
Lensa Bola – Timnas Spanyol kembali menunjukkan tajinya di Ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa dengan meraih kemenangan besar atas timnas Turki di Laga ke-2 Grup E. Pertandingan sengit tersebut berlangsung di Turki, Senin Waktu Indonesia Barat. Ajang ini menjadi pembuktian kekuatan sang juara Eropa. Skuad Asuhan Luis de la Fente sukses membungkam tuan rumah dengan skor telak 6-0, memperkuat posisi mereka di puncak kelas main group setelah sebelumnya mengalahkan Bulgaria 3-0 di Laga perdana.
Di sisi lain, timnas Turki yang ditangani pelatih Fikienzo Montella, sebelumnya tampil dengan kepercayaan diri tinggi setelah meraih kemenangan pada match day pertama. Montella, mengandalkan formasi 4-2-3-1 yang cukup solid di atas kertas, uburkan Kakir, dipercaya sebagai penjaga gawang utama, dilindungi 4 bek yaitu Aaron El Mali, Abdul Kerem Bardaki, Merih Demiral, dan Mert Muldur. Di lini tengah bertahan, Ismail Yuksek dan Hakan Calhanoglu diandalkan untuk menjaga keseimbangan permainan.
Sementara trio Kenan Yildiz, Arda Guler, dan Yunus Agun menopang Kerem Artukoglu di lini depan. Formasi ini menunjukkan niat Turki untuk bermain agresif di kandang sendiri, apalagi mereka memiliki sederet pemain yang tampil di klub besar Eropa seperti Calhanoglu di Inter Milan, dan Arda Guler bersama Real Madrid. Sementara itu, Spanyol mengandalkan skema 4-3-3 khas gaya sepak bola menyerang mereka.
Luis de la Fente mempercayakan Unai Simon sebagai penjaga gawang utama, dengan lini belakang dihuni oleh Marc Cucurella, Dan Huijsen, Robin Le Normand, dan Pedro Porro. Di sektor gelandang, Pedri, Martin Zubimendi, dan Mikkel Merino membentuk trio pengatur serangan yang mengandalkan visi permainan tajam dan penguasaan bola yang solid. Sedangkan lini serang diisi oleh pemain-pemain cepat seperti Nico Williams dan Mikkel Oyarzabal, serta wonderkid sensasional Barcelona yaitu Lamine Yamal, yang menjadi salah satu pemain muda paling bersinar di dunia saat ini.
Turki yang didukung penuh super tertuan rumah langsung memberikan tekanan. Peluang pertama bahkan datang dari gelandang andalan mereka Hakan Calhanoglu yang melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti pada menit-menit awal. Namun, Unai Simon sigap melakukan penyelamatan gemilang untuk menjaga gawangnya tetap aman.
Momen tersebut sempat membangkitkan semangat para pemain Turki, tetapi tidak cukup untuk menahan arus serangan Spanyol yang mulai menguasai tempo permainan dengan ciri khas sirkulasi bola cepat dan pergerakan tanpa bola yang rapi. Goal pembuka Spanyol tercipta pada menit ke-6 melalui aksi memukau dari Pedri. Gelandang Barcelona berusia 22 tahun itu memperlihatkan kualitasnya sebagai salah satu playmaker terbaik dunia dengan menggiring bola melewati dua pemain bertahan sebelum melepaskan tembakan melengkung ke pojok kanan gawang.
Ugurkan kakir hanya bisa terpukau menyaksikan bola masuk membuat Spanyol unggul cepat 1-0. Goal ini memacu semangat Spanyol untuk terus menekan pertahanan lawan. Turki nyaris menyamakan kedudukan di menit ke-21 melalui sepakan keras Kerem Aturkoglu yang sayangnya masih menghantam tiang gawang.
Meski peluang tersebut akhirnya dianulir karena offside, momen itu menjadi peringatan bagi Spanyol bahwa tuan rumah masih memiliki ancaman serius. Namun, Spanyol tetap tenang dan mendominasi permainan. Hanya satu menit berselang, Spanyol menggandakan keunggulan.
Pada menit ke-22, Mikel Merino mencetak gol perdana malam itu setelah memanfaatkan kombinasi operan cepat. Gelandang Real Sociedad itu menyelesaikan peluang dengan sepakan akurat ke sisi kiri gawang. Skor berubah menjadi 2-0 untuk tim tamu.
Gol ini semakin mengokohkan kontrol permainan Spanyol. Seiring waktu berjalan, Spanyol pun semakin percaya diri. Lini depan mereka yang diisi pemain-pemain kreatif seperti Yamal dan Williams beberapa kali menciptakan peluang emas.
Namun, penyelesaian akhir belum maksimal. Menjelang turun minum, tepatnya pada menit ke-45 plus satu, Merino kembali mencetak gol. Kali ini, ia melepaskan sepakan kaki kiri, usai melakukan kombinasi 1-2 cepat di dalam kotak penalti.
Skor 3-0 untuk Spanyol bertahan hingga babak pertama berakhir, menegaskan dominasi total mereka. Memasuki babak kedua, Luis de la Fuente melakukan pergantian pemain untuk menjaga intensitas serangan. Feran Torres yang baru masuk ke lapangan, tidak butuh waktu lama untuk memberi dampak.
Pada menit ke-5-3, ia mencetak gol ke-4 Spanyol setelah menerima umpan manis dari Lamine Yamal. Torres menyelesaikan peluang tersebut dengan sepakan mendatar yang tak mampu dijangkau oleh kakir. Gol ke-4 seakan membuka keran gol berikutnya.
Pada menit ke-5-7, Mikel Merino mencatatkan hat-trick perdana bersama dengan timnas Spanyol dengan tembakan spektakuler dari jarak sekitar 25 yard. Bola meluncur deras ke pojok atas gawang, menciptakan salah satu gol terbaik sepanjang pertandingan. Dengan skor 5-0, semangat Turki semakin meredup.
Sementara itu, Spanyol terus saja menunjukkan superioritas mereka. Tak butuh waktu lama bagi Spanyol untuk bisa kembali menambah gol. Pada menit ke-6-2, Pedri mencetak gol keduanya dalam laga tersebut.
Gelandang yang dikenal memiliki visi permainan yang luar biasa ini, melepaskan tembakan mendatar ke sisi kanan bawah gawang, membuat skor menjadi 6-0. Para pemain Turki hanya bisa melihat bola masuk tanpa bisa memberikan perlawanan berarti. Setelah unggul 6 gol, Spanyol menurunkan tempo permainan.
Mereka lebih fokus menguasai bola dan meminimalkan resiko serangan balik. Sementara Turki berusaha keras untuk tidak kebobolan lebih banyak. Meski demikian, upaya tuan rumah untuk memperkecil ketertinggalan tak membuahkan hasil.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 6-0 untuk kemenangan Spanyol tetap bertahan. Hasil ini mempertegas status Spanyol sebagai salah satu favorit kuat di kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa. Dalam dua pertandingan awal, mereka berhasil mencetak 9 gol tanpa kebobolan, menempati posisi puncak kelesmen grup E dengan 6 poin sempurna.
Di bawah mereka, Georgia dan Turki sama-sama mengoleksi 3 poin, sementara Bulgaria masih belum meraih hasil maksimal. Selain hasil akhir yang mencolok, surutan utama pertandingan ini tertuju pada penampilan benilang Mikkel Merino. Gelandang berusia 29 tahun itu, tampil luar biasa di lini tengah bukan hanya sebagai pengatur tempo permainan, tetapi juga menjadi mesin gol bagi Spanyol.
Hat-trick yang ia cetak ke gawang Turki menjadi catatan bersejarah dalam karirnya di tim nasional. Menurut data dari Futmob, Merino mendapatkan rating fantastis 9,7, menjadikannya man of the match dengan kontribusi besar di semua lini. Keberhasilan Merino juga menjadi bukti kedalaman sekuat Spanyol saat ini.
Di tengah perhatian publik terhadap pemain-pemain muda seperti Lamine Yamal dan Nico Williams, Merino membuktikan bahwa pengalaman dan visi bermainnya tetap menjadi aset penting. Selain itu, performa Pedri juga patut diapresiasi. Dua gol yang ia cetak memperlihatkan kualitasnya sebagai gelandang modern yang tak hanya kreatif dalam mengatur serangan, tetapi juga tajam dalam penyelesaian akhir.
Di sisi lain, kekalahan telak ini menjadi alaram bagi Turki yang masih harus bersaing ketat di grup E. Meski memiliki siderat pemain berbakat seperti Kalhan Nolu dan Arda Guler, mereka harus segera memperbaiki organisasi permainan jika ingin bersaing memperbutkan tiket langsung ke piala dunia 2026. Pelatih Fikienzo Montella perlu mencari solusi agar lini belakang tidak mudah ditembus. Mengingat dua laga berikutnya melawan Georgia dan Bulgaria akan sangat menentukan posisi mereka.
Secara keseluruhan, kemenangan ini memperlihatkan bahwa Spanyol tengah berada di jalur yang tepat untuk kembali bersinar di panggung internasional. Dengan kombinasi pemain muda berbakat dan pemain berpengalaman, La Furia Roja tampak siap mengulang kejayaan mereka seperti era emas 2008 hingga 2012. Dukungan penuh luis di La Fuente terhadap gaya permainan berbasis penguasaan bola terbukti efektif, dan hasil ini akan semakin meningkatkan rasa percaya diri tim menjelang laga-laga penting berikutnya di kualifikasi.