Lensa Bola – Pertarungan di babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia semakin memanas, khususnya di grube yang mempertemukan tiga negara dengan sejarah dan ambisi besar yaitu Timnas Indonesia, Arab Saudi dan Irak. Ketiganya akan berebut satu tiket langsung menuju ajang sepak bola paling bergensi di dunia, Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Seluruh pertandingan Grup B akan berlangsung di Stadion King Abdullah Sport City Jeddah Arab Saudi yang telah disiapkan menjadi pusat perhatian dunia sepak bola Asia selama sepekan ke depan.

Besarnya antusiasme terhadap persaingan ini tak hanya datang dari penggemar di ketiga negara tersebut, tetapi juga dari kalangan media internasional. Berdasarkan laporan media Arab Saudi Aryadiyah, sebanyak 192 jurnalis dari berbagai negara telah mendaftarkan diri untuk meliput jalannya laga-laga kursial di Jeddah. Jumlah tersebut terdiri dari 140 jurnalis lokal dan 52 perwakilan media asing menunjukkan betapa besar daya tarik laga yang melibatkan Timnas Indonesia di babak penentuan ini.

Aryadiyah menyebut seluruh pertandingan Grup B akan menjadi playoff mini yang menentukan siapa yang pantas tampil di panggung dunia. Sekaligus menjadi momen penting bagi sepak bola Asia untuk menunjukkan kualitasnya. Sorotan global ini memang wajar, mengingat konteks sejarah dan makna yang melekat dalam laga Grup B. Piala dunia, bukan sekedar turnamen 4 tahunan, tetapi juga simbol prestis, identitas nasional dan pencapaian tertinggi dalam dunia sepak bola.

Bagi negara seperti Indonesia, Arab Saudi dan Irak, babak keempat ini merupakan ujian besar yang menentukan arah masa depan sepak bola mereka. Bek Timnas Arab Saudi Jihad Thakri menegaskan bahwa seluruh pemain memahami arti penting laga ini. Baginya, bermain di piala dunia adalah impian tertinggi setiap pesepak bola dan kesempatan untuk mewujudkannya tidak boleh disiasiakan.

Ia menegaskan bahwa timnya akan tampil habis-habisan untuk memberikan kebanggaan bagi rakyat Arab Saudi. Kami semua merasa bertanggung jawab besar di tahap kursial ini dan kami tahu pentingnya dukungan dari para penggemar. Piala dunia adalah impian utama setiap pemain dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk lolos dan mengharumkan nama bangsa kami.

Pernyataan Thakri mencerminkan suasana mental di antara para pemain dari seluruh tim. Mereka sadar bahwa apapun hasilnya di jedah nanti akan tercatat dalam sejarah sepak bola Asia. Sementara itu, Timnas Indonesia telah menunjukkan kesiapannya menghadapi dua pertandingan berat tersebut.

Pada Sabtu 4 Oktober 2025, sebanyak 18 pemain Garuda telah tiba di jedah Arab Saudi disambut oleh perwakilan KJRI jedah serta komunitas supporter Garuda Saudi yang menyemangati para pemain di bandara. Dari rombongan tersebut, dua nama pemain diaspora langsung menjadi perhatian, yaitu Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On. Keduanya baru saja menuntaskan kewajiban bersama klub masing-masing di Eropa sebelum terbang menuju jedah.

J. Idzis, yang bermain untuk Sassuolo di Serie A Italia, terlebih dahulu tampil melawan Verona pada Sabtu dini hari waktu Indonesia. Tanpa jedah panjang, bek tengah tangguh tersebut langsung menempuh perjalanan ke Arab Saudi untuk bergabung dengan rekan-rekannya di Timnas. Hal serupa juga dialami oleh Nathan Tjoe-A-On.

Pemain yang kini memperkuat FC Willem II di kompetisi RCT Divisi Belanda itu juga baru menyelesaikan lagam melawan Roda JC pada waktu yang hampir bersamaan. Ia bermain penuh selama 90 menit di posisi back kiri, meskipun timnya harus rela menelan kekalahan 1-2. Dedikasi Nathan untuk tetap bergabung tepat waktu bersama dengan squad Garuda mendapatkan apresiasi dari publik, mengingat jadwal yang padat dan perjalanan jauh yang ditempuhnya.

Selain mereka, beberapa pemain lain dijadwalkan menyusul dalam beberapa hari berikutnya. Pelatih kepala Timnas Indonesia Patrick Kluivert sebelumnya memanggil total 29 pemain untuk menghadapi dua laga penentu di Grubeh ini. Menurut jadwal resmi, Indonesia akan lebih dulu berhadapan dengan tuan rumah Arab Saudi pada 8 Oktober sebelum menantang Irak pada 11 Oktober.

Keduanya akan dimainkan di stadion yang sama, yaitu King Abdullah Sport City yang juga dikenal dengan julukan The Shining Jewel. Federasi Sepak Bola Asia atau AFC dalam laman resminya telah mengumumkan pembagian dua grup untuk babak keempat kualifikasi piala dunia 2026 zona Asia. Total ada enam tim yang tersisa dan dibagi ke dalam dua grup yaitu Grup A dan Grup B. Grup A diisi oleh Qatar, Uni Emirates Arab dan Oman.

Sementara Grup B dihuni oleh Arab Saudi Irak dan Indonesia. Dari enam tim tersebut, hanya dua juara grup yang akan otomatis lolos ke piala dunia 2026. Sementara peringkat kedua akan melanjutkan perjuangan melalui babak playoff antar konfederasi.

Dengan sistem ini, setiap pertandingan memiliki bobat luar biasa tinggi. AFC juga menyoroti keunikan sejarah masing-masing tim. Oman menjadi satu-satunya negara yang berpeluang mencetak debut di piala dunia.

Sementara Indonesia berpeluang mencatatkan keikutsertaan keduanya setelah kali pertama tampil di piala dunia pada tahun 1938 di Prancis. Yang ketika itu Indonesia bergabung sebagai Hindia Belanda. Di sisi lain, Irak, Uni Emirates Arab, Arab Saudi dan Qatar sama-sama menargetkan kelolosan kedua atau ketiga kalinya.

Dengan generasi pemain diaspora yang semakin matang dan pengalaman bermain di level Eropa, skuad Garuda kini memiliki potensi bersaing sejajar dengan tim-tim kuat Asia lainnya. Meski menghadapi dua lawan berat, keyakinan publik Indonesia terhadap tim asuhan Patrick Kluivert tetap tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, performa Garuda mengalami peningkatan yang signifikan.

Terutama, sejak masuknya sejumlah pemain diaspora seperti Jay Idzes, Calvin Verdonk, Justin Hubner, Kevin Diks dan Sandy Wals yang memperkuat lini pertahanan. Di lini tengah dan depan, pemain seperti Joe Peluppesy, Ragnar Oratmangoen dan Miliano Jonathan diharapkan mampu memberi keseimbangan dan kreativitas dalam serangan. Kluivert sendiri menegaskan bahwa fokus utama tim adalah menjaga disiplin dan konsistensi selama pertandingan.

Memahami betul tekanan besar bermain di hadapan ribuan pendukung tuan rumah di jedah, namun yakin para pemainnya akan menunjukkan karakter yang kuat. Selain aspek teknis, kondisi cuaca panas di Arab Saudi juga menjadi tantangan tersendiri bagi para pendukung Indonesia yang sebagian besar datang dari kompetisi Eropa dengan iklim yang berbeda. Persiapan adaptasi fisik dan taktik menjadi kunci penting selama sesi latihan menjelang laga perdana.

Meski begitu, menurut berbagai prediksi, Indonesia sama sekali tidak diunggulkan untuk lolos kepiala dunia 2026. Salah satu prediksi yang paling membagongkan datang dari Footy Ranking. Mereka memprediksi bahwa peluang Indonesia untuk lolos kepiala dunia 2026 sangat kecil, yaitu hanya 5 persen saja.

Prediksi itu dirilis oleh Footy Rankings, akun Twitter yang kerap membahas peringkat FIFA Asia dan proyeksi kualifikasi turnamen besar. Dalam proyeksi yang dibagikan, Footy Rankings menggunakan data eloratings.net untuk menghitung persentase peluang tiap tim. Hasilnya, Indonesia hanya punya 5 persen kesempatan finish di puncak klasmen grup B. Sementara itu, Arab Saudi memiliki peluang 67 persen dan Irak 28 persen.

Proyeksi tersebut menunjukkan Irak jauh lebih difavoritkan. Bahkan, jika Indonesia mampu mengalahkan Arab Saudi, Garuda Merah Putih tetap diperkirakan finish di posisi kedua di bawah Irak. Meski begitu, timnas Indonesia tidak perlu khawatir.

Sebab sebelumnya, berbagai prediksi juga selalu menyudutkan Indonesia. Bahkan, banyak juga yang memprediksi bahwa Indonesia tidak akan mencapai babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun kenyataannya, Indonesia berhasil lolos ke babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Selain itu, banyak juga yang beranggapan bahwa ranking FIFA Timnas Indonesia saat ini tidak mempresentasikan kekuatan timnas Indonesia yang sebenarnya.

lion mesdon
Oktober 6, 2025
Tags:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *