
Lensa Bola – Persib Bandung harus menerima kenyataan pahit ketika kemenangan yang sudah berada di depan mata buyar pada menit-menit akhir saat menjamulaian City Sailors dalam laga perdana Grup GIFC Champions League 2 2025-2026. Bermain di Stadion Glora Bandung Lautan Api Kamis malam, ribuan bobotoh yang hadir menyaksikan langsung pertandingan dibuat kecewa langtaran maung Bandung gagal mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang dibunyikan. Skor akhir 1-1 membuat Persib hanya meraih 1 poin di laga pembuka meskipun tampil cukup dominan hampir sepanjang pertandingan.
Sejak menit awal, Persib menurunkan komposisi terbaiknya. Pertandingan langsung berjalan intens sejak menit pertama. Persib mencoba mendikte tempo dengan permainan umpan pendek yang dikombinasikan dengan bola panjang ke sisi sayap.
Federico Barba dan Sadil Ramdhani menjadi motor serangan di sektor kiri. Beberapa peluang pun tercipta, salah satunya pada menit ke-18 ketika Sadil nyaris membawa Persib unggul. Menerima umpan sundulan matang dari Uliam Baros, Sadil tinggal mendorong bola ke gawang kosong.
Sayangnya ia terlambat beraksi hingga backline City berhasil menghalau bola tepat waktu. Dua menit berselang, giliran Eliano Reijnders yang hampir membuka keunggulan lewat tendangan keras dari luar kotak penalti. Namun, kiper Lyong Siti Ivan Susak sigap menepis bola dan menjaga gawangnya tetap perawan.
Jelang akhir babak kedua, Persib harus menarik keluar Marc Klok karena mengalami cadra. Ia digantikan Tom Haye yang baru dilatangkan dengan status bebas transfer. Meski terus menekan, rapatnya pertahanan tim tamu membuat babak pertama berakhir dengan skor kacamata.
Memasuki babak kedua, Persib Bandung langsung tampil agresif. Baru berjalan dua menit, Sadil Ramdhani berhasil memanfaatkan kesalahan fatal back Lyong Siti dalam mengoper bola. Dengan tenang, ia menaklukkan Ivan Susak dan membawa Persib unggul 1-0.
Goal ini membuat atmosfer GBLA bergemuruh. Bobotoh pun larut dalam euforia, berharapin kesayangan mereka mampu mengunci kemenangan. Keunggulan itu justru membuat Persib lebih banyak bertahan.
Lyong Siti sailors yang tertinggal mulai meningkatkan intensitas serangan. Pada menit ke-7-2, Bart Ramselar mendapatkan peluang emas di depan gawang. Tetapi, Teja Paku Alam dengan sigap menutup peruang tembak.
Penyelamatan gemilang tersebut membuat Persib tetap unggul. Setelah itu, Teja kembali menjadi sasok penting dengan sejumlah penyelamatan krusial. Sayangnya, pertahanan disiplin Persib Bandung goyah pada menit tambahan waktu.
Tepat di menit ke-90-2, Lenartai sukses menyemakan kedudukan. Striker Lyong Siti itu memanfaatkan umpan matang Maxim Lestien dan menaklukkan Teja dari jarak dekat. Goal telat tersebut menjadi pukulan telak bagi Persib Bandung karena kemenangan yang sudah di depan mata Sirna begitu saja.
Laga akhirnya ditutup dengan skor 1-1, membuat kedua tim harus puas berbagi angka di papan klasmen. Bagi Persib Bandung, hasil ini jelas mengecewakan. Namun, ada sisi positif yang bisa dipetik.
Pelatih Bojan Hodak menilai, permainan anak asuhnya cukup solid dan bahkan menyebut laga itu sebagai salah satu penampilan terbaik Persib dalam 3 tahun terakhir. Kami tidak memberikan banyak peluang kepada lawan. Sayang, kami gagal mencetak gol kedua untuk mengunci pertandingan.
Di level seperti ini, seharusnya kami bisa menyelesaikan laga dengan kemenangan. Kesalahan kecil di menit akhir membuat kami kebobolan. Namun saya tetap puas, karena secara keseluruhan ini adalah permainan terbaik Persib dalam beberapa tahun terakhir.
Selain kegagalan mempertahankan keunggulan, sorotan juga tertuju pada penampilan striker Anyar Persib Ramon Tanke. Pemain asal berhasil itu kembali gagal mencetak gol, sehingga catatan produktifitasnya bersama dengan Maung Bandung masih mandep. Padahal, Ramon direkrut dengan ekspektasi tinggi setelah tampil di Liga Kamboja bersama dengan FISA KFC.
Di sana, dia berhasil mengemas 21 gol dari 28 laga. Akan tetapi, semenjak berseragam Persib, ia belum sekalipun menjebol gawang lawan dalam 4 pertandingan yang sudah dijalani, termasuk juga laga kontra Lion City ini. Kondisi tersebut memunculkan tanda tanya besar terkait adaptasi Ramon di Liga Indonesia dan level kompetisi Asia.
Hodak bahkan tak bisa menutupi kekecewaannya terhadap tumpulnya lini depan. Meski Sadil Ramdhani mampu mencetak gol, seharusnya seorang striker murni seperti Ramon bisa lebih tajam di kotak penalti. Meski begitu, sang pelatih tetap memberikan pembelaan dengan menekankan bahwa proses adaptasi membutuhkan waktu.
Ramon disebut masih mencari ritme permainan bersama dengan rekan-rekannya. Saya percaya dia bisa berkembang. Butuh waktu bagi pemain untuk beradaptasi dengan gaya bermain baru dan tekanan besar dari supporter.
Di sisi lain, hasil imbang ini membuat Persib tertahan di posisi ketiga klasmen sementara Grup G dengan koleksi 1 poin. Peluang Persib untuk lolos ke fase berikutnya masih terbuka, tetapi mereka harus segera memperbaiki konsentrasi dan ketajaman lini depan. Pertandingan melawan Lion City ini juga menjadi gambaran betapa ketatnya persaingan di kompetisi Asia.
Kecilnya margin kesalahan bisa sangat menentukan hasil akhir. Satu kelengahan kecil seperti yang dialami Persib di masa injury time bisa meruntuhkan kerja keras panjang laga. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi squad Maung Bandung yang musim ini kembali mencicipi atmosfer kompetisi antarklub Asia setelah sekian lama.
Bagi Bobotoh, hasil seri ini tentu saja mengecewakan. Namun, dukungan penuh mereka tetap terasa di sepanjang pertandingan. Suara can dan sorakan yang menggema di GBLA menjadi bukti bahwa Persib selalu memiliki kekuatan tambahan saat bermain di kandang.
Kini, tantangan berikutnya adalah bagaimana tim bisa membayar kepercayaan itu dengan kemenangan di laga selanjutnya. Persib masih memiliki sejumlah pertandingan krusial di Grup G. Dengan komposisi pemain asing berkualitas dan pilar lokal yang cukup berpengalaman, peluang untuk melaju tetap terbuka. Namun, syarat utamanya adalah memperbaiki efektivitas penyelesian akhir dan menjaga konsentrasi hingga menit akhir.
Hodak dan staf pelatih diharapkan segera mengevaluasi kelemahan tim agar tidak terulang di laga-laga berikutnya.