
Lensa Bola – Lille harus menelan kekalahan dramatis saat menjamu pauk Tessaloniki pada match day ketiga Liga Eropa musim 2025-2026. Bermain di stade Pierre Mauroy, Jumat dini hari waktu Indonesia Barat, pertandingan berlangsung sengit sejak menit pertama dengan jual-beli serangan dari kedua tim. Lille yang diunggulkan karena tampil di kandang sendiri, justru tampil kurang solid di lini belakang dan harus membayar mahal kelengahan mereka.
Tim tamu tampil efektif memanfaatkan setiap peluang yang tercipta. Suauliho Maite membuka keunggulan pauk pada menit ke-16 setelah memanfaatkan bola liar di depan gawang. Hanya berselang tujuh menit, Andrija Dzivkovic menggandakan keunggulan setelah menerima umpan terobosan cerdas dari Giannis Mikaelidis.
Ketidaksigapan lini pertahanan Lille dalam menghadapi transisi cepat pauk membuat tim asal Yunani itu kembali memperbesar keunggulan di menit ke-42 melalui gol dari Giannis Konstantelias yang mengecoh dua bek lawan. Sebelum melepaskan tembakan keras ke gawang, Berkeozer skor 0-3 untuk paok bertahan hingga babak pertama usai dan menjadi pukulan telak bagi tim tuan rumah. Memasuki babak kedua, pelatih Paulo Fonseca mencoba mengubah taktik dengan meningkatkan intensitas serangan.
Lille tampil lebih agresif dan berusaha memperkecil ketertinggalan. Upaya mereka akhirnya berbuah hasil pada menit ke-57 melalui gol dari Benjamin Andre yang menanduk bola hasil umpan sepak pojok dari Calvin Ferdong. Gol ini menjadi titik balik semangat Las Dogues.
Calvin Verdonk yang tampil impresif di sisi kiri pertahanan menjadi motor serangan Lille. Pemain naturalisasi timnas Indonesia itu beberapa kali mengancam pertahanan paok dengan umpan-umpan akuratnya. Pada menit ke-61, umpan silang Ferdong nyaris berbuah gol andai sudulan Hamza Igamane tidak ditepis dengan gemilang oleh keeper paok.
Lille terus menekan dan akhirnya berhasil menambah gol ke-2 pada menit ke-68 melalui penyelesaian Hamza Igamane setelah menerima umpan dari Thomas Munir. Skor berubah menjadi 2-3 dan para supporter tuan rumah kembali bergemuruh. Namun, momentum kebangkitan Lille seolah terhenti ketika pauk mendapatkan hadiah penalti 2 menit berselang setelah Giannis Konstantelias dilanggar di kotak penalti.
Zikovic yang menjadi Algojo gagal menaklukan Berkeozer karena sepakanya berhasil ditepis. Meski demikian, penyerang asal Serbia itu menebus kesalahannya dengan mencetak gol keduanya pada menit ke-74 menjadikan skor 4-2 untuk pauk. Lille tidak menyerah dan terus melancarkan tekanan.
Empat menit kemudian, Hamza Igamane kembali mencetak gol untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 3-4 setelah memanfaatkan bola muntah di depan gawang. Pertandingan semakin menegangkan di menit-menit akhir ketika Lille berusaha keras menyemakan kedudukan. Benjamin André sempat membuat para supporter bersorak setelah mencetak gol di masa injury time.
Namun, Wasit menganulirnya karena posisi offside setelah Meninjovar. Di sisi lain, pauk harus bermain dengan 10 orang setelah Thomas Katsiora menerima kartu kuning kedua menjelang peluit panjang. Sayangnya, waktu tidak cukup bagi Lille untuk membalikan keadaan dan pertandingan berakhir dengan kekalahan 3-4 di kandang sendiri.
Hasil ini menjadi kekalahan pertama Lille di Liga Eropa Musim 2025-2026. Mereka kini tertahan di posisi ke-11 klasmen sementara dengan 6 poin dari 3 pertandingan. Sementara pauk yang sebelumnya belum meraih kemenangan akhirnya mengoleksi 3 poin pertama dan naik ke posisi ke-20 dengan 4 poin dari 3 laga.
Kekalahan ini menjadi peringatan bagi pasukan Bruno Genesio dan anak asuhnya agar memperbaiki koordinasi pertahanan yang kerap lengah saat menghadapi serangan balik cepat. Meski demikian, performa offensif Lille, terutama di babak kedua, menunjukkan potensi besar tim ini untuk bangkit di laga-laga berikutnya. Lille dijadwalkan menghadapi FC Metz di lanjutan Ligue 1 Perancis pada minggu 26 Oktober 2025 dan kemenangan menjadi target wajib untuk mengembalikan kepercayaan diri tim Di balik hasil yang mengecewakan tersebut, Calvin Verdonk menjadi salah satu pemain yang tetap mencuri perhatian.
Menurut data resmi UEFA, pemain keturunan Indonesia tersebut tidak hanya mencatatkan satu asisst dari situasi sepak pojok, tetapi juga membuat satu umpan kunci, dua tembakan jarak jauh, serta mencatatkan akurasi operan mencapai 92%. Dalam aspek bertahan, Ferdong melakukan 5 sapuan penting dan beberapa kali memutus aliran serangan lawan dari sisi kiri. Penampilan gemilangnya membuatnya mendapatkan apresiasi dari para penggemar Lille dan media Prancis.
Sejak bergabung dengan Lille pada awal musim ini, Verdonk berhasil menjelma menjadi salah satu pemain favorit publik Stade Pierre-et-Mauraye. Ia dikenal sebagai sosok pekerja keras, rendah hati dan selalu tampil konsisten. Kombinasi kemampuan offensif dan defensifnya membuatnya menjadi elemen penting dalam sistem permainan Bruno Genesio.
Fenomena popularitas Calvin Verdonk tidak hanya terasa di lapangan, tetapi juga di luar pertandingan. Belum lama ini, kabar mengejutkan datang dari toko resmi klub Lille di mana jersi dengan nama Ferdong dilaporkan ludes terjual. Hal itu terungkap dalam video kolaborasi antara Lille dan konten kreator Matthias yang diunggah pada selasa 21 Oktober malam waktu Prancis.
Dalam video tersebut, Matthias mewawancarai Verdonk dan menceritakan bahwa dirinya tidak berhasil membeli jersi sang pemain karena stoknya sudah habis. Beberapa hari yang lalu, saya datang ke toko resmi Lille dan bertanya tentang penjualan jersi pemain Indonesia Calvin Verdonk. Mereka bilang semuanya sudah habis terjual.
Iya, bahkan menambahkan bahwa seorang wanita asal Indonesia yang ayahnya bekerja untuk PSSI juga datang ke toko dan tidak mendapatkan jersi karena stoknya benar-benar kosong. Kisah ini sontak menjadi viral di media sosial dan menambah popularitas Ferdong di kalangan supporter Lille maupun penggemar sepak bola Indonesia. Matthias juga memuji desain jersi keempat Lille yang dianggap sangat menarik karena didominasi warna merah dan putih, warna yang identik dengan kota Lille, sekaligus dengan bendera Indonesia.
Jersi keempat ini luar biasa, warna merah dan putihnya sangat cocok dengan semangat kota ini. Komentar ini memperkuat simbolisme kehadiran Verdonk sebagai representasi kebanggaan Indonesia di kancah sepak bola Eropa. Tak hanya menjadi andalan klubnya, Verdonk kini menjadi wajah baru sepak bola Indonesia di luar negeri yang mampu menarik perhatian publik internasional.
Kehadiran Verdonk di Lille membawa dampak besar bagi citra sepak bola Indonesia. Setelah resmi menjadi warga negara Indonesia dan menjalani debut bersama timnas Garuda pada awal 2025, performa gembilangnya di Eropa menjadi bukti nyata keberhasilan program naturalisasi yang dijalankan oleh PSSI. Banyak media asing memuji langkah Indonesia yang berhasil menggabungkan potensi pemain diaspora dengan pemain lokal.
Di sisi lain, Verdonk juga kerap mendapatkan dukungan besar dari masyarakat Indonesia yang mengikuti kiprahnya setiap kali Lille bertanding. Tagar Verdonk trending di media sosial setiap kali ia tampil dan banyak supporter dari Indonesia yang mulai membeli merchandise resmi Lille sebagai bentuk dukungan. Fenomena ini juga membuat dampak positif bagi klub.
Penjualan merchandise meningkat pesat dan akun media sosial resmi Lille mengalami lonjakan pengikut dari Asia Tenggara khususnya Indonesia. Klub bahkan dikabarkan sedang menjajaki kerjasama dengan sponsor asal Asia untuk memperluas basis penggemar global mereka. Calvin Verdonk menjadi bukti bahwa sipak bola tidak hanya soal performa di lapangan tetapi juga tentang bagaimana seorang pemain bisa menjadi jembatan budaya antara dua bangsa.
Ia tidak hanya mewakili Lille di kompetisi Eropa tetapi juga membawa nama Indonesia ke pentas dunia. Meski Lille harus puas dengan hasil pahit melawan Paok performa mereka di babak kedua menunjukkan potensi besar untuk bangkit. Semangat juang, determinasi dan permainan menyerang yang atraktif menjadi modal penting bagi Bruno Genesio untuk menata pelaga berikutnya.
Pertandingan melawan Metz akan menjadi ujian berikutnya bagi Lille untuk menunjukkan bahwa kekalahan dramatis dari Paok hanyalah batu lonsatan menuju konsistensi yang lebih baik.






