0 bertahan hingga jeda, mencerminkan pertarungan alat di lapangan.
Memasuki babak kedua, Panantinaikos akhirnya memecah kebuntuan. Pada menit kelima-lima, Karol Swiderski sukses menjebol gawang Go Ahead Eagles melalui sundulan mematikan setelah menerima umpan matang dari sisi sayap. Goal ini semakin membakar semangat para supporter tuan rumah yang bersorak lantang di tribun.
Namun, justru di saat tekanan semakin berat, Go Ahead Eagles mampu menunjukkan mentalitas tangguh. Dean James tampil sebagai pembeda. Pada menit ke-7-5, ia melepaskan umpan silang akurat dari sisi sayap kanan, yang langsung disambut Milan Smith dengan penyelesaian klinis.
Bola meluncur deras ke gawang Panantinaikos, membuat skor menjadi 1-1. Goal tersebut tidak hanya menghidupkan harapan tim tamu, tetapi juga mengubah jalannya pertandingan. Para pemain Eagles semakin percaya diri dan mulai berani keluar untuk menyerang.
Tak berhenti sampai di situ, Dean James kembali menunjukkan kualitasnya. Hanya 7 menit berselang, tepatnya pada menit ke-8-2, ia kembali melepaskan umpan silang mendatar yang nyaris identik dengan asis pertamanya. Kali ini, Milan Smith lagi-lagi menjadi eksekutor, mencetak gol keduanya sekaligus membawa Eagles berbalik unggul 2-1.
Dua asisst krusial dari Dean James benar-benar menjadi faktor pembeda, membungkam dominasi Panantinaikos dan mengejutkan publik tuan rumah. Skor bertahan hingga pelut panjang, memastikan kemenangan perdana Go Ahead Eagles di ajang Liga Eropa musim ini. Bagi Go Ahead Eagles, kemenangan ini memiliki arti yang sangat penting.
Selain menjadi 3 poin perdana mereka di kompetisi Eropa, hasil ini juga memberikan suntikan moral yang luar biasa untuk menata pelaga-laga berikutnya. Dari dua pertandingan yang sudah dijalani, mereka kini mengoleksi 3 poin dan untuk sementara menempati peringkat ke-15 di kelas main phase Liga. Posisi ini mungkin belum sepenuhnya aman.
Namun, kemenangan atas Panantinaikos jelas menjadi modal berharga untuk bersaing lebih jauh di turnamen kontinental. Dari sudut pandang individu, Dean James menjadi sorotan utama. Pemain muda yang juga merupakan bagian dari timnas Indonesia ini, menunjukkan performa yang impresif.
Dua asisst yang ia ciptakan, bukan hanya membantu timnya meraih kemenangan, tetapi juga mempertegas reputasinya sebagai bek sayap modern yang PYW dalam menyerang. Dean James, mampu memadukan kemampuan bertahan dengan kontribusi offensive. Sesuatu yang sangat bernilai bagi tim sekelas Go Ahead Eagles, yang kerap membutuhkan kreatifitas dari berbagai lini.
Penampilan Dean James ini juga mendapatkan apresiasi besar dari media Belanda maupun Indonesia. Di Belanda, ia dipuji karena konsistensinya yang mulai terlihat di level Eropa. Sementara di Indonesia, kabar tentang dua asis tersebut menjadi kebanggaan tersendiri.
Publik sepak bola tanah air melihatnya sebagai bukti nyata bahwa pemain keturunan Indonesia mampu bersaing di kompetisi Eropa, bahkan menjadi penentu kemenangan. Tidak berlebihan jika pencapaian ini disebut sebagai salah satu momen bersejarah dalam karir James, sekaligus dalam catatan kontribusi pemain Indonesia di kancah internasional. Lebih jauh lagi, keberhasilan James dan Go Ahead Eagles ini memiliki implikasi terhadap perjalanan klub di area defisi.
Sebelum judah internasional, mereka dijadwalkan menjamu N.E.C. Nijmegen pada Senin 6 Oktober dini hari waktu Indonesia Barat. Modal kemenangan di Liga Eropa jelas memberikan dorongan psikologis bagi sekuat asuhan pelatih mereka. Dengan kepercayaan diri yang meningkat, mereka berpeluang bangkit di kompetisi domestik setelah mengawali awal musim yang tidak terlalu konsisten.
Bagi Dean James pribadi, performa luar biasa ini diyakini akan berdampak positif terhadap posisinya di timnas Indonesia. Dengan jadwal internasional yang semakin padat, hadirannya di sekuat Garuda akan memberikan opsi penting bagi pelatih. Dua asisst yang ia ciptakan di level Eropa menjadi bukti nyata bahwa Dean James memiliki kualitas untuk bersaing di panggung yang lebih besar.
Dan hal ini tentu saja diharapkan bisa dibawa ke pertandingan internasional bersama Indonesia jelang pertandingan menghadapi Arab Saudi dan Irak.