
Lensa Bola – Setelah sempat absen pada ajang Coppa Italia, Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes kembali mengisi posisi utama di lini belakang Sassuolo pada pekan kelima seri A 2025-2026. Pertandingan tersebut digelar di Stadion Mapei minggu 28 September 2025 dengan Sassuolo menjamu Udinese dalam sebuah duel penting bagi kepercayaan diri tim berjuluk Inero Verdi. Fabio Grosso selaku pelatih kepala memiliki misi untuk mengembalikan momentum setelah anak asuhnya mengalami kekalahan telak 0-3 dari Como hanya beberapa hari sebelumnya di Coppa Italia.
Pada lagam melawan Como itu, Jay Idzes tidak diturunkan karena Grosso sengaja melakukan rotasi dengan memberi kesempatan kepada sejumlah pemain lapis kedua. Namun, melawan Udinese tidak ada pilihan selain menurunkan komposisi terbaik. Lawan yang datang juga bukan tim sembarangan.
Udinese memang bukan kelepapan atas, tetapi mereka sudah memberi kejutan besar di awal musim dengan menumbangkan Raksasa Inter Milan di San Siro dengan skor 21. Kejutan itu menjadi sinyal bahwa anak asuh Gabriel Chiauffi memiliki potensi besar untuk merepotkan tim manapun termasuk Sassuolo. Kehadiran Jay Idzes yang dikenal sebagai backtangguh sekaligus pemimpin di lapangan jelas menjadi krusial untuk menghadapi ancaman dari lini serang Udinese yang dipimpin oleh Nicolo Zaniolo.
Turun dengan formasi 4-3-3, Jay Idzes tidak hanya menunjukkan kapasitasnya sebagai palangkitu, tetapi juga membuktikan diri mampu menjadi penggerak serangan dari lini belakang. Perannya terlihat nyata pada gol pertama Sassuolo yang lahir pada menit ke-8. Gol tersebut memang dicetak oleh Armand Laurien, tetapi prosesnya dimulai dari kecerdasan Jay Idzes.
Bermula dari kerjasama singkat dengan keeper Arijanet Muric, Idzes melepaskan umpan lambung akurat dari area pertahanan. Bola panjang itu jatuh tepat di kaki Andrea Pinamotti, yang kemudian dengan cerdas mengelirkan bola ke Domenico Berardi. Sang kapten Sassuolo melihat ruang kosong yang ditinggalkan pertahanan Udinese, lalu menyedorkan umpan terobosan matang ke Lauriente.
Penyerang asal Perancis itu pun menyelesaikan peluang dengan dingin, menghujam gawang lawan tanpa ampun. Gol cepat tersebut jelas melecut semangat Sassuolo. Hanya 4 menit berselang, tim tuan rumah kembali menggandakan keunggulan.
Kali ini, Lauriente bertindak sebagai kreator dengan mengirimkan umpan kepada Ismail Kone. Gelandang asal Kanada itu menusuk ke kotak penalti dan melepaskan tembakan keras dari sudut sempit yang gagal dihentikan oleh keeper Udinese. Sassuolo pun unggul 2-0, sebuah awal aga yang sempurna, terutama setelah pekan sebelumnya mereka tampil lesu dan kehilangan arah permainan.
Udinese berusaha membalas dengan serangan balik cepat. Dua kali, mereka mengajukan klaim penalti pada babak pertama. Namun, setelah meninjau ulang lewat par, Wasid memutuskan tidak ada pelanggaran berarti.
Keputusan itu jelas menguntungkan Sassuolo yang berhasil mempertahankan keunggulan 2 gol hingga jeda turun ninum. Memasuki babak kedua, pertandingan semakin terbuka. Udinese tampil lebih agresif dalam mengejar gol.
Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil pada menit kelima-lima. Tendangan Arthur Atta sebenarnya mampu diblok sebagian oleh Idzes, tetapi bola masih mengarah ke gawang. Arijanet Muric gagal mengamankan bola dengan sempurna, sehingga Keenan Davies menyambar peluang emas itu untuk memperkecil skor menjadi 1-2.
Meski kebobolan, Sassuolo tidak kehilangan fokus. Mereka kembali menjauh pada menit ke-7-2 melalui aksi pemain muda Edoardo Iannoni. Belandang berusia 20 tahun itu, menuntaskan umpan silang Aliyu Fadera dengan sundulan spektakuler sambil menjatuhkan diri.
Gol ini menegaskan keberanian Grosso memainkan pemain muda, sekaligus menunjukkan kedalaman sekuat Sassuolo yang tidak hanya bergantung pada nama-nama senior. Sisa pertandingan berjalan ketat dengan sejumlah peluang tercipta dari kedua kubu. Namun, hingga peluit panjang berbunyi, skor tetap 3-1 untuk Sassuolo.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Iniero Verdi karena menjadi kemenangan kedua mereka musim ini setelah sebelumnya menaklukkan Lazio pada pekan ketiga. Bagi Jay Idzes pribadi, laga ini juga menjadi bukti konsistensi dan pengaruh besar yang ia berikan. Jay Idzes tampil penuh selama 90 menit tanpa tergantikan, berduet solid dengan tarik Muharremovic di jantung pertahanan.
Statistik mencatat Idzis melakukan satu tackle bersih, 8 kali sapuan serta total 9 kontribusi defensif. Ia juga mencatatkan 44 sentuhan bola dengan akurasi operan mencapai 70 persen. Bahkan sempat ada satu percobaan tembakan yang ia lepaskan.
Dari performanya itu, Idzis mendapatkan rating 7,0. Fabio Grosso tidak menyembunyikan kepuasannya terhadap performa tim. Dalam wawancara selesai laga, ia menegaskan bahwa kemenangan ini merupakan hasil dari disiplin latihan dan penerapan taktik yang tepat di lapangan.
Ia mengatakan bahwa para pemain berhasil mengeksekusi ide permainan dengan baik dan lini depan menunjukkan kualitas dalam mencetak gol. Sementara lini tengah mampu menyeimbangkan kreativitas dengan kerja keras. Dengan tambahan 3 poin, Sassuolo kini naik ke peringkat 12 klasmen sementara seri A dengan 6 poin dari 5 pertandingan.
Mereka hanya terpaut 1 poin dari Udinese yang berada di peringkat ke-10. Catatan Sassuolo sejauh ini adalah 2 kemenangan dan 3 kekalahan masing-masing dari Inter Milan, Cremonesia dan Napoli. Keberhasilan Idzes menjaga lini belakang Sassuolo juga menjadi kabar positif bagi timnas Indonesia.
Bek berusia 25 tahun itu dipastikan akan bergabung dengan skuad Garuda setelah laga seri A berikutnya melawan Hellas Verona Sabtu 4 Oktober 2025. Kehadirannya sangat ditunggu karena Indonesia akan melakoni 2 pertandingan penting di putaran ke-4 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yaitu menghadapi Arab Saudi pada 9 Oktober dan menghadapi Irak pada 12 Oktober. Idzes sendiri kini berada di fase krusial dalam perjalanan menuju Piala Dunia.
Dengan adanya pemain keturunan berkualitas seperti Jay Idzes, tim asuhan Patrick Kluivert memiliki fondasi pertahanan yang jauh lebih solid. Jay Idzes bukan hanya memberi ketenangan di belakang, tetapi juga mampu membantu distribusi bola dari lingkih pertahanan. Sesuatu yang terlihat jelas ketika ia menjadi arsitekt gol Sassuolo ke gawang Udinese.
Kemampuan itu bisa sangat berguna untuk menghadapi pressing ketat dari lawan-lawan tangguh Asia Barat. Selain itu, kepercayaan diri Idzes yang terasa di seri A, salah satu liga terbaik dunia, tentu akan menular kepada rekan-rekannya di tim Nas Indonesia. Jika mampu membawa performa apiknya dari Sassuolo ke level internasional, Indonesia punya peluang lebih besar untuk bersaing merebut tiket menuju Piala Dunia.