Lensa Bola – Meski masih terikat kontrak hingga tahun depan, sejumlah laporan menyebutkan bahwa Donnarumma bisa saja meninggalkan Parc des Princes pada jendela transfer musim panas 2025 ini. Menurut laporan dari PSG Talk dan pakar transfer ternama Fabrizio Romano, proses negosiasi antara Donnarumma dan manajemen PSG telah memasuki tahap krusial.

Situasi ini memunculkan berbagai kemungkinan, mulai dari perpanjangan kontrak hingga potensi hengkang sang penjaga gawang ke klub lain. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda kesepakatan perpanjangan kontrak tercapai. Donnarumma masih belum menanda tangan di kontrak baru, meski durasi kerjanya tinggal tersisa satu musim.

Keadaan ini lantas memicu ketertarikan dari sejumlah klub elit Eropa dan Timur Tengah, termasuk Manchester City, Chelsea, Manchester United hingga beberapa klub kaya raya dari Arab Saudi, yang mulai memantau situasi sang pemain dengan serius. Yang menarik, bukannya menunjukkan sikap ingin mempertahankan Donnarumma, PSG justru mulai membuka pintu keluar untuk kiper asal Italia tersebut. Klub yang bermarkas di Parc des Princes itu bahkan sudah menyiapkan nama pengganti yaitu Lucas Kevalier, penjaga gawang muda berbakat yang tampil cemerlang bersama dengan Lille di musim lalu.

Langkah ini mengingatkan publik pada pendekatan PSG terhadap pilihan Mbape pada musim sebelumnya, di mana klub lebih memilih bersikap realistis dan tidak memaksakan mempertahankan pemain yang enggan memperpanjang kontraknya. Padahal secara performa, Donnarumma memiliki catatan yang mengesankan bersama dengan PSG. Ia berperan besar dalam dominasi domestik PSG selama empat musim terakhir, termasuk menjadi pilar penting dalam perjalanan tim Raih Trophy Liga Champions perdana mereka pada musim 2024-2025.

Kemenangan bersejarah itu menjadi klimaks dari perjalanannya bersama dengan PSG, sekaligus bukti bahwa perannya di bawah Mr. Gawang tak tergantikan. Namun, kenyataan di lapangan tak selalu sejalan dengan kebijakan pelatih. Luis Enrique, pelatih PSG yang ditunjuk pada 2023, disebut-sebut sebagai sosok dibalik keraguan terhadap masa depan Donnarumma di dalam klub.

Meski menghormati kualitas penyelamatan dan insting bertahan sang kiper, Enrique rupanya menginginkan penjaga gawang dengan atribut yang lebih lengkap. Sang pelatih mengusung filosofi permainan yang menuntut kontribusi kiper dalam membangun serangan dari belakang, sebuah aspek yang dianggap sebagai titik lemah Donnarumma. Sejumlah laporan menyebutkan bahwa Enrique tidak puas dengan kemampuan Donnarumma dalam mendistribusikan bola dan berperan sebagai sweeper-kiper.

Meski masih berusia 26 tahun dan berada dalam usia emas untuk seorang penjaga gawang, tuntutan gaya bermain modern membuat posisi Donnarumma mulai terancam. PSG, yang ingin bertransformasi menjadi tim dengan permainan yang lebih progresif dan cair dari lini belakang, kini mempertimbangkan untuk merekrut kiper yang lebih sesuai dengan visi taktik Enrique. Di tengah ketidakpastian tersebut, karir Donnarumma sejatinya masih penuh dengan sinar.

Lahir di Italia pada 25 Februari 1999, Donnarumma memulai karirnya di Akademi Napoli sebelum kemudian bergabung dengan AC Milan di usia 14 tahun. Ia mencatatkan debut profesional di Serie A pada musim 2015-2016 saat masih berusia 16 tahun. Sebuah pencapaian luar biasa yang langsung menempatkannya sebagai prospek paling menjanjikan di Italia kala itu.

Sejak debutnya itu, Donnarumma tak pernah tergeser dari posisi utama di AC Milan. Donnarumma tampil dalam lebih dari 200 pertandingan dan berperan penting membawa klub kembali ke Liga Champions pada musim 2020-2021. Pada musim itu pula, ia dilobatkan sebagai keeper terbaik di Serie A. Tahun 2021 menjadi titik balik karirnya ketika ia memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya di Milan dan menerima tawaran dari PSG.

lion mesdon
Agustus 1, 2025
Tags: ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *