
Lensa Bola – James Trafford, kiper muda berbakat asal Inggris, kembali menjadi sorotan setelah resmi kembali ke Manchester City pada bursa transfer musim panas 2025. Kembalinya Trafford ke etihad stadium, tak hanya menjadi kabar bahagia bagi penggemar the citizens, tetapi juga mencatatkan sejarah tersendiri dalam dunia sepak bola. Pasalnya, transfer ini turut menjadikan Pep Guardiola sebagai pelatih paling boros perusahaan.
dengan total pengeluaran mencapai 2,02 miliar euro atau sekitar 38 triliun rupiah selama karir kepelatihannya. Trafford yang kini berusia 22 tahun, didatangkan kembali oleh Manchester City dari Burnley dengan biaya transfer mencapai 31,2 juta euro atau sekitar 590 miliar rupiah. Harga ini merupakan bagian dari klausul pembelian kembali yang telah disepakati ketika City melepas Trafford ke Burnley pada tahun 2023.
Saat itu, Burnley merekrut Trafford dengan harga 17,3 juta euro atau sekitar 327 miliar rupiah. Setelah resmi kembali, Trafford langsung diikat kontrak 5 tahun hingga Juni 2030. Ia menjadi rekrutan ke enam Manchester City pada musim panas 2025 setelah sebelumnya klub mendatangkan Rayan Aitnouri, Marcus Batinelli, Ryan Cherki, Tijani Reinders, dan Sverre Halseth Nypan.
Bergabung kembali dengan City adalah momen yang sangat istimewa dan membahagiakan bagi saya dan keluarga. Ini adalah tempat yang saya sebut rumah. Kembalinya Trafford disambut antusias oleh para penggemar Manchester City terutama karena ia merupakan produk asli Akademy.
Lahir di Greyshotten pada 10 Oktober 2002, Trafford bergabung dengan Akademy City saat berusia 12 tahun. Debutnya bersama dengan tim usia 18 terjadi pada 4 Desember 2018 ketika timnya menang 6-0 atas Middlesbrough. Dalam dua tahun membela Manchester City U18, Trafford mencatatkan performa impresif dengan hanya kebobolan 6 kali dan mencatatkan 6 clean sheet dari 10 pertandingan di semua kompetisi.
Kemampuannya terus berkembang ketika membela tim usia 21 di bawah Aswan Enzo Maresca. Bersama pemain-pemain muda seperti Cool Palmer, Liam Delap, Romeo Laffia, dan James McAtee, Trafford mencatatkan 6 clean sheet dan hanya kebobolan 7 gol dalam 13 pertandingan. Meski menunjukkan potensi besar, ia tak pernah mendapatkan kesempatan bermain di tim utama karena posisi kiper utama kala itu masih dipegang oleh Ederson Moraes yang tampil konsisten.
Untuk mengembangkan kemampuannya, Trafford menjalani sejumlah masa peminjaman. Pada Juli 2021, ia dipinjamkan ke Accrington Stanley di Ligue 1, namun tampil buruk dengan kebobolan 26 kali dalam 11 laga. Performa ini membuatnya dipulangkan ke Manchester City sebelum dipinjamkan lagi ke Bolton Wanderers pada paruh kedua musim 2021-2022.
Di sana, ia menunjukkan perbaikan dengan mencatatkan 7 clean sheet dari 22 pertandingan. Musim 2022-2023 menjadi titik balik bagi Trafford. Ia melanjutkan masa peminjamannya di Bolton dan mencatatkan 26 clean sheet dari 52 laga di semua kompetisi, menjadikannya salah satu kiper paling menjanjikan di Inggris.
Meskipun begitu, Manchester City tetap belum memberinya tempat di squad utama. Dan Trafford akhirnya memilih pindah ke Burnley pada musim panas 2023 untuk bisa mendapatkan menit bermain reguler. Bersama Burnley, Trafford berada di bawah arahan mantan kapten Manchester City Vincent Kompany.
Pada musim pertamanya, ia gagal menyelamatkan tim dari degradasi dan hanya mencatatkan 2 clean sheet dari 28 laga Premier League. Namun, semangat juangnya tak pernah padam. Di musim berikutnya, Trafford tampil luar biasa di Championship dan membantu Burnley kembali promosi ke Premier League dengan mencatatkan 29 clean sheet dan hanya kebobolan 16 gol dari 45 pertandingan.
Tak hanya cemerlang di level klub, Trafford juga bersinar di panggung internasional bersama dengan timnas Inggris U21. Ia menjadi penjaga gawang utama saat Inggris menjuarai Euro U21 2023. Hebatnya, selama turnamen tersebut, Trafford tak kebobolan 1 gol pun dari fase grup hingga final.
Performa luar biasanya membuatnya dipanggil ke timnas senior Inggris pada Maret 2024 untuk laga uji coba melawan Belgia, meski belum diberi kesempatan bermain sebagai starter. Ketertarikan Manchester City terhadap Trafford bukanlah tanpa alasan. Selain performanya yang konsisten, ia juga memiliki ikatan emosional yang kuat dengan klub.