
Lensa Bola – Manchester United dikabarkan tidak akan mengambil langkah terburu-buru dalam bursa transfer Januari mendatang. Manajemen klub bersama dengan pelatih Ruben Amorim memilih untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian pemain secara reaktif, meskipun squad tengah menghadapi situasi sulit akibat badai cedera dan absennya beberapa pemain kunci. Fokus utama tim saat ini tetap ada rencana jangka panjang untuk memperkuat sektor lini tengah pada musim panas 2025.
Salah satu kekhawatiran terbesar datang dari kondisi striker muda asal Slovenia Benjamin Sesko yang mengalami cedera lutut dalam laga dramatis melawan Tottenham Hotspur. Pertandingan yang berakhir imbang 2-2 itu menjadi momen tak menyenangkan bagi Sesko setelah ia harus ditarik keluar pada menit ke-8 karena mengalami rasa sakit di lutut. Ia kemudian dipastikan absen membela tim nasional Slovenia dan dijadwalkan menjalani pemeriksaan lanjutan untuk memastikan tingkat keparahan cederanya.
Menurut laporan awal, cedera yang dialami oleh Sesko belum termasuk serius, namun absennya pemain berusia 22 tahun itu tetap menjadi pukulan bagi Manchester United yang kini hanya memiliki Joshua Zirgzis sebagai opsi penyerang tengah senior. Amorim diketahui tidak menganggap Zirgzis sebagai penyerang murni bertipu nomor 9, melainkan lebih cocok dimainkan di posisi pendukung atau second striker. Dalam laga kontraspurs, Zirgzis bahkan tidak dimainkan sama sekali dengan Mason Mount dipilih sebagai pemain pengganti yang diharapkan memberi dampak langsung di lini depan.
Situasi ini semakin rumit karena Zirgzis juga sedang mengalami penurunan performa tajam. Penyerang asal Belanda itu belum mencetak gol di Premier League selama hampir 1 tahun. Gol terakhirnya tercipta ketika United menang telah 4-0 atas Everton pada musim lalu.
Sejak saat itu, ia hanya tampil sebagai starter dalam 9 pertandingan dan kerap duduk di bangku cadangan. Akibat minimnya menit bermain, Zirgzis disebut-sebut berencana mencari klub baru pada Januari mendatang untuk memperbesar peluangnya masuk ke dalam squad Belanda di Piala Dunia 2026. Namun, rencana itu bisa tertunda jika sisko harus menepi dalam waktu lama karena United tentu tidak ingin kehilangan dua striker sekaligus di tengah musim.
Selain masalah di lini depan, Manchester United juga dihadapkan pada kehilangan sejumlah pemain penting karena Piala Afrika 2025 yang akan berlangsung di Marokko mulai 21 Desember 2025 hingga 18 Januari 2026. Pemain andalan seperti Brian Beumo dan Ahmad Diallo dipastikan absen karena harus memperkuat negaranya masing-masing. Sementara itu, Nuser Mazeroui yang sempat bermain sebagai back sayap kanan menggantikan Ahmad dalam laga melawan Spurs juga akan bergabung dengan tim nasional Marokko di ajang tersebut.
Kondisi ini membuat Manchester United kekurangan opsi di beberapa posisi. Amorim diperkirakan akan memanfaatkan situasi tersebut dengan memberi kesempatan kepada pemain muda akademi untuk tampil di tim utama. Langkah ini mengingatkan kepada keputusan legenda Sir Alec Ferguson di pertengahan 1990-an ketika ia mempercayai pemain-pemain muda setelah melepas jumlah bintang seperti Paul Ince, Andre Kanselskis, dan Mark Hughes.
Dalam situasi sulit akibat cedera dan absennya pemain senior, Amorim berencana menata paruh kedua musim dengan memberikan kepercayaan pada para pemain muda hasil didikan Akademi Carrington. Salah satu nama yang menjadi sorotan adalah Cido Obi, striker muda berusia 17 tahun yang direkrut dari Arsenal pada Oktober 2024. Obi sempat tampil delapan kali di bawah asuan Amorim musim lalu dan bahkan menjadi starter dalam laga melawan Brentford yang berakhir 3-4 pada Mei 2025.
Setelah sempat bermain di tim U21 untuk mengasah kemampuannya, ia kini berpeluang besar kembali memperkuat tim utama. Selain Obi, terdapat Gabriel Biancheri, penyerang muda yang baru saja menjalani debut bersama dengan tim U21 Wales pada September lalu. Biancheri dikenal memiliki insting gol yang tajam di level Akademi, namun saat ini posisinya masih berada di bawah Obi dalam daftar prioritas Amorim.
Sementara itu, pemain sayap berusia 18 tahun Silakey juga siap mendapatkan kesempatan lebih banyak di tim utama setelah tampil konsisten di tim usia 21 dan pulih dari cedera panjang yang sempat menghambat perkembangannya. Nama lain yang mulai mencuri perhatian adalah Jack Fletcher, gelandang muda berusia 19 tahun yang merupakan putra dari legenda klub Darren Fletcher. Ia masuk dalam daftar pemain cadangan dalam laga melawan Tottenham untuk mengisi kekosongan akibat cedera ringan yang dialami oleh Kobe Maino.
Menariknya, masa depan Maino sendiri kini sedang dipertimbangkan. Gelandang berusia 20 tahun itu, baru mencatatkan 138 menit bermain di semua kompetisi musim ini tanpa satu pun penampilan sebagai starter di Liga Premier Inggris. Karena itu, ia dikabarkan berkeinginan mencari klub baru lewat status pinjaman pada Januari mendatang agar bisa mendapatkan waktu bermain yang lebih banyak.
Namun, dengan squad yang semakin menipis, manajemen United diperkirakan akan menolak permintaan tersebut. Apalagi, Maino dinilai masih memiliki potensi besar dan bisa menjadi solusi darurat di lini tengah. Kesempatannya untuk bermain bisa meningkat jika Bruno Fernandes dikembalikan ke posisi gelandang serang sejajar dengan Mason Mount.
Sementara Maino dan Casemiro mengisi lini tengah, skema ini dapat memberi ruang bagi Maino untuk menunjukkan kualitasnya dan menarik perhatian pelatih tim Nice Inggris Thomas Tuchel menjelang piala dunia 2026. Sementara itu, performa Benjamin Sisko sejauh ini masih belum terlalu mengesankan. Sejak didatangkan dari RB Leipzig dengan biaya mencapai 74 juta pond sterling, ia baru mencetak 2 gol dari 6 penampilan sebagai starter di Premier League musim ini.
Amorim sendiri memahami, proses adaptasi sedang dijalani sang pemain, mengingat ini adalah musim pertamanya di Liga dengan intensitas tinggi seperti Inggris. Dalam beberapa laga besar seperti melawan Liverpool dan Tottenham, Amorim bahkan lebih memilih menggunakan Mateusz Kunia sebagai false nine untuk menambah fleksibilitas serangan. Meski begitu, absennya Sisko akan tetap menjadi masalah besar bagi United.
Dengan jadwal yang tidak terlalu padat, hanya tersisa kompetisi FA Cup dan pertandingan Liga, manajemen menilai tidak perlu melakukan pembelian darurat pada Januari. Kebijakan klub saat ini berfokus pada kestabilan finansial dan perencanaan jangka panjang, bukan langkah impulsif yang bersiko gagal. Sebagai gantinya, Manchester United telah menyiapkan strategi transfer besar pada musim panas 2026.
Fokus utama mereka adalah memperkuat lini tengah agar lebih dinamis dan kreatif. Beberapa nama telah masuk dalam radar perekrutan, diantaranya adalah Elliot Anderson dari Newcastle United, Carlos Baleba dari Brighton & Hove LBN, dan Adam Warton dari Crystal Palace. Ketiganya dianggap sesuai dengan karakter permainan cepat dan agresif yang diinginkan oleh Amorim, serta bisa menjadi suksesor bagi para gelandang senior seperti Casemiro dan Bruno Fernandes.
Kebijakan ini menandai perubahan arah manajemen klub di era baru. Jika di masa lalu Manchester United sering melakukan pembelian besar dengan harga tinggi untuk mengatasi masalah jangka pendek, kini mereka berusaha membangun tim yang berkelanjutan dengan keseimbangan antara pemain muda dan pengalaman. Dengan pendekatan yang lebih rasional, Amorim berharap bisa menciptakan fondasi kuat yang tidak hanya kompetitif di musim ini, tetapi juga siap bersaing di masa depan.
Secara keseluruhan, meski menghadapi berbagai tantangan, Manchester United menunjukkan tanda-tanda kedewasaan sebagai klub besar. Mereka tidak lagi bereaksi secara emosional terhadap tekanan publik atau situasi cedera, melainkan memilih bertindak berdasarkan rencana strategis. Kombinasi antara kepercayaan pada pemain muda, pendekatan taktis modern serta visi jangka panjang menjadikan era Ruben Amorim sebagai babak baru dalam perjalanan klub.
Dan meski jalan menuju kejayaan belum mudah, Manchester United tampak bertekad untuk membangunnya dengan cara yang lebih bijak, terencana dan berkelanjutan.






