
Lensa Bola – Setelah resmi berpisah dengan timnas Indonesia, Shin Tae Yong kini memulai babak baru dalam karir kepelatihannya dengan kembali ke tanah kelahirannya Korea Selatan untuk menukangi klub K League Ulsan Hyundai. Kepastian itu diumumkan secara resmi oleh pihak klub pada awal pekan, bersamaan dengan berakhirnya masa kerja pelatih sebelumnya, Kim Panggon yang diberhentikan setelah performa tim terus menurun. Shin Tae Yong mendapatkan kontrak berdurasi dua musim, yang artinya ia memiliki waktu yang cukup untuk membangun kembali kekuatan Ulsan dan membawa klub tersebut keluar dari situasi sulit.
Kembalinya Shin Tae Yong ke klub Korea Selatan menjadi momen bersejarah tersendiri mengingat terakhir kali ia menangani tim di negeri Gingseng adalah 13 tahun lalu. Selama periode tersebut, Shin Tae Yong banyak menghabiskan waktunya di panggung tim nasional baik timnas Korea Selatan senior maupun kelompok umur dan dalam lima tahun terakhir ia menjadi pelatih timnas Indonesia serta timnas kelompok umur yang berhasil mencuri perhatian publik Asia Tenggara berkat pencapaian dan gaya kepemimpinannya. Tugas yang menanti Shin Tae Yong di Ulsan Hyundai pun tergolong berat.
Klub yang berdiri pada tahun 1983 ini, tengah berada di posisi ketujuh kelasmen sementara K League 2025, sebuah posisi yang sangat mengkhawatirkan mengingat sistem liga hanya diikuti 12 tim dan posisi ketujuh hingga kedua belas masuk ke zona degradasi. Dalam lima pertandingan terakhir, performa Ulsan Hyundai jauh dari memuaskan dengan catatan dua kali imbang dan tiga kali kalah tanpa satu pun kemenangan. Total pertandingan di K League per musim mencapai 33 laga di mana setiap tim akan saling bertemu tiga kali sebelum memasuki fase playoff termasuk perebutan posisi aman di kelasmen bagi tim-tim di zona bawah.
Situasi ini menuntut Shin Tae Yong melakukan pembenahan cepat baik dari sisi taktik, mentalitas maupun semangat juang pemain. Meskipun tantangannya besar, Shin Tae Yong diyakini memiliki bekal pengalaman yang cukup untuk menghadapinya. Salah satu faktor yang dapat membantunya beradaptasi dengan cepat adalah keberadaan empat pemain senior Ulsan Hyundai yang pernah menjadi anak asunya saat melatih timnas Korea Selatan pada periode 2017-2018.
Keempat pemain tersebut adalah penjaga gawang Jo Hyun Woo, bek tengah Kim Young Kwon, gelandang tengah Jung Woo Young, dan winger Lee Chung Yong. Kehadiran mereka di ruang ganti menjadi aset berharga bagi Shin Tae Yong bukan hanya karena kualitas mereka di lapangan, tetapi juga karena mereka memahami filosofi dan pendekatan kepelatihan Shin Tae Yong sehingga dapat membantu mempercepat proses adaptasi seluruh squad terhadap metode barunya. Dalam pernyataan resminya, Shin Tae Yong mengungkapkan rasa senangnya bisa kembali bekerja bersama dengan para pemain yang dulu pernah ia bimbing.
Senang rasanya bisa reoni dengan mantan pemain-pemain saya. Kami akan menjadi satu klub, satu tim, bersama-sama berdiskusi tentang area apa yang perlu kami tingkatkan ke depannya. Shin Tae Yong juga menambahkan bahwa fokus awalnya adalah membangun kembali suasana positif di dalam tim dan mengubah arah perjalanan klub menuju jalur yang lebih baik.
Ulasan Hyundai sendiri, bukanlah klub biasa di kancah sepak bola Korea Selatan maupun Asia. Sejak berdiri pada tahun 1983, klub ini telah mengoleksis jumlah prestasi bergengsi, termasuk dua gelar juara Liga Champions Asia pada 2012 dan 2020. Dalam beberapa musim terakhir, Ulsan dikenal sebagai salah satu tim kuat di K-League.
Tetapi, musim ini performa mereka anjlok di bawah arahan Kim Pan-Gon. Pada musim 2025, perjalanan mereka di kompetisi domestik tersendat dan diajang internasional pun hasilnya mengecewakan. Ulsan Hyundai tampil di piala dunia antarklub 2025, tetapi harus puas berada di dasar kelas main group F. Setelah kalah dari Borussia Dortmund, Fluminense dan Mamelodi Sandons tanpa meraih satu pun poin.
Situasi sulit ini menjadi tantangan besar bagi Shin Tae-Yong. Namun, ia justru memandangnya sebagai peluang untuk membangkitkan kembali kejayaan klub. Sejak dulu, Ulsan telah menjadi tim yang dianggap kuat di K-League.