
Lensa Bola – Sempat menimpa Manchester United. Beberapa laporan bahkan menyebutkan bahwa ada gesekan kecil antara pemain senior dan staf pelatih mengenai metode latihan yang dianggap terlalu intensif. Meski demikian, dalam beberapa laga terakhir, performa Manchester United mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Kemenangan atas Sunderland menjadi titik balik penting sebelum mereka menundukan rival klasik Liverpool dalam duel yang syaret gengsi, dan kemenangan penting atas Brighton menjadi catatan ketiga kemenangan beruntun pertama Amorim bersama Manchester United. Hasil positif itu memberi sedikit nafas lega bagi Ruben Amorim, sekaligus memperbaiki moral tim yang sempat jatuh. Namun, kebangkitan ini belum cukup untuk menghapus fakta bahwa sejak era Sir Alec Ferguson berakhir pada 2013, Manchester United belum sekalipun mampu kembali menjuarai Liga Premier Inggris, meskipun telah menggelontorkan dana besar untuk mendatangkan pemain-pemain bintang.
Dalam kurun waktu 2020 hingga 2025 saja, Manchester United telah menghabiskan lebih dari 800 juta pond sterling hanya untuk pembelian pemain baru. Angka itu menjadikan mereka salah satu klub dengan pengeluaran terbesar di dunia sepak bola. Rekor belanja mereka memuncak pada musim 2022-2023 di bawah Eric Ten Hag ketika klub menghabiskan 207 juta pond sterling untuk mendatangkan Anthony dan Casemiro.
Trend investasi besar itu berlanjut di musim panas 2025, di mana United kembali mengeluarkan dana sekitar 219 juta pond sterling untuk bisa memperkuat squad mereka. Namun, hasil di lapangan masih belum sepadan dengan uang yang dihabiskan. Kini, Ruben Amorim bertekad memperbaiki struktur timnya melalui pembenahan besar di lini tengah.
Berdasarkan laporan dari Talk Sport, ia telah menyusun daftar incaran ambisius untuk bursa transfer mendatang. Carlos Baleba dari Brighton & Hove Albion disebut sebagai prioritas utama. Gelandang muda Cameroon itu tampil impresif di bawah asuan Fabian Hurzler dengan kemampuan bertahan dan distribusi bola yang baik.
Sayangnya, Brighton dikabarkan menolak melepas pemain berusia 21 tahun itu pada bursa Januari 2026. Target berikutnya adalah Elliot Anderson dari Nottingham Forest. Gelandang asal Inggris itu tampil menonjol dalam beberapa laga terakhir dan bahkan mulai mendapatkan tempat di squad timnas Inggris senior.
Meski begitu, ia belum berminat untuk pindah di tengah musim, terlebih ketika Forest sedang berjuang keluar dari zona degradasi. Adam Wharton menjadi opsi lain yang tengah dipantau serius oleh Ruben Amorim. Pemuda Inggris berusia 21 tahun itu tampil gemilang bersama Crystal Palace setelah sebelumnya bersinar (5:05) di Blackburn Rovers.
Iya, baru saja menandatangani kontrak baru di Selhaspark, namun ambisinya untuk bermain di Liga Champions membuat masa depannya tetap terbuka. Meski begitu, Wharton menanggapi rumor ketertarikan Manchester United dengan santai. Dalam wawancaranya bersama dengan media Inggris, ia mengatakan bahwa rumor transfer adalah hal biasa di dunia sepak bola dan menegaskan fokusnya masih sepenuhnya untuk Crystal Palace.
Dari luar Premier League, United juga melirik talenta dari Bundesliga. Nama Angelo Steeler dari (5:35) VFB Stuttgart menjadi salah satu kandidat potensial. Pemain berusia 24 tahun itu dikenal sebagai gelandang serbabisa yang mampu bermain sebagai pengatur ritme maupun jangkar bertahan.
Ia memiliki klausul pelepasan sebesar 35 juta ponsterling yang bisa dihapus oleh Stuttgart dan kabarnya terbuka untuk pindah ke Liga Inggris jika ada tawaran konkrit. Sementara itu, Connor Gallagher menjadi nama paling realistis untuk didatangkan. Gelandang asal Inggris itu saat ini memperkuat Atletico Madrid setelah pindah dari Chelsea pada musim panas lalu.
Sayangnya, ia kesulitan mendapatkan menit bermain reguler di La Liga dan baru tampil sembilan kali tanpa pernah menuntaskan pertandingan penuh. Atletico disebut siap melepasnya dengan harga di atas 35 juta ponsterling. Angka yang masih terjangkau bagi United jika manajemen serius menginginkannya.
Nama terakhir yang masuk dalam radar adalah Andri Santos. Gelandang muda berbakat milik Chelsea. Pemain asal Brasil itu dinilai memiliki potensi besar dan gaya bermain yang cocok dengan sistem Amorim.
Namun, The Blues dikabarkan menolak untuk menjualnya karena masih ingin mengembangkannya sebagai bagian dari proyek jangka panjang klub. Rencana transfer besar ini tentu bergantung pada situasi internal squad Manchester United sendiri. Kasemiro yang kini berusia 33 tahun sudah tidak bisa lagi menjadi tumpuan utama di lini tengah.
Bruno Fernandes juga belum kembali ke dalam top performanya seperti beberapa musim lalu. Kobi Maino yang menjadi salah satu aset muda terbaik United disebut ingin mencari pengalaman baru di luar Inggris meskipun manajemen klub masih berusaha keras untuk mempertahankannya. Jika Amorim berhasil melepas beberapa pemain tersebut, peluang mendatangkan dua atau tiga gelandang baru diakini akan terbuka lebar.
Ruben Amorim sadar bahwa membangun kembali kejayaan Manchester United bukanlah pekerjaan yang mudah. Ia mewarisi tim dengan struktur yang belum stabil, tekanan besar dari publik, dan ekspektasi tinggi dari manajemen. Namun, pelatih asal Portugal itu tetap berkomitmen pada visinya menciptakan United yang bermain agresif, cepat, dan terorganisasi rapi.
Dengan dukungan transfer yang tepat, strategi yang matang, serta waktu adaptasi yang cukup, proyek kebangkitan setan merah bisa kembali menemukan arah yang jelas. Musim 2025-2026 mungkin belum menjadi puncak bagi Manchester United. Tetapi, bisa menjadi fondasi penting untuk membangun kembali identitas klub yang selama satu dekade terakhir terus mencari bentuknya.
Bagi Ruben Amorim dan timnya, tantangan terbesar bukan sekedar mengoleksi kemenangan, melainkan menanamkan kembali rasa percaya diri dan semangat juang khas Old Trafford yang pernah membuat mereka disegani di seluruh dunia sepak bola. Jika rencana transfer dan pembendahan struktural berjalan sesuai harapan, bukan tidak mungkin Manchester United perlahan kembali ke jalur kejayaan yang sudah lama hilang.






