
Lensa Bola – Taktik bertahan dengan garis pertahanan tinggi, kembali menjadi bumerang bagi Barcelona di musim ini. Strategi yang sejatinya bertujuan menekan lawan di area mereka sendiri itu, justru sering membuat lini belakang Blaugrana rentan terhadap serangan balik cepat. Fenomena tersebut kembali terlihat saat Barcelona menghadapi Celtavigo pada jornada ke-12 La Liga 2025-2026.
Bermain di Estadio Balaidos, markas dari Celta Vigo, minggu malam waktu setempat pasukan Hansi Flick memang meraih kemenangan besar. Namun, tetap menunjukkan lubang serius dalam sistem pertahanan mereka. Barcelona turun dengan formasi 4-3-3 khas Hansi Flick, menurunkan Triolini depan Robert Lewandowski, Marcus Rashford, dan Lamine Yamal.
Kombinasi pengalaman, kecepatan, dan kreativitas menjadi senjata utama tim tamu untuk mendominasi jalan nyelaga. Sejak peluit pertama, Barcelona langsung mengambil inisiatif serangan. Tekanan mereka membuahkan hasil cepat ketika Wasit menunjuk titik putih pada menit ke-10.
Setelah Marcus Alonso dianggap melakukan handsball di kotak terlarang, Robert Lewandowski yang maju sebagai eksekutor menjalankan tugasnya dengan sempurna. Striker asal Polandia itu menempatkan bola ke sisi kiri bawah gawang dan membawa Barcelona unggul 1-0. Namun, keunggulan tersebut tidak bertahan lama, hanya satu menit berselang.
Celta Vigo berhasil menyamakan kedudukan melalui skema serangan balik cepat yang menembus garis pertahanan tinggi Barcelona. Berawal dari umpan terbosan matang Borja Iglesias, Sergio Carreira berhasil lolos dari jebakan offside dan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan keeper Wojciech Szczesny. Tanpa banyak kesulitan, pemain berusia 25 tahun itu menaklukkan keeper asal Polandia tersebut dengan tembakan terarah ke pojok kiri gawang.
Goal itu menjadi contoh nyata kelemahan Barcelona yang sering terbuka di belakang akibat strategi hack defensive line mereka. Kebobolan semacam ini bukan kejadian baru bagi Barcelona di musim ini. Dalam beberapa laga terakhir, mereka sudah beberapa kali kecolongan lewat pola serangan serupa, terutama saat menghadapi tim yang mengandalkan kecepatan di lini depan.
Meski begitu, Hansi Flick tetap teguh pada pendekatan taktiknya. Pelatih asal Jerman itu percaya bahwa garis pertahanan tinggi diperlukan untuk menjaga dominasi penguasaan bola dan menekan lawan sejak awal. Namun, hasil di lapangan sering kali memperlihatkan bahwa sistem ini belum berjalan konsisten karena transisi bertahan tim masih sangat lemah.
Usai kebobolan, Barcelona kembali meningkatkan tempo permainan. Kombinasi Rashford dan Yamal di sisi sayap menjadi motor utama serangan. Pada menit ketiga tujuh, usaha keras tim tamu membuahkan hasil ketika Lewandowski mencetak gol keduanya.
Gol itu berawal dari umpan silang akurat Rashford dari sisi kiri yang berhasil disambar Lewy untuk mengubah skor menjadi 2-1. Akan tetapi, keunggulan itu kembali sirnak enam menit kemudian. Borja Iglesias mencetak gol balasan untuk Celta Vigo pada menit keempat tiga melalui tembakan keras dari dalam kotak penalti yang tak mampu dihalau oleh Szczesny.
Drama babak pertama belum berhenti sampai di situ. Memasuki menit keempat lima plus empat, Barcelona kembali unggul berkat gol dari Lamine Yamal. Remaja berusia delapan belas tahun itu memanfaatkan bola liar hasil defleksi pemain belakang Celta Vigo yang mengubah arah umpan dari Marcus Rashford.
Tanpa pikir panjang, Yamal melepaskan tembakan keras ke pojok kiri gawang dan membawa belau grana menutup babak pertama dengan keunggulan 3-2. Gol tersebut menambah catatan impresif Yamal yang terus menunjukkan kematangan luar biasa meski masih berusia sangat muda. Memasuki babak kedua, Barcelona mendominasi jalannya pertandingan dengan penguasaan bola mencapai lebih dari 65 persen.
Namun, ketatnya pertahanan tuan rumah membuat Lewandowski dan rekan-rekannya kesulitan menciptakan peluang bersih di awal paruh kedua. Baru pada menit ke-7-3, Barcelona mampu menambah keunggulan menjadi 4-2 melalui gol ketiga Lewandowski. Kali ini, ex-bomber Bayer Munchen itu mencetak hattrick lewat sundulan tajam hasil umpan sepak pojok dari Rashford.
Gol tersebut menandai 3 gol pertama Lewandowski di La Liga musim ini dan menjadi bukti bahwa ketajamannya belum hilang meski sudah berusia 37 tahun. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 4-2 tidak berubah, dan Barcelona memastikan kemenangan penting di laga tandang ini. Tambahan 3 poin, membuat tim Katalan kini hanya tertinggal 3 poin dari Real Madrid yang masih memuncaki kelas men sementara La Liga.
Selain Lewandowski yang menjadi bintang lapangan dengan torehan hattrick, Marcus Rashford juga tampil menonjol dalam laga kali ini. Penyerang asal Inggris itu menciptakan 2 asis dan menjadi pemain paling sering menciptakan peluang sepanjang pertandingan. Sejak bergabung sebagai pemain pinjaman dari Manchester United awal musim ini, Rashford telah mencatatkan 7 asis dan 2 gol dalam 11 penampilan di La Liga.
Jika dihitung di semua ajang, pemain berusia 28 tahun itu sudah mengoleksi 6 gol dan 7 asisst dari 15 pertandingan. Sebagian besar kontribusinya datang saat ia dimainkan di posisi sayap kiri, di mana kecepatan dan kreatifitasnya benar-benar dimanfaatkan oleh Hansi Flick. Performa impresif Rashford membuat publik mulai menyoroti masa depannya di Camp Nou.
Barcelona kini memiliki opsi untuk mempermanankannya pada akhir musim dengan nilai transfer sekitar 26 juta pond sterling atau setara dengan 30 juta euro. Opsi ini menjadi bahan pertimbangan serius manajemen klub, karena Rashford terbukti mampu beradaptasi cepat dengan gaya permainan Barcelona yang berbasis penguasaan bola. Ia juga tampak menikmati peran barunya di bawah Asuhan Hansi Flick yang memberinya kebebasan untuk berkreasi di sepertiga akhir lapangan.
Namun demikian, kepastian mengenai masa depan Rashford masih belum jelas. Direktur olahraga Barcelona Deco dalam wawancara terbarunya menegaskan bahwa klub belum berencana melakukan pembelian besar pada bursa transfer Januari mendatang. Ia menjelaskan bahwa situasi finansial klub masih terbatas, sehingga fokus utama akan diarahkan pada perencanaan jangka panjang di musim panas 2026.
Kami akan menuntaskan musim ini dengan sekuat yang ada, kecuali ada hal tak terduga seperti cedera berat atau peluang transfer yang tidak bisa dilewatkan. Hal ini menegaskan bahwa meski Barcelona punya opsi mempermanenkan Rashford, keputusan final kemungkinan baru diambil pada akhir musim. Kinerja Rashford di La Liga juga membuka diskusi menarik di kalangan pengamat sepak bola Inggris.
Banyak yang menilai bahwa peminjaman ke Barcelona menjadi langkah tepat untuk memulihkan kepercayaan dirinya setelah dua musim terakhir yang naik turun bersama dengan Manchester United. Bermain di sistem taktis yang menuntut kreativitas dan pergerakan cerdas seperti milik Hansi Flick, membuat Rashford berkembang sebagai pemain yang lebih matang secara taktik dan teknis. Di sisi lain, kemenangan atas El Tafigo juga menjadi sinyal positif bagi Barcelona dalam perburuan gelar La Liga.
Meski Blaugrana sempat terguncang karena hasil imbang di beberapa laga awal musim, Blaugrana kini mulai menunjukkan stabilitas permainan. Kembalinya konsistensi Lewandowski di depan gawang, serta munculnya bintang muda seperti Lamine Yamal memberi harapan besar bagi fans bahwa proyek Hansi Flick mulai menemukan bentuknya. Namun, perbaikan di lini belakang tetap menjadi pekerjaan rumah utama.
Statistik menunjukkan bahwa Barcelona sudah kebebulan 14 gol dari 12 laga, angka yang cukup tinggi untuk tim yang menargetkan gelar juara. Flick sendiri menyadari bahwa timnya masih harus lebih solid dalam bertahan. Dalam konferensi pers pas kalaga, ia menegaskan bahwa sistem garis pertahanan tinggi akan terus dipertahankan, tetapi dengan penyesuaian dalam koordinasi antar back dan gelandang bertahan.
Kami ingin tetap agresif dalam menekan, tapi transisi defensif harus lebih cepat, itu yang akan kami benahi dalam sesi latihan berikutnya. Secara keseluruhan, kemenangan 4-2 Tassel Tafigo menjadi refleksi dua sisi bagi Barcelona. Di satu sisi, menunjukkan kekuatan serangan mematikan dengan kontribusi besar Lewandowski, Rashford dan Lamin Yamal.
Di sisi lain, memperlihatkan kerentanan sistem pertahanan tinggi yang bisa menjadi masalah serius jika tidak segera diperbaiki. Dengan musim yang masih panjang, Hansi Flick memiliki cukup waktu untuk menyeimbangkan dua aspek tersebut dan membawa Barcelona kembali bersaing ketat di papan atas La Liga. Jika performa menyerang tetap konsisten dan lini belakang bisa diperkuat, peluang Barcelona untuk merebut gelar juara dari tangan Real Madrid tetap terbuka lebar.






