Lensa BolaBorussia Monchengladbach membuka pramusim 2025-2026 mereka dengan cara yang sempurna. Bermain di hadapan pendukung sendiri di Stadion Borussia Park, mereka sukses menaklukkan wakil La Liga Valencia dengan skor meyakinkan 2-0. Namun, lebih dari sekedar kemenangan biasa, laga ini menjadi sorotan karena lahirnya gol debut dari Kevin Diks, bek sayap timnas Indonesia yang mencuri perhatian sejak menit pertamanya di atas lapangan.

Sejak peluit babak pertama dibunyikan, Monchengladbach tampil menggigit. Mereka tak butuh waktu lama untuk menunjukkan dominasi atas tim asal Spanyol tersebut. Dengan pressing tinggi dan permainan agresif, pasukan Gerardo Seone sukses mendikta jalannya permainan.

Serangan demi serangan dilancarkan melalui sisi sayap yang aktif dan kombinasi cepat di lini tengah. Keluang pertama datang dari Robin Hack yang melepaskan sepakkan keras ke arah gawang Valencia. Meski mampu dimentahkan oleh kiper Julien Aguirre Zabala, tekanan tak berhenti di situ.

Hasilnya pun terlihat pada menit ke-12 saat Hack berhasil mencuri bola dari kesalahan fatal back Valencia Erei Komert. Dengan dingin, Heck menjebol gawang lawan untuk membawa tuan rumah unggul 1-0. Hingga babak pertama berakhir, dominasi Gladbach nyaris tak terbentahkan.

Kedalaman lini tengah dan kekompakan pertahanan Gladbach menjadi faktor kunci dari keunggulan ini. Memasuki babak kedua, Borussia Mönchengladbach melakukan rotasi pemain untuk menjaga kebugaran dan memberi menit bermain kepada para penggawa baru. Salah satu pergantian yang paling berdampak adalah masuknya Kevin Diks yang menggantikan Joyce Kelly di sisi kiri pertahanan.

Hanya butuh 6 menit sejak memasuki lapangan, Kevin Diks sudah menunjukkan performanya. Pada menit ke-51, Monchengladbach mendapatkan hadiah penalti setelah Wilmoja dijatuhkan di dalam kotak terlarang. Tanpa ragu, Kevin Diks maju sebagai eksekutor.

Hasilnya, penalti yang ia lakukan begitu tenang dengan mengirim bola ke sudut yang tak mampu dijangkau oleh Aguirre Zabala. Skor berubah menjadi 2-0 dan Sorak Sorai Sporter pun menggema menyambut gol debut dari sang pemain berdarah Indonesia. Tak berhenti sampai di situ, Kevin Diks terus aktif menyerang dan bahkan nyaris mencetak gol keduanya lewat sundulan hasil umpan bola mati.

Sayangnya, bola hanya melebar tipis di sisi gawang. Penampilan Kevin Dix dalam laga ini tak hanya dilihat dari golnya saja. Ia mencatatkan statistik yang impresif.

Akurasi umpan tinggi, kontribusi dalam build-up serangan, dan solid dalam duel satu lawan satu. Terlihat jelas bahwa proses adaptasinya dengan sistem permainan seon berjalan dengan cepat dan menjanjikan. Dengan ini, Kevin Diks telah memainkan 3 laga pramusim bersama dengan Monchengladbach setelah sebelumnya melawan FC Nurnberg dan Metalist Kharkiv.

Di ketiga laga tersebut, ia menunjukkan konsistensi dan peningkatan yang signifikan meski sempat absen karena cedera ringan saat latihan. Sebelumnya, Kevin Diks juga sempat mengungkapkan targetnya bersama dengan Borussia Monchengladbach. Saya ingin bermain sebanyak mungkin, membantu tim meraih hasil positif, dan membawa Borussia kembali ke tempat yang seharusnya.

Itu butuh waktu, tapi saya siap memberikan segalanya. Dari segi infrastruktur dan profesionalisme, di sini semuanya satu level di atas. Itulah salah satu alasan saya pindah ke sini untuk melangkah ke level berikutnya.

Kevin Diks resmi bergabung dengan Monchengladbach pada awal musim ini. Ia menandatangani kontrak berdurasi 4 tahun. Pemain kelahiran ApelDoorn Belanda 6 Oktober 1996 itu sebelumnya bermain di F.C. København, dan sempat merasakan persaingan di area defisi dan Serie A. Bagi publik Indonesia, performa Kevin Diks bukan hanya kabar baik untuk Monchengladbach, tetapi juga untuk timnas Indonesia.

Dengan semakin intensnya menit bermainnya di klub besar Eropa, ia diperkirakan akan menjadi salah satu pemain kunci timnas Indonesia dalam lanjutan kualifikasi piala dunia 2026 zona Asia. Squad Asuan Patrick Kluivert akan menghadapi tantangan berat di putaran keempat dengan menghadapi dua raksasa Asia, yaitu Arab Saudi dan Irak. Kevin Diks dengan pengalaman Eropanya dan mentalitas kompetitif Bundesliga diproyeksikan menjadi motor utama di lini belakang squad Garuda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *