
Lensa Bola – Manchester United tampaknya benar-benar serius memperkuat sektor penjaga gawang mereka pada musim 2025-2026. Setelah melalui periode yang penuh sorotan akibat inkonsistensi performa Andre Onana dan Altay Bayındır, kini setan merah dikabarkan selangkah lagi akan mendatangkan Senne Lammens, kiper muda berbakat asal Belgia yang saat ini membela Royal Antwerp. Indikasi kepindahan ini semakin kuat setelah nama Lammens tidak masuk dalam daftar squad Antwerp pada pertandingan Belgian Pro League melawan KV Mechelen.
Pelati Manchester United Ruben Amorim sudah sejak awal menekankan pentingnya membangun persaingan sehat di posisi penjaga gawang. Onana, yang didatangkan dari Inter Milan pada musim panas 2023 sebenarnya sempat diharapkan menjadi solusi jangka panjang. Namun, beberapa kesalahan fatal yang berujung pada kebobolan membuat kepercayaan fans dan media terhadapnya terus menurun.
Di sisi lain, Altay Bayındır yang berstatus sebagai kiper cadangan juga tak luput dari kritik. Pada laga pembuka Liga Inggris musim 2025-2026 melawan Arsenal, Altay Bayındır dinilai melakukan blunder yang berujung pada gol kemenangan The Gunners melalui aksi dari Ricardo Calafiore. Altay Bayındır juga kembali kebobolan saat MU ditahan Fulham 1-1 pada pekan ke-2.
Situasi itu menambah kegelisahan manajemen klub. Terlebih, Onana baru pulih dari cedera hamstring dan hanya sempat berlatih tiga kali sebelum musim dimulai. Dengan kondisi seperti ini, MU bergerak cepat di bursa transfer.
Nama Senne Lammens pun muncul sebagai target utama. Royal Antwerp disebut sudah bersedia melepaskan perandalan mereka dengan harga sekitar 20 juta euro atau setara dengan 357 miliar rupiah. Negosiasi antara kedua klub pun berjalan positif dan absennya Lamens dari squad Antwerp akhir pekan lalu memperkuat sinyal bahwa kesepakatan segera tercapai.
Bagi penggemar sepak bola Eropa, nama Senne Lammens mungkin bukan sesuatu yang asin. Kiper berusia 23 tahun dengan postur menjulang setinggi 193 cm ini merupakan salah satu produk akademi terbaik klub Brugge. Ia melakukan debut seniurnya bersama dengan Brugge pada Juli 2021 sebelum akhirnya pindah ke Royal Antwerp pada pertengahan 2023.
Bersama Antwerp, Lamens berkembang pesat. Dalam dua musim, ia sudah tampil di lebih dari 64 pertandingan di semua kompetisi. Musim lalu menjadi titik balik karirnya di mana ia mencatatkan lebih dari 170 penyelamatan dan menerahkan 10 klinsik di Liga Pro Belgia.
Bahkan catatan penyelamatannya mencapai 178 kali yang membuatnya menjadi keeper dengan jumlah save terbanyak di dunia sepanjang musim 2024-2025. Lebih mengejutkan lagi, Lamens sukses mengagalkan 5 tendangan penalti sejak awal musim lalu. Angka ini menjadikannya kiper dengan jumlah tepisan penalti terbanyak di 10 Liga Top Eropa dalam periode yang sama.
Tak heran jika banyak klub besar mulai melirik kemampuannya. Selain Piyawai dalam refleks cepat, Lamens juga dikenal memiliki kemampuan membaca arah bola yang baik serta keberanian keluar dari sarangnya untuk mematong umpan lawan. Gaya mainnya yang modern membuatnya dianggap cocok dengan filosofi sepak bola ofensif Ruben Amorim.
Meski Royal Antwerp tidak termasuk dalam kelepapan atas Eropa, penampilan Lamens tetap mampu mencuri perhatian. Salah satunya adalah ketika Antwerp tampil di Liga Champions Eropa. Meski timnya kalah dari FC Porto, performa Lamens dipuji karena berhasil melakukan sejumlah penyelamatan penting yang menunda gol lawan.
Di level internasional, Lamens telah menjadi bagian dari timnas Belgia U21. Meski belum mampu menembus squad senior, banyak pihak memprediksi ia akan menjadi keeper masa depan Belgia. Terutama setelah era Thibaut Courtois berakhir.
Dengan usia yang masih 23 tahun, ia dipandang sebagai investasi jangka panjang. Hal ini sejalan dengan kebutuhan MU yang mencari keeper muda dengan potensi besar untuk bersaing sekaligus melapisi squad utama. Jika transfer ini terrealisasi, Lamens akan bergabung dalam daftar panjang penjaga gawang MU.
Saat ini, The Red Devils memiliki 4 keeper yaitu Andre Onana, Altay Bayındır, Tom Hidden dan Elie Harrison yang masih berstatus pemain akademi. Namun, Ruben Amorim menegaskan bahwa kedatangan Lamens tidak otomatis berarti ada pemain yang harus hengkang. Ini bukan soal pemain pergi lalu digantikan pemain lain.
Kami tidak menunggu seseorang keluar untuk mendatangkan pengganti. Menurutnya, kehadiran kiper baru adalah bagian dari upaya memperkuat kedalaman squad, bukan sekedar rotasi semata. Meski demikian, secara realistis, persaingan ketat di pos penjaga gawang bisa mempengaruhi masa depan Bayindir atau bahkan Andre Onana.
Jika Lamens tampil konsisten, bukan tidak mungkin ia akan segera merebut posisi utama di bawah Mr. Gawang MU. Selain membidik Lamens, Manchester United sudah cukup aktif di bursa transfer musim panas ini. Mereka mendatangkan beberapa pemain penting seperti Benjamin Sesko, striker muda asal Slovenia, Bryan Mbuemo, winger eksplosif dari Brentford, Mateus Cunha, penyerang serbabisa dari Wolverhampton, serta Diego Leon gelandang bertalenta dari Spanyol.
Kedatangan para pemain ini diakini akan membuat MU lebih kompetitif dibandingkan musim lalu. Ruben Amorim bahkan menyebut timnya kini tampil lebih solid baik dalam hal kecepatan transisi maupun dalam konsistensi permainan. Ia menyoroti peran Casemiro yang kembali menunjukkan performa lebih stabil setelah sempat menurun pada musim 2024-2025.
Pemain lebih cepat beraksi, lebih kuat dalam duel, dan posisi bertahan lebih baik. Bahkan Casemiro sekarang bermain dengan tempo berbeda. Dari awal musim, saya melihat konsistensi itu, dan itu sangat penting.
Apabila kesepakatan benar-benar tercapai, Lamens diprediksi akan memberi tekanan positif bagi Onana dan Bayindir. Bagi MU, hal ini sangat penting karena persaingan sehat bisa meningkatkan performa keeper utama. Dengan usia muda dan catatan statistik impresif, Lamens bisa menjadi penjaga gawang jangka panjang yang mengisi kebutuhan klub dalam 5 hingga 10 tahun mendatang.
Tak hanya itu, keberadaan Lamens akan menambah rasa aman bagi lini pertahanan MU. Selama ini, kegelisahan seringkali muncul ketika Onana ataupun Bayindir melakukan kesalahan. Dengan hadirnya keeper baru yang konsisten, kepercayaan diri tim bisa meningkat.
Selain itu, MU juga bisa mendapatkan keuntungan finansial jangka panjang. Jika performa Lamens terus menanjak, nilai pasarnya berpotensi naik drastis. Mengingat ia masih sangat mudah untuk ukuran penjaga gawang.
Hal ini sejalan dengan strategi klub yang ingin menggabungkan pemain berpengalaman dengan talenta muda berpotensi besar. Tentu saja, tantangan terbesar bagi Lamens adalah beradaptasi dengan atmosfer Liga Inggris. Kompetisi Premier League dikenal memiliki tempo cepat, intensitas tinggi serta tekanan besar dari media dan supporter.
Banyak kiper asing yang kesulitan pada musim perdana di Inggris, termasuk Andre Onana sendiri. Namun, bila Lamens mampu mempertahankan konsistensi seperti saat di Antwerp, bukan mustahil ia bisa langsung merebut hati fans setan merah. Apalagi, MU sudah lama mendambahkan kiper muda yang bisa menjadi simbol masa depan, seperti halnya Edwin van der Sar di era 2000-an, atau bahkan Peter Schmeichel di era kejayaan 1990-an.
Transfer Lamens ke Manchester United tinggal menunggu waktu. Dengan reputasi sebagai salah satu kiper muda paling menjanjikan di Eropa, kedatangannya diakini akan membawa angin segar bagi skuad Ruben Amorim. MU bukan hanya mendapatkan pemain baru, tetapi juga potensi jangka panjang untuk memperkuat posisi krusial di bawah Mistar.
Di tengah situasi yang penuh tekanan, setelah start buruk di Liga Inggris musim ini, kedatangan Lamens bisa menjadi langkah strategis untuk mengembalikan stabilitas pertahanan.






