
Lensa Bola – Pertandingan uji coba pramusim antara klub seri A Italia Como 1907 melawan salah satu wakil La Liga Spanyol Real Betis menjadi sorotan bukan hanya karena hasil akhirnya, tetapi juga karena insiden panas yang terjadi di lapangan. Laga yang awalnya diharapkan berlangsung sebagai ajang pemanasan kedua tim sebelum kompetisi resmi dimulai, justru memanas hingga berujung kericuan. Como tampil mengejutkan sejak menit awal.
Tim asuhan Fabregas ini mampu menekan dan memanfaatkan peluang yang efektif. Assane Diao membuka keunggulan di susul gol Lukas Dakunya yang membuat tim asal Italia tersebut memimpin 2-0 hingga turun minum. Namun, ketegangan sempat memuncak menjelang akhir babak pertama ketika terjadi adu fisik antara beberapa pemain dari kedua kubu.
Kejadian itu bermula saat pemain Como Alberto Moreno melayangkan kaki yang terlalu tinggi hingga mengenai kepala Hector Bellerin. Hal itu memicu ketegangan dari kedua kubu. Salah satu yang terlihat jelas terlibat adalah Pablo Fornals dari Real Betis.
Namun, insiden paling mencolok terjadi saat Abde Ezzel Zully, winger lincah milik Real Betis, secara tidak sengaja melayangkan pukulan yang malah mengenairkan satu timnya sendiri Nathan. Ironisnya, Nathan yang merupakan mantan bek Flamengo yang kini mengenak ke nomor punggung 4 di Betis saat itu tengah mencoba meredakan situasi namun malah menjadi korban salah sasaran. Pertandingan sempat dihentikan sementara untuk meredakan suasana panas tersebut.
Real Betis yang tertinggal di babak pertama tak tinggal diam. Memasuki paruh kedua, pasukan Manuel Pellegrini menunjukkan reaksi positif. Isco berhasil memperkecil ketertinggalan dan kemudian Junior Firpo menyamakan skor menjadi 2-2.
Pertandingan pun berlangsung sengit dengan intensitas tinggi layaknya laga kompetitif. Namun, menjelang akhir pertandingan, Como kembali mencetak gol ketiga yang memastikan kemenangan 3-2 atas wakil La Liga itu. Hasil ini menjadi modal berharga bagi Como terlebih mengingat mereka akan menghadapi dua laga penting yaitu Trophy Juan Gemper melawan Barcelona pada 10 Agustus dan Laga Coppa Italia kontra Sud Tirol pada 16 Agustus.
Sementara itu, Real Betis juga sudah mempersiapkan diri untuk membuka musim La Liga 2025-2026 dengan menghadapi LC pada 18 Agustus. Di luar lapangan, Como juga menjadi sorotan di bursa transfer. Klub milik pengusaha Indonesia ini berhasil memecahkan kebuntuan dalam upaya mendatangkan striker timna Spanyol Alvaro Morata.
Proses transfer Morata terbilang rumit karena melibatkan tiga klub dengan kepentingan yang berbeda yaitu AC Milan sebagai pemilik kontrak asli, Galatasaray sebagai klub peminjam, dan Como sebagai pihak peminat. Sky Sports Italia melaporkan bahwa ketiga klub akhirnya mencapai kesepakatan dengan nilai total kompensasi antara 15 hingga 16 juta euro. Milan akan menerima 12 juta euro, sedangkan Galatasaray yang awalnya enggan melepas Morata tanpa kompensasi akhirnya setuju dengan tawaran 3 juta euro plus bonus.
Negosiasi berlangsung alot karena Galatasaray bersikeras mempertahankan sang pemain yang tampil cukup produktif selama masa peminjaman dengan mencetak 7 gol dan 3 asis dari 16 pertandingan di Istanbul. Namun, Morata sendiri sudah menyepakati kontrak personal dengan Como dan mendorong agar kepindahan segera terwujud. Kesepakatan ini disebut sebagai win-win solution karena semua pihak mendapatkan keuntungan.
Bagi Como, mendatangkan Morata bukan hanya memperkuat lini depan dengan penyerang berpengalaman, tetapi juga menjadi ajang Reunisang pemain dengan Fabregas, mantan rekan satu timnya di Timnas Spanyol. Bagi Morata, bermain regular di Saria dan berada di bawah asuhan pelatih yang mengenalnya dengan baik, diharapkan dapat mengembalikan performa terbaiknya di usia 32 tahun. Sementara itu, dari kubur Real Betis, aktivitas transfer mereka juga cukup menarik perhatian.