Lensa Bola – Tim Nasional Qatar memastikan langkah gembilang mereka menuju putaran final Piala Dunia 2026 setelah mengalahkan Uni Emirates Arab dengan skor 21 pada lagababak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Rabu Duni Hari Waktu Indonesia Barat. Pertandingan yang digelar di Stadion Jassim Bin Hamad Al Rayyan berlangsung menegangkan dan menjadi ajang pembuktian bagi skuad Aswan Carlos Cueiros bahwa mereka masih menjadi salah satu kekuatan utama di kawasan Asia. Kemenangan ini bukan hanya memastikan tiket ke turnamen terbesar di dunia tetapi juga menegaskan konsistensi Qatar dalam menjaga prestasi mereka setelah menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Sejak awal pertandingan, kedua tim tampil dengan intensitas tinggi. Uni Emirates Arab yang memiliki ambisi besar untuk lolos ke Piala Dunia menekan pertahanan Qatar melalui serangan cepat dari sisi sayap. Namun, Qatar yang bermain di hadapan pendukung sendiri tampil disiplin dan sabar dalam membangun serangan.

Babak pertama berjalan ketat tanpa gul, meskipun beberapa peluang berbahaya sempat tercipta bagi kedua kubu. Uni Emirates Arab berupaya memanfaatkan kecepatan penyerang mudanya sementara Qatar mengandalkan kreativitas Akram Afif dan ketajaman Almos Ali untuk membongkar pertahanan lawan. Memasuki babak kedua, Qatar meningkatkan tempo permainan dan langsung membuka keunggulan pada menit keempat sembilan.

Gol pertama tercipta melalui situasi bola mati ketika Akram Afif melepaskan umpan melengkung hasil tendangan bebas yang berhasil disundul bawa lem kauki ke pojok gawang tanpa bisa dihalau keeper Uni Emirates Arab. Gol ini membuat stadion bergemuruh dan meningkatkan kepercayaan diri para pemain Qatar. Setelah unggul, Qatar semakin dominan dan mampu mengontrol jalannya pertandingan dengan penguasaan bola yang lebih baik.

Keunggulan Qatar bertambah pada menit ke-7-4 melalui Pedro Miguel yang sukses memanfaatkan umpan matang dari Akram Afif. Pemain kelahiran Portugal itu dengan tenang menyambar bola dan menggandakan skor menjadi 2-0. Gul kedua ini membuat para supporter Qatar bersorak gembira sementara Uni Emirates Arab terlihat frustasi menghadapi rapatnya pertahanan lawan.

Namun, situasi berubah ketika Tarik Salman mendapatkan kartu merah langsung akibat pelanggaran keras terhadap pemain Uni Emirates Arab. Bermain dengan 10 orang, Qatar harus bertahan total untuk mempertahankan keunggulan di sisa waktu pertandingan. Uni Emirates Arab yang unggul jumlah pemain mencoba memanfaatkan momentum dengan meningkatkan tekanan.

Serangan demi serangan dilancarkan ke area pertahanan Qatar dan akhirnya usaha mereka berbuah hasil pada masa injury time. Sultan Adil mencetak gol pada menit ke-90-8 setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang. Sayangnya, waktu tersisa tidak cukup untuk menyamakan kedudukan.

Pertandingan pun berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Qatar. Hasil ini memastikan Qatar menutup babak ke-4 dengan status juara grup A setelah mengumpulkan 4 poin, unggul 1 angka dari Uni Emirates Arab yang harus puas di posisi ke-2 dan melanjutkan perjuangan mereka ke babak ke-5 kualifikasi. Kemenangan ini menjadi catatan bersejarah bagi Qatar karena untuk kedua kalinya secara beruntun mereka akan tampil di ajang piala dunia.

Setelah berpartisipasi sebagai tim tuan rumah pada 2022, kini The Maroonies kembali menembus putaran final melalui jalur kualifikasi. Selain Qatar, Arab Saudi juga menjadi tim Asia lainnya yang memastikan tiket ke piala dunia 2026 melalui babak playoff ke-4. Keberhasilan kedua negara timur-tengah ini menegaskan semakin kuatnya dominasi sepak bola di kawasan Teluk di Kancah Asia.

Namun, dibalik keberhasilan Qatar, muncul berbagai kritik terhadap kebijakan konfederasi sepak bola Asia. AFC menuek kontroversi setelah memutuskan untuk langsung menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah putaran ke-4 kualifikasi tanpa melalui proses bidding terbuka. Keputusan ini dianggap tidak transparan dan berpotensi memberikan keuntungan besar kepada kedua negara tersebut.

Selain menjadi tuan rumah, Qatar dan Arab Saudi juga mendapatkan jadwal pertandingan yang lebih menguntungkan karena memiliki masa pemulihan lebih panjang dibandingkan dengan tim-tim lain. Media ternama Inggris The Guardian bahkan menyoroti kebijakan tersebut dengan menulis, Bagaimana bisa Qatar dan Arab Saudi mendapatkan keuntungan tuan rumah sekaligus waktu rehat lebih lama dibandingkan rivalnya di kualifikasi piala dunia? Tulis The Guardian mempertanyakan keputusan dari AFC. Kritik ini memperkuat pandangan bahwa AFC perlu lebih berhati-hati dalam menjaga prinsip keadilan kompetisi di masa depan.

Pertandingan Qatar melawan Uni Emirates Arab juga diwarnai dengan kericuan di tribun penonton. Berdasarkan laporan dari Middle East 24, insiden pertama terjadi tak lama setelah gol pembuka Qatar. Sejumlah pendukung Uni Emirates Arab yang tidak puas dengan jalannya pertandingan melempar botol air dan benda-benda lain ke arah pemain Qatar yang sedang merayakan gol di depan tribun mereka.

Ketegangan sempat meredah, namun kembali memanas ketika Pedro Miguel mencetak gol kedua untuk Qatar. Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat beberapa fans Uni Emirates Arab mencoba mendekati area lapangan dan nyaris bentrak dengan pemain Qatar sebelum akhirnya diamankan oleh aparat keamanan. Ketika peluit panjang berbunyi dan Qatar dipastikan menang, emosi para pendukung Uni Emirates Arab semakin tak terkendali.

Mereka kembali meluapkan kemarahan dengan melempar berbagai benda ke arah supporter dan pemain Qatar. Petugas keamanan terpaksa turun tangan untuk mengendalikan situasi yang sempat memanas. Ketegangan memuncak setelah pertandingan antara Uni Emirates Arab dan Qatar, dengan bentrokan antar-supporter menyusul kemenangan kontroversi Qatar dan lolos ke piala dunia.

Suasana di stadion sangat tegang, hingga pasukan keamanan harus turun tangan untuk memulihkan ketertiban, tulis Middle East 24 dalam laporannya, yang mengejutkan di antara benda-benda yang dilempar oleh penonton, bukan hanya botol air atau sendal seperti umumnya, melainkan juga beberapa unit iPhone 17 Pro Max. Ponsel mewah keluaran terbaru dari Apple itu bahkan belum resmi dirilis di Indonesia dan baru dijadwalkan meluncur pada 17 Oktober mendatang. Aksi saling lempar perangkat mahal tersebut membuat publik Timur Tengah geger.

Insiden saling lempar perangkat iPhone 17 Pro Max antar-supporter Qatar dan Uni Emirates Arab setelah Qatar menang dan lolos ke piala dunia, telah memicu kecaman dan kritik luas di dunia Arab, tulis laporan dari Middle East 24. iPhone 17 Pro Max sendiri merupakan produk flagship terbaru dari Apple, yang dijual dengan harga mulai dari 25 hingga 44 juta rupiah tergantung kapasitas penyimpanan. Melihat perangkat seharga puluhan juta rupiah dilemparkan begitu saja di tengah kemarahan supporter, membuat banyak orang terkejut dan menganggap tindakan tersebut sebagai simbol betapa tinggi emosi yang menyelimuti laga tersebut.

Insiden ini juga menjadi bahan pembicaraan hangat di media sosial. Banyak pengguna internet yang mengunggah video insiden itu disertai komentar satir dan meme lucu, menggambarkan bagaimana kemarahan supporter bisa membuat seorang rela melempar barang berharga hanya karena hasil pertandingan. Terlepas dari berbagai kontroversi dan insiden di luar lapangan, kemenangan Qatar tetap menjadi pencapaian penting yang menegaskan kemajuan sepak bola mereka.

Program pengembangan pemain muda yang dijalankan melalui Akademi Aspir selama bertahun-tahun kini berbuah hasil nyata. Generasi emas pemain seperti Akram Afif, Almos Ali, dan Bowahlem Kouki menjadi tulang punggung tim yang kembali membawa nama Qatar ke ajang terbesar sepak bola dunia. Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa investasi besar yang dilakukan pemerintah Qatar dalam bidang olahraga, terutama sepak bola, telah memberikan hasil konkrit dan berkelanjutan.

lion mesdon
Oktober 16, 2025
Tags:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *