
Lensa Bola – Cristiano Ronaldo Junior, putra sulung dari mega bintang sepak bola dunia Cristiano Ronaldo, resmi mencatatkan langkah besar dalam perjalanan karirnya. Pada Kamis 30 Oktober 2025, remaja berusia 15 tahun itu, menjalani debutnya bersama dengan tim nasional Portugal U16 dalam ajang Federation Cup yang digelar di Antalya, Turki. Momen ini menjadi awal penting bagi Ronaldo Junior untuk mengikuti jejak sang ayah sebagai pemain yang mewakili negaranya di level internasional.
Pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Portugal atas tuan rumah Turki. Dua gol diciptakan oleh Samuel Tavares dari Sporting CP dan Rafael Cabral dari SC Braga, sementara Ronaldo Junior masuk ke lapangan pada masa tambahan waktu. Meski hanya tampil singkat, penampilannya mendapatkan sorotan besar karena dianggap sebagai next level menuju karir profesional yang menjanjikan.
Federation Cup 2025 sendiri berlangsung dari 30 Oktober hingga 4 November dan menjadi wadah penting bagi Federasi Sepak Bola Eropa untuk memantau perkembangan talenta muda dari berbagai negara. Setelah menghadapi Turki, Portugal dijadwalkan melawan Wales pada Sabtu dan menutup turnamen melawan Inggris pada awal pekan berikutnya. Ronaldo Junior kini memperkuat Akademi Muda Al Nassr, klub asal Arab Saudi tempat sang ayah juga bermain.
Ia bergabung dengan akademi tersebut pada 2023 setelah sebelumnya sempat berlatih di Akademi Juventus dan Real Madrid. Dalam dua tahun terakhir, performanya di level usia muda mencuri perhatian banyak pihak. Sebagai penyerang utama, Ronaldo Junior dikenal memiliki insting gol yang tajam, kemampuan teknis yang baik, serta mental kompetitif yang tinggi.
Dalam sejumlah turnamen junior di Arab Saudi, ia berulang kali menjadi top score dan membantu timnya meraih hasil gemilang. Bakat besar yang dimilikinya, membuatnya dianggap sebagai salah satu prospek paling menjanjikan di generasi muda Portugal. Perjalanan Ronaldo Junior menuju panggung internasional tak lepas dari pengaruh sang ayah, Cristiano Ronaldo, yang kini berusia 40 tahun, masih aktif bermain di level tertinggi bersama dengan Al Nasser, dan baru saja mencatatkan rekor luar biasa, yaitu mencetak gol ke-950 sepanjang karirnya.
Ia juga masih memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah sepak bola internasional pria, dengan 143 gol dari 225 pertandingan bersama tim Nas Portugal. Kontraknya di Al Nasser masih berlaku hingga 2027, yang berarti ketika kontrak itu berakhir, Ronaldo Junior akan berusia 17 tahun, usia di mana banyak pemain muda mulai menembus tim utama. Kondisi ini menimbulkan spekulasi menarik di dunia sepak bola, apakah mungkin ayah dan anak itu akan bermain bersama dalam satu tim sebelum sang legenda gantung sepatu? Cristiano Ronaldo tidak menutup kemungkinan tersebut, meski ia mengaku tidak menjadikannya target utama.
Saya ingin bermain bersamanya, tapi itu bukan sesuatu yang membuat saya gelisah. Kita lihat nanti, waktu terus berjalan, dan suatu hari saya harus pensiun, ujarnya dalam salah satu wawancara. Bagi banyak penggemar sepak bola, kemungkinan melihat duet ayah anak Ronaldo di lapangan profesional adalah hal yang istimewa, jika hal itu terjadi, dunia akan menyaksikan sejarah baru, sesuatu yang sangat jarang terjadi dalam sepak bola modern.
Namun, di luar romantisme itu, Cristiano Ronaldo Junior kini sedang fokus membangun identitasnya sendiri sebagai pesepak bola muda. Ia dikenal sebagai pemain dengan gaya bermain cepat, kuat dan agresif di sisi kiri, mirip seperti ayahnya saat masih muda di Sporting CP. Fisiknya yang superior untuk pemain seusianya, teknik dribble yang rapi, serta kemampuan tendangan kerasnya, membuat banyak pengamat menyebutnya sebagai Ronaldo versi 2.0. Bakat besar itu disertai dengan mental kompetitif yang kuat, sesuatu yang diakui langsung oleh sang ayah.
Dalam wawancaranya dengan DIZN pada 2018, Cristiano Ronaldo menggambarkan anaknya sebagai sosok yang sangat ambisius. Dia sangat kompetitif, sama seperti saya dulu. Dia tidak suka kalah.
Saya yakin seratus persen dia akan menjadi seperti saya. Ia menambahkan bahwa dirinya berharap, Ronaldo Junior bisa menikmati proses menjadi pesepak bola tanpa merasa terbebani oleh nama besar keluarganya. Saya ingin dia bermain sepak bola karena dia mencintainya, bukan karena saya.
Dia punya potensi besar, cepat, teknis, dan punya tendangan kuat. Tapi yang paling penting adalah kebahagiaan dan kerja keras. Sejak kecil, Ronaldo Junior memang hidup dengan atmosfer sepak bola kelas dunia.
Lahir di San Diego, Amerika Serikat pada 17 Juni 2010, ia menghabiskan masa kecilnya berpindah-pindah mengikuti perjalanan karir sang ayah dari Manchester ke Madrid, kemudian ke Turin, dan kini ke Riyadh. Perjalanan lintas budaya ini membentuknya menjadi pribadi yang terbuka terhadap berbagai gaya bermain dan filosofi sepak bola. Ia sempat berlatih di Akademi Real Madrid dan Juventus, sebelum akhirnya menemukan tempatnya di Al Nassr.
Lingkungan yang multinasional serta sistem pelatihan modern membuatnya memiliki pemahaman taktik yang matang dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Pelatih Akademi Al Nasser beberapa kali memuji dedikasi Ronaldo Junior yang disebut selalu menjadi pemain pertama yang datang ke lapangan dan yang terakhir meninggalkannya. Salah satu pelatihnya mengatakan dia ingin setiap gol terlihat sempurna, dia menuntut dirinya sendiri seperti pemain profesional.
Cristiano Ronaldo dan putranya juga dikenal memiliki hubungan yang sangat dekat, baik di dalam maupun di luar lapangan. Mereka sering berlatih bersama, berbagi rutinitas kebugaran, bahkan menjalani pola makan dan istirahat yang serupa. Dalam berbagai unggahan di media sosial, terlihat bagaimana Ronaldo Junior meniru kebiasaan ayahnya di gym dan di lapangan latihan.
Ronaldo juga pernah berkata, saya tidak perlu memaksanya, dia melihat bagaimana saya bekerja setiap hari, dan itu memberinya contoh. Jika dia ingin menjadi besar, dia tahu jalannya seperti apa. Kedekatan ini bukan hanya tentang hubungan ayah dan anak, tetapi juga tentang penerusan nilai-nilai disiplin, kerja keras dan komitmen yang telah membuat Ronaldo menjadi legenda.
Momen debut Ronaldo Junior bersama dengan Portugal U16, langsung menjadi surutan di media seluruh dunia. Di Portugal, surat kabar olahraga seperti Ebola dan Rekord, menyoroti momen itu sebagai awal babak baru bagi sepak bola Portugal. Di Inggris, media seperti The Sun dan Mirror, menulis bahwa dunia mungkin akan segera menyaksikan ikon global berikutnya lahir dari keluarga Ronaldo.
Bahkan, media Arab Saudi turut bangga, menyebut keberhasilan Akademi Al-Nassr dalam membina talenta muda bertaraf internasional sebagai bukti keberhasilan investasi mereka di bidang pengembangan pemain. Meski demikian, tidak sedikit pengamat yang mengingatkan bahwa surutan besar terhadap Ronaldo Junior dapat menjadi beban tersendiri. Sejumlah psikolog olahraga menilai bahwa menjadi anak dari seorang legenda tidaklah mudah karena ekspektasi publik seringkali terlalu tinggi.
Dr. Jose Laranaga, psikolog olahraga asal Spanyol, menilai bahwa Ronaldo Junior perlu mendapatkan ruang untuk berkembang secara alami. Anak dari atlet besar seringkali hidup di bawah bayang-bayang nama keluarga. Tantangan terbesar mereka bukan sekedar tampil baik, tetapi membangun identitas sendiri.
Terlepas dari tekanan itu, prospek masa depan Ronaldo Junior terlihat sangat cerah. Dengan dukungan fasilitas elit di Akademi Al-Nasr, pengalaman bermain internasional bersama Portugal, serta bimbingan langsung dari salah satu pemain terbaik sepanjang masa, peluangnya untuk berkembang menjadi bintang besar terbuka lebar. Beberapa laporan menyebut bahwa klub-klub Eropa seperti Sporting CP, Manchester United dan Real Madrid, telah mulai memantau perkembangan Ronaldo Junior.
Kendati demikian, keluarga Ronaldo tampaknya masih ingin fokus di Arab Saudi, tempat di mana sang anak bisa tumbuh tanpa terlalu banyak sorotan dari media Eropa. Cristiano Ronaldo sendiri menegaskan, bahwa prioritas utamanya adalah pendidikan dan keseimbangan hidup anak-anaknya, bukan sekedar karir sepak bola.






