Lensa BolaTimnas swedia mengalami kekalahan mengejutkan saat bertandang ke markas tim ranking 95 FIFA Kosovo dalam lanjutan kualifikasi piala dunia 2026 zona Eropa. Dalam laga yang digelar di Pristina City Stadium, selasa waktu Indonesia Barat, pasukan John Daltomason harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 0-2 Hasil ini menjadi pukulan telak bagi Swedia yang sebelumnya diprediksi mampu meraih kemenangan berkat materi pemain bintang yang mereka miliki termasuk Victor Gyokeres, Alexander Isak dan Anthony Elanga yang seluruhnya berkiprah di Liga Premier Inggris. Pertandingan grup B ini sejak awal sudah berjalan dengan sengit.

Swedia menurunkan duit penyerang Victor Gyokeres dan Anthony Elanga untuk memimpin lini depan, sementara Alexander Isak yang baru saja menyelesaikan kepindahannya ke Liverpool memulai laga dari bangku cadangan. Meski tampil menekan sejak menit pertama dengan penguasaan bola lebih dominan, tim tamu justru lengah menghadapi serangan balik cepat Kosovo. Tuan rumah mampu memanfaatkan celah pertahanan Swedia untuk membuka keunggulan pada menit ke-26.

Elvis Rexhbecaj, gelandang berpengalaman Kosovo, memanfaatkan bola lambung yang berhasil ia kontrol dengan baik di dalam kotak penalti. Dengan tenang, ia mengecat dua pemain belakang Swedia sekaligus melewati kiper Robin Olsen untuk mengubah skor menjadi 1-0 bagi Kosovo. Goal tersebut menjadi pukulan mental bagi Swedia yang sebelumnya tampak percaya diri.

Kosovo semakin percaya diri dan meningkatkan intensitas serangan mereka. Menjelang akhir babak pertama, tepatnya pada menit ke-42, tim Tuan rumah berhasil menggandakan keunggulan. Kali ini, giliran penyerang andalan Fedad Muriki yang mencatatkan namanya di papan skor setelah menerima umpan matang dari Elbian Rahmani.

Muriki, dengan ketenangan khasnya, menaklukkan Robin Olsen dan membuat Pristina City Stadium bergemuruh. Hingga babak pertama usai, skor 2-0 untuk Kosovo tetap bertahan, menempatkan Swedia dalam posisi sulit. Memasuki babak kedua, pelatih John Del Tomesen berusaha merespon situasi dengan melakukan beberapa pergantian pemain untuk menambah daya gedor.

Alexander Isak dimasukkan pada menit ke-72, menggantikan Anthony Elanga dengan harapan bisa memecah kebuntuan. Kehadiran Isak diharapkan mampu memanfaatkan kecepatan dan ketajamannya untuk membongkar pertahanan Kosovo. Meski demikian, duet Isak dan Gyokeres tak mampu mengubah jalannya pertandingan.

Kosovo tampil disiplin dalam bertahan dengan menumpuk banyak pemain di lini belakang, sementara Swedia terlihat kesulitan mencari ruang untuk mencetak gol. Secara statistik, Swedia sebenarnya mendominasi permainan dengan melepaskan 13 tembakan, namun hanya 4 yang mengarah tepat ke gawang. Sebaliknya, Kosovo tampil lebih efektif dengan 5 tembakan tepat sasaran, 2 diantaranya berbuah gol.

Efektivitas penyelesaian akhir Kosovo dan lemahnya lini belakang Swedia menjadi salah satu faktor utama dari kekalahan ini. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 untuk kemenangan Kosovo tidak berubah. Hasil ini membuat posisi Swedia di kelas main grup B kualifikasi piala dunia 2026 semakin sulit.

Dengan hanya mengumpulkan 1 poin dari 2 pertandingan, Swedia kini berada di peringkat ketiga kelas main sementara, tertinggal dari Kosovo yang naik ke posisi kedua dengan 3 poin. Sementara itu, Swiss masih memimpin puncak kelas main dengan koleksi 6 poin. Di posisi terakhir, ada Slovenia yang juga kalah dari Swiss dengan skor 3-0.

Situasi ini menjadi peringatan keras bagi Swedia, mengingat mereka merupakan salah satu negara dengan tradisi sepak bola yang kuat di Eropa dan memiliki target untuk lolos keputaran final piala dunia 2026. Sorotan pun tertuju pada 2 penyerang andalan Swedia yang diharapkan bisa menjadi pembeda dalam lagak kali ini. Kedua penyerang tersebut adalah Alexander Isak dan Viktor Gyokeres.

Kedua pemain itu sama-sama mencuri perhatian publik sepak bola Eropa dalam beberapa tahun terakhir berkat performa impresifnya di level klub. Namun, keduanya gagal tampil maksimal saat menghadapi Kosovo. Alexander Isak misalnya baru saja mencatatkan sejarah dengan menjadi rekrutan termahal Liverpool sekaligus transfer termahal sepanjang sejarah sepak bola Inggris.

Dreds merekrutnya dari Newcastle United dengan mahar fantastis besar 125 juta pound sterling atau sekitar 2,6 triliun rupiah. Namun, kepindahan tersebut juga diiringi dengan tanda tanya besar terkait kebugarannya. Isak sempat mengalami masalah kebugaran sejak pramusim dan bahkan belum tampil dalam tiga lagak awal Liverpool di Premier League musim 2025-2026.

Kepindahannya keankil sendiri baru resmi diumumkan pada hari terakhir bursa transfer musim panas. Pelatih tim Naswedia John Daltomason sebelumnya sudah memberikan pernyataan terkait kondisi Isaac sebelum pertandingan melawan Kosovo. Ia menjelaskan bahwa sang striker belum dalam kondisi 100% untuk bermain penuh namun tetap disiapkan sebagai opsi dari bangku cadangan.

Sekarang ia sudah menjalani lima sesi latihan penuh. Kondisi fisiknya membaik tetapi pramusimnya memang minim. Meski begitu, Alex bisa menjadi game changer sebila situasi pertandingan membutuhkannya.

Meski mendapatkan kesempatan bermain di babak kedua, Isak tak mampu mencetak gol dan membantu Swedia keluar dari tekanan. Sementara itu, Victor Gyokeres juga membawa ekspektasi besar ke dalam squad Swedia. Striker berusia 27 tahun tersebut baru saja menjadi pembelian besar Arsenal dengan nilai transfer mencapai 73,5 juta euro atau sekitar 1,4 triliun rupiah.

Kepindahannya ke Arsenal menjadi puncak dari performa luar biasanya di musim 2024-2025 saat berseragam sporting CP. Pada musim itu, Gyokeres mencatatkan statistik impresif dengan mencetak 54 gol dan 13 asisst dari 52 pertandingan di semua kompetisi. Sejak bergabung dengan sporting CP pada musim panas 2023, ia telah menarikan total 97 gol dan 28 asisst, menjadikannya salah satu penyerang paling produktif di Eropa.

Melihat latar belakang Isaac dan Gyokeres, tidak mengherankan jika publik Swedia menaruh harapan tinggi kepada keduanya untuk mengantarkan tim nasional ke piala dunia 2026. Namun, pertandingan melawan Kosovo membuktikan bahwa status bintang di klub tidak selalu menjamin performa cemerlang di level internasional. Kosovo mampu meredam pergerakan dua striker mahal tersebut melalui pertahanan yang solid dan kerja sama tim yang rapi.

Bagi Kosovo, kemenangan ini menjadi pencapaian bersejarah sekaligus bukti kemajuan sepak bola mereka dalam satu dekade terakhir. Tim yang dulu dianggap sebagai tim lemah, kini mampu bersaing dengan negara-negara papan tengah Eropa dan mencatat kemenangan penting melawan tim dengan sejarah panjang seperti Swedia. Bagi Swedia, satu poin dari dua laga menjadi sinyal bahaya bagi mereka.

Gyokeres CS harus segera berbenah, tidak hanya dalam hal efektivitas serangan, tetapi juga kerapuhan lini belakang yang terlalu mudah untuk ditembus lawan. John Dalton Mason perlu menemukan formula yang tepat untuk mengintegrasikan pemain-pemain bintang seperti Gyokeres, Isak dan Elanga agar bisa tampil lebih solid dan tajam. Dengan kompetisi Gru B yang cukup ketat, setiap poin sangat berharga dan kegagalan meraih kemenangan di awal kualifikasi bisa menjadi penentu gagal atau tidaknya mereka keputaran final piala dunia 2026.

Selain itu, tekanan besar juga datang dari publik dan media Swedia yang menuntut hasil lebih baik. Dengan investasi besar pada pemain-pemain top yang berkarir di Premier League, Swedia diharapkan tidak hanya bersaing, tetapi juga lolos dengan meyakinkan. Lagam lawan Kosovo membuktikan bahwa sepak bola modern tidak mengenal hirarki berdasarkan nama besar semata, melainkan ditentukan oleh taktik, kedisiplinan dan mental bertanding.

lion mesdon
September 13, 2025
Tags: , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *