
Lensa Bola – Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa, kini memasuki fase akhir yang akan berlangsung pada 14 hingga 19 November 2025. Babak penentuan ini menjadi momen krusial bagi sejumlah tim untuk memastikan langkah mereka menuju panggung tertinggi sepakbola dunia yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Dari seluruh peserta, sejauh ini hanya Timnas Inggris yang telah memastikan tiket otomatis ke Piala Dunia 2026.
Negara-negara besar lainnya seperti Italia, Jerman, Portugal, Belgia, Perancis dan Belanda masih harus berjuang keras di dua pertandingan tersisa untuk merebut sisa tiket yang tersedia. Sesuai regulasi UFA, hanya tim yang menjadi juara grup yang berhak lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026. Sementara itu, tim-tim yang menempati posisi runner-up harus melalui babak playoff untuk memperbutkan empat tiket tersisa.
Format ini membuat persaingan di papan atas klasmen setiap grup semakin ketat menjelang akhir kualifikasi. Di grup A, duel panas tersaji antara Jerman dan Slovakia yang sama-sama mengoleksi 9 poin, hasil dari 3 kemenangan dan 1 kekalahan. Jerman, untuk sementara unggul di puncak klasmen berkat selisih gol yang lebih baik, yaitu plus 5 dibandingkan milik Slovakia.
Pertemuan langsung kedua tim akan menjadi lagap penentu untuk memastikan siapa yang berhak atas tiket otomatis ke Piala Dunia. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di Red Bull Arena Leipzig selasa 18 November 2025. Bagi Jerman, laga ini menjadi ujian penting sekaligus ajang pembuktian kebangkitan setelah performa yang tidak konsisten dalam beberapa turnamen terakhir.
Sementara itu, di grup J, tim Nesbelgia juga sedang berada di ujung perjuangan menuju Piala Dunia ke-15 mereka. Tim Asuan Rudi Garcia saat ini memimpin klasmen dengan 14 poin, unggul satu angka dari Makedonia Utara yang telah memainkan satu laga lebih banyak. Belgia masih memiliki dua pertandingan tersisa melawan Kazakhstan dan Liechtenstein.
Dengan kekuatan squad yang berisi pemain bintang seperti Kevin De Bruyne, Jeremy Doku dan Romelu Lukaku, mereka hanya butuh satu kemenangan untuk memastikan tiket ke Amerika Serikat. Doku yang tengah bersinar bersama Manchester City menjadi tumpuan utama lini serang Belgia dalam dua laga terakhir tersebut. Di sisi lain, tiga raksasa Eropa yaitu Perancis, Spanyol dan Belanda juga tinggal selangkah lagi memastikan tempat di Piala Dunia 2026.
Ketiganya, memuncaki klasmen masing-masing grup dengan keunggulan 3 poin dari posisi kedua. Dengan demikian, satu kemenangan tambahan saja sudah cukup untuk membawa mereka melangkah ke putaran final. Bagi Perancis, kelolosan nanti akan menjadi yang ke-17 panjang sejarah partisipasi mereka di Piala Dunia.
Spanyol dan Belanda pun berada dalam kondisi serupa dengan keseimbangan antara pemain muda berbakat dan pemain berpengalaman. Lamine Yamal dan Pedri menjadi motor permainan La Furia Roja, sementara Frankie de Jong serta Memphis Depay memimpin lini serang The Orange. Dari grup F, Portugal juga nyaris memastikan tiket mereka.
Tim asuan Roberto Martinez kini memuncaki klasmen dengan 10 poin, hasil dari tiga kemenangan dan satu hasil imbang. Portugal sebenarnya berpeluang lolos lebih cepat ketika menghadapi Hungaria pada 15 Oktober 2025. Namun, kemenangan mereka sirna setelah Dominic Szoboszlai mencetak gol penyeimbang di menit ke-90 plus satu.
Hasil imbang satu-satu itu membuat Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan harus menunda perayaan kelolosan. Meski begitu, peluang mereka tetap terbuka lebar. Portugal hanya membutuhkan tambahan 2 poin dari dua lagat tersisa melawan Luxembourg dan Estonia untuk memastikan satu tempat di piala dunia.
Bagi Ronaldo, turnamen ini diyakini akan menjadi piala dunia terakhir dalam karirnya, sehingga semangat untuk tampil di Amerika Serikat menjadi motivasi besar bagi sang megabintang. Situasi berbeda dialami oleh Italia yang tengah berada di bawah tekanan berat. Gliazuri saat ini menempati peringkat kedua grup I dengan perolehan 15 poin.
Mereka tertinggal tiga angka dari Norwegia yang memimpin klasmen dengan 18 poin. Dengan dua lagat tersisa, langkah Italia menuju Amerika Serikat terbilang sulit. Kedua tim akan saling berhadapan pada lagat terakhir, yaitu 17 November 2025, yang bisa menjadi penentu nasib Italia.
Meski mampu mengalahkan Norwegia, Italia belum tentu langsung lolos karena selisih gol antara keduanya terpaut jauh. Norwegia memiliki selisih gol plus 26 berkat ketajaman Erling Haaland di lini depan, sementara Italia baru mencatatkan selisih gol plus 10. Artinya, bukan hanya harus menang, tetapi juga berharap Norwegia terpeleset di laga lainnya.
Kondisi ini menunjukkan bahwa generasi pemain Italia belum berjalan optimal sejak kegagalan mereka di Piala Dunia 2022. Tekanan besar kini mengarah kepada pelatih Luciano Spalletti untuk membawa juara Euro 2020 tersebut menghindari kegagalan memalukan. Berbeda dengan sebagian besar negara yang masih berjuang, Inggris sudah bisa bernafas lega.
The Three Lions menjadi negara pertama dari Eropa yang memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 setelah menundukkan Latvia dengan skor 5-0 pada Rabu 15 Oktober 2025. Kemenangan tersebut membuat Inggris kukur di puncak kelas main Group K dengan 18 poin, unggul 7 poin dari Albania di posisi kedua. Dengan dua laga tersisa, posisi Inggris sudah tidak bisa lagi digeser.
Tim asuhan Gareth Southgate tampil luar biasa konsisten sepanjang kualifikasi, hanya kebobolan dua gol dan menjadi salah satu tim dengan produktivitas tertinggi. Performa impresif Jude Bellingham, Phil Foden dan Harry Kane menjadi fondasi utama keberhasilan Inggris dalam melangkah ke turnamen terbesar dunia itu. Namun, tidak semua tim Eropa mampu menunjukkan performa positif.
Sweden menjadi salah satu negara yang mengalami keterpurukan paling dalam. Pada match di ke-8 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, tepatnya pada 13 Oktober 2025 lalu, mereka kembali menelan kekalahan. Bertanding di Stadion Julevi, Sweden kalah 0-1 dari Kosovo.
Setelah Visnik Aslani mencetak gol tunggal yang mengejutkan publik tuan rumah. Hasil ini memperpanjang rekor buruk Sweden yang sebelumnya juga kalah dari Kosovo di Laga Tandang dan takluk dari Swiss dengan skor serupa. Kegagalan Sweden dalam kualifikasi kali ini banyak disorot, terutama karena mereka memiliki dua penyerang mahal yang tampil mengecewakan, yaitu Alexander Isaac dan Victor Gyokeres.
Kedua pemain tersebut baru saja pindah ke klub besar Liga Inggris dengan nilai transfer yang fantastis. Isaac bergabung dengan Liverpool dengan mahal 145 juta euro, sementara Gyokeres direkrut Arsenal dari Sporting CP dengan harga 66 juta euro. Ironisnya, meskipun bernilai tinggi, keduanya sama sekali belum mencetak gol di babak kualifikasi.
Ketajaman mereka di level klub ternyata tidak berlanjut di tim nasional. Akibatnya, Sweden hanya mampu mencetak dua gol sepanjang kualifikasi dan sudah kebobolan tujuh kali, membuat peluang mereka untuk lolos ke piala dunia 2026 semakin menipis. Sweden masih memiliki dua pertandingan tersisa, termasuk laga tandang menghadapi Swiss pada 16 November 2025.
Namun, dengan performa yang inkonsisten dan buruknya penyelesaian akhir, peluang mereka untuk sekedar menembus babak playoff pun tampak sangat kecil. Kondisi ini menjadi salah satu ironi dalam kualifikasi zona Eropa, di mana tim dengan komposisi pemain bintang justru gagal menunjukkan hasil yang sepadan. Menjelang berakhirnya kualifikasi piala dunia 2026 zona Eropa, situasi di berbagai grup memperlihatkan betapa ketatnya persaingan di benua biru.
Beberapa tim seperti Inggris dan Belgia sudah hampir pasti melangkah ke putaran final, sementara tim besar lain seperti Italia dan Jerman masih harus berjuang hingga laga terakhir. Di sisi lain, kisah tragis Sweden menjadi pengingat bahwa nama besar dan nilai transfer tinggi tidak menjamin kesuksesan di lapangan. Semua tim kini berada di ujung perjuangan mereka, dan pada pertengahan November nanti, dunia sepak bola akan mengetahui siapa saja wakil Eropa yang berhak tampil di panggung paling bergensi piala dunia 2026.






