Lensa Bola – Duel sengit tersaji di Tottenham Hotspur Stadium ketika Tottenham Hotspur menjamu Manchester United pada pekan ke-11 Liga Inggris 2025-2026, Sabtu malam waktu Indonesia Barat. Pertandingan ini menjadi salah satu laga yang paling dinantikan karena kedua tim sama-sama mengoleksi 17 poin dari 10 pertandingan dengan Spurs menempati posisi ke-6 kelas men sementara dan Manchester United berada di peringkat ke-8. Keunggulan tipis Tottenham hanya terletak pada selisih gol yang sedikit lebih baik.

Bagi Thomas Frank dan Ruben Amorim, laga ini menjadi ujian penting untuk menjaga momentum tim mereka di tengah jadwal padat Premier League yang semakin ketat. Tottenham menyambut laga ini dengan performa yang belum stabil. Dalam 4 pertandingan terakhir di Liga Inggris, mereka tampil inkonsisten dengan hasil bergantian antara kemenangan dan kekalahan.

Uniknya, the lily white selalu menang dalam laga tandang namun justru kesulitan meraih hasil positif di kandang sendiri. Dukungan penuh supporter di Tottenham Hotspur Stadium diharapkan bisa mengembalikan kepercayaan diri tim Asuhan Thomas Frank yang tengah berusaha memperbaiki konsistensi permainan. Di sisi lain, Manchester United justru mulai menunjukkan kebangkitan setelah periode sulit di awal musim.

Di bawah kendali pelatihan sel Portugal Ruben Amorim, setan merah tak terkalahkan dalam 4 laga terakhir di Liga Inggris dengan catatan 3 kemenangan dan 1 hasil imbang mengumpulkan total 10 poin dari 12 yang mungkin diraih. Performa positif ini juga diiringi dengan 2 penghargaan individu bergangsi pada Oktober 2025, di mana Ruben Amorim terpilih sebagai manager of the month dan Brian Buemo menyebut gelar player of the month berkat kontribusi 3 goal dan 1 asisst yang membantu kemenangan beruntun United atas Sunderland, Liverpool, dan Brighton & Hove Albion. Ruben Amorim menurunkan formasi andalanya 3-4-2-1 yang menekankan fleksibilitas antarlini dan transisi cepat.

Di sisi lain, Thomas Frank mengandalkan skema 4-2-3-1 dengan Rickarlison sebagai ujung tombak tunggal. Pertandingan dimulai dengan tempo cepat, namun kedua tim bermain hati-hati di awal. Baik Tottenham maupun Manchester United tampak fokus menjaga keseimbangan dan tidak ingin mengambil resiko besar.

Selama setengah jam pertama, tidak ada satu pun tembakan tepat sasaran tercipta. Duel lini tengah berlangsung dengan sengit dengan kedua tim lebih banyak berebut penguasaan bola daripada menciptakan peluang berbahaya. Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-3-2 melalui skema sederhana namun efektif.

Amad Diallo mengirimkan umpan silang akurat dari sisi kanan dan Brian Buemo yang lolos dari pengawalan berhasil menanduk bola ke pojok gawang tanpa bisa dijangkau oleh keeper Tottenham. Mbuemo kembali membuktikan dirinya sebagai sosok kunci di depan United sejak direkrut dari Brentford pada musim panas lalu. Hingga turun minum, keunggulan 1-0 untuk Manchester United tetap bertahan.

Memasuki babak kedua, Thomas Frank langsung melakukan perubahan taktik. Perubahan ini membuat aliran serangan Tottenham menjadi lebih agresif. Hanya berselang beberapa menit, tepatnya pada menit ke-5-3, peluang emas datang dari Christian Romero yang menyontek bola dengan tumit hasil kemelut di depan gawang.

Namun, keeper muda Manchester United, St. Lamens, tampil gemilang dengan penyelamatan refleks luar biasa. Dua menit berselang, Lamens kembali menjadi penyelamat setelah menepis tembakan keras Joao Pallinha dari dalam kotak penalti. Tottenham terus menekan, tetapi penyelesaian akhir yang buruk membuat upaya mereka belum membuahkan hasil.

Melihat timnya tertekan, Ruben Amori mencoba melakukan perubahan taktis dengan mengganti tiga pemain sekaligus pada menit ke-7-2. Kasemiro, Kunya dan Maguire ditarik keluar untuk digantikan oleh Ugarte, Mason Mount dan Lanioro. Namun, pergantian ini justru membuat keseimbangan permainan United sedikit goyah.

Lini tengah kehilangan ketenangan dalam distribusi bola, dan Tottenham memanfaatkan situasi tersebut untuk terus menekan pertahanan tim tamu. Thomas Frenk lalu menurunkan matistel pada menit ke-80, dan keputusan itu terbukti jitu. Hanya 4 menit berada di lapangan, pemain muda asal Prancis tersebut mencetak gol penyama kedudukan setelah menerima umpan dari Destiny Yudogi.

Dengan cermat, tel yang membelakangi gawang berhasil memutar badan dan melepaskan tembakan mendatar yang tak mampu dijangkau oleh Lamens. Skor berubah menjadi 1-1, dan momentum pertandingan berbalik menguntungkan tuan rumah. Malapetaka bagi Manchester United datang tak lama kemudian ketika Benjamin Sesko mengalami cedera.

Amorim, sudah menggunakan semua jatah pergantian pemain, membuat United harus bermain dengan 10 orang dalam sisa waktu pertandingan. Kondisi ini, dimanfaatkan Tottenham untuk menggembur habis-habisan. Tekanan intens akhirnya membuahkan hasil di masa injury time.

Pada menit ke-90 plus 2, sepakan keras matistel dari luar kotak penalti, membentur kepala Ricarlison dan sedikit mengubah arah bola, sehingga mengecoh Saint Lamens. Bola pun meluncur masuk ke gawang, mengubah skor menjadi 2-1 untuk Tottenham. Stadion bergemuruh menyambut gol tersebut, dan para pendukung Spurs merasa kemenangan sudah di depan mata.

Namun, Manchester United menunjukkan mentalitas pantang menyerah. Di menit-menit akhir, mereka mendapatkan sepak pojok yang dieksekusi Bruno Fernandes dengan sempurna. Matis Delih yang naik membantu serangan, sukses menanduk bola dengan keras dan menjebol gawang Spurs.

Gol di penghujung laga itu memastikan pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2, menutup drama intens penuh emosi di London Utara. Usai pertandingan, Ruben Amori memberikan komentarnya kepada BBC Match of the Day. Ia mengakui bahwa timnya kehilangan fokus di momen-momen penting, itu laga yang sulit.

Terutama di menit-menit akhir, kami sebenarnya punya peluang besar untuk menang, tapi kehilangan kendali permainan di fase akhir. Pelatih berusia 40 tahun itu juga menyoroti kurang tajamnya lini depan United dalam penyelesaian akhir. Kami harus lebih tenang dan efisien di sepertiga akhir lapangan.

Banyak peluang yang seharusnya bisa diselesaikan dengan lebih baik. Amorim juga tak menutup mata terhadap masalah cadera yang menimpa timnya. Absennya Harry Maguire, Casemiro dan Benjamin Sesko membuat keseimbangan tim terganggu.

Kami kehilangan pemain penting di saat krusial, namun saya tetap bangga karena para pemain lain menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Bermain dengan 10 orang dan tetap bisa menyamakan kedudukan, menunjukkan karakter kuat tim ini. Pelatih asal Portugal itu juga menyoroti perbedaan kualitas antara pemain utama dan pengganti.

Dua hasil imbang beruntun menurutnya menjadi cerminan bahwa rotasi squad masih belum berjalan optimal. Kami punya pemain muda yang berbakat, tapi mereka perlu waktu untuk mencapai level permainan yang diharapkan. Kami harus terus meningkatkan kualitas individu dan kolektif tim.

Ia menilai jeda internasional yang akan datang bisa menjadi momen penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Hasil imbang ini membuat Manchester United gagal menambah 3 poin penting dan tertahan di pepantengah kelas main Liga Inggris dengan raihan 18 poin dari 11 pertandingan. Meski begitu, performa mereka masih menunjukkan tren positif jika dibandingkan dengan awal musim.

Sementara bagi Tottenham, hasil dua-dua ini menjadi penebus setelah dua kekalahan kandang sebelumnya. Mattie Steele mendapatkan pujian luas setelah mencetak satu gol dan berperan dalam gol kedua yang membantu Spurs nyaris menang. Pertandingan antara Tottenham Hotspur dan Manchester United menjadi cerminan nyata bagi Premier League musim 2025-2026 semakin kompetitif.

Tidak ada tim yang benar-benar aman dari tekanan dan hasil bisa berubah kapan saja sehingga peluit akhir berbunyi. Bagi Ruben Amorim, laga ini menjadi pelajaran berharga bahwa dominasi permainan tidak selalu berarti kemenangan jika fokus hilang di momen krusial. Sedangkan bagi Thomas Frank, hasil ini bisa menjadi titik balik bagi Spurs untuk memperbaiki performa kandang dan kembali bersaing di papan atas.

Dengan hasil imbang ini, kedua tim kini sama-sama mengoleksi 18 poin dan masih harus bekerja keras untuk menebus zona empat besar Liga Inggris yang semakin sengit dan penuh dengan kejutan.

lion mesdon
November 9, 2025
Tags: ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *