
Lensa Bola – Pertandingan pekan keempat Liga Inggris musim 2025-2026 mempertemukan Brentford versus Chelsea dalam laga penuh drama yang berlangsung di Gitex Community Stadium. Duel sengit antara dua tim asal London ini berakhir imbang dua-dua memperlihatkan persaingan ketat di awal musim Premier League. Chelsea yang datang sebagai tim tamu menurunkan formasi 4-2-3-1 racikan pelatih Enzo Maresca dengan mengandalkan Moises Caicedo, Pedro Neto dan João Pedro di lini depan.
Sementara itu, Brentford tampil percaya diri sebagai tuan rumah dengan dukungan penuh dari para supporter di kandang mereka yang selama beberapa dekade belum pernah menyaksikan tim kesayangannya menang atas Chelsea di markas sendiri. Sejarah mencatat bahwa Brentford terakhir kali mengalahkan Chelsea di kandang sendiri pada tahun 1938 atau sekitar 87 tahun yang lalu. Fakta ini menambah motif besar bagi tim berjudul The Beast untuk memutus kutukan tersebut.
Chelsea datang dengan modal positif berupa 7 poin dari tiga laga derby sebelumnya. The Blues bermain imbang 0-0 dengan Crystal Palace, kemudian tampil gemilang dengan menghajar West Ham 5-1 dan mengalahkan Fulham dengan skor 2-0. Pertandingan melawan Brentford ini menjadi derby London keempat secara beruntun bagi Chelsea di awal musim sehingga banyak pengamat menilai laga ini akan menjadi ujian mental dan fisik bagi tim asuhan Maresca.
Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi sejak menit awal. Brentford memanfaatkan status tuan rumah dengan tampil agresif dan mengandalkan permainan cepat. Chelsea terlihat kesulitan mengembangkan permainan mereka di babak pertama.
The Beast pun berhasil mencetak gol pembuka melalui skema serangan balik cepat. Berawal dari perebutan bola di lini tengah, Jordan Henderson, mantan kapten Liverpool yang kini membela Brentford, mengirimkan umpaan panjang yang sangat akurat ke arah Kevin Seth. Penyerang muda asal Jerman itu menunjukkan ketenangan luar biasa saat mengecoh back Chelsea Toshin Adara Bioyo sebelum melepaskan tembakan mendatar yang sempat membentur kaki Toshin dan mengecoh keeper Robert Sanchez.
Brentford unggul 1-0 di publik sendiri dan gol ini semakin membakar semangat para pendukung The Beast. Chelsea mencoba merespons, namun permainan mereka di babak pertama masih kurang efektif. Peluang on target pertama The Blues baru tercipta menjelang akhir babak pertama ketika tembakan Jamie Gittens berhasil ditepis oleh kiper Brentford Koimin Keleher.
Tak lama kemudian, Enzo Fernandes juga mendapatkan kesempatan emas, namun tembakannya masih melebar. Sepak pojoknya bahkan sempat mengenai tiang gawang, menandakan keberuntungan belum berpihak pada Chelsea di paruh pertama. Skor 1-0 bertahan hingga turun minimum, memberikan keuntungan sementara bagi Brentford yang tampil solid di kandang.
Memasuki babak kedua, Enzo Maresca melakukan perubahan besar-besaran demi membalikkan keadaan. Kurang dari 15 menit setelah jeda, pelatih asal Italia tersebut memasukkan 4 pemain pengganti sekaligus untuk mengubah alur permainan. Salah satu pemain pengganti yang masuk adalah Cool Palmer, dilandang serang timnas Inggris yang baru saja pulih dari cedera.
Keputusan ini terbukti tepat, karena Palmer langsung memberikan dampak signifikan. Hanya 5 menit setelah masuk menggantikan Jamie Gittens, Palmer berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol tersebut berawal dari umpan silang Enzo Fernandes ke dalam kotak penalti yang disundul oleh João Pedro.
Bola pantul hasil sundulan Pedro jatuh tepat di kaki Palmer yang dengan tenang melepaskan tembakan terarah. Gol ini menjadi gol pertama Palmer di musim baru setelah sempat absen di dua pertandingan terakhir karena Chadra. Gol penyamak kedudukan itu mengangkat kepercayaan dari Chelsea.
The Blues semakin mendominasi penguasaan bola dan menciptakan peluang-peluang berbahaya. Salah satunya datang dari Tyreek George yang nyaris membawa Chelsea berbalik unggul jika saja Kelleher tidak melakukan penyelamatan gemilang dengan ujung jarinya. Namun, Brentford tidak tinggal diam.
Mereka melancarkan serangan balasan yang memaksa Sanchez melakukan penyelamatan penting untuk menggagalkan peluang Kevin Shea untuk mencetak gol keduanya. Pertandingan semakin menarik ketika Alejandro Garnacho rekrutan Anyar Chelsea yang didatangkan dari Manchester United menjalani debutnya pada menit ke-80. Winger muda asal Argentina tersebut masuk menggantikan Joao Pedro dan langsung memberikan dampak instan.
Tak lama setelah masuk, Garnacho mengirimkan umpan silang berbahaya dari sisi kiri. Bola tersebut diblok oleh pemain Brentford, namun pantulannya jatuh ke kaki Maissa Skycedo. Gelandang bertahan asal Ecuador itu mengontrol bola dengan baik sebelum melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu dihalau oleh Kelleher.
Chelsea pun berbalik unggul 2-1 pada menit-menit akhir pertandingan. Namun, drama masih belum berakhir. Ketika pertandingan memasuki menit ketiga injury time, Brentford kembali menunjukkan semangat pantang menyerah.
Bermula dari situasi bola mati terjadi kemelut di depan gawang Chelsea. Fabio Carvalho yang masuk sebagai pemain pengganti memanfaatkan situasi tersebut dengan baik dan melepaskan tembakan jarak dekat yang membuat skor menjadi 2-2. Golpenya imbang itu sekaligus memupus harapan Chelsea untuk meraih kemenangan di laga tandang ini.
Hasil imbang tersebut membuat Chelsea kini mengoleksi 8 poin dari 4 laga dan berada di posisi kelima klasmen sementara. Mereka tertinggal satu angka dari Arsenal yang memimpin klasmen. Selain hasil pertandingan yang menarik, laga ini juga menjadi sorotan karena debut Alejandro Garnacho bersama dengan Chelsea.
Transfer pemain muda berbakat tersebut resmi menutup perjalanan panjang Garnacho bersama dengan Manchester United, klub yang membesarkannya sejak Akademi. Garnacho mencatatkan 93 penampilan untuk setan merah sejak melakukan debutnya pada tahun 2022 dan dikenal sebagai salah satu talenta paling menjanjikan di Premier League. Chelsea tidak merilis angka resmi untuk biaya transfernya.
Namun, berbagai media Inggris menyebutkan bahwa The Blues harus merogoh kocek sekitar 40 juta pond sterling atau sekitar 885 miliar rupiah ditambah dengan klausul penjualan sebesar 10% untuk Manchester United di masa depan. Dalam melawancara setelah kepindahannya, Garnacho mengungkapkan rasa bangganya bisa bergabung dengan Chelsea. Baginya, bermain untuk tim yang baru saja menjuarai Piala Dunia Antarklub 2025 adalah sebuah kehormatan besar dan tantangan baru dalam karirnya.
Pemain berusia 21 tahun itu diharapkan dapat menambah daya gedor Chelsea di sektor sayap sekaligus menjadi bagian dari proyek jangka panjang klub di bawah asuhan Maresca. Kedatangan Garnacho juga mempertegas aktivitas transfer Chelsea di bursa musim panas 2025. Pemain asal Argentina itu menjadi rekrutan ke sembilan klub asal London tersebut.
Sebelumnya, Chelsea telah mengamankan tanda tangan sejumlah pemain berbakat seperti João Pedro, Jamie Gittens, Jorel Hato, Liam Delap, Estefão, Dario Esugo, Mamadou Sardar, dan Kendri Paes. Aktivitas belanja pemain ini menunjukkan ambisi besar klub untuk terus bersaing di papan atas Liga Inggris sekaligus mempertahankan status mereka sebagai salah satu klub elit Eropa. Secara keseluruhan, laga Brentford vs Chelsea tidak hanya menghadirkan drama di lapangan, tetapi juga memberikan gambaran persaingan sengit di Premier League musim ini.
Brentford membuktikan diri sebagai tim yang tangguh di kandang sendiri meskipun mereka belum berhasil memutus kutukan panjang melawan Chelsea. Di sisi lain, Chelsea masih menunjukkan tanda-tanda positif meskipun gagal meraih kemenangan. Goal perdana Cool Palmer pada musim ini penampilan solid Moises Caicedo dan debut menjanjikan Alejandro Garnacho menjadi poin terang bagi The Blues.