Lensa Bola – Tangis haru membanjiri Seoul World Cup Stadium, Minggu malam 3 Agustus 2025, ketika Son Heung-min secara resmi menutup pelembaran panjang kebersamaannya bersama dengan Tottenham Hotspur. Dalam laga pramusim yang mempertemukan Spur vs Newcastle itu, suasana emosional menyelimuti stadion yang dipadati 64.773 penonton. Momen ini menjadi panggung perpisahan yang sangat istimewa bagi Kapten Tottenham dan bintang kebanggaan Korea Selatan.
Tak hanya para penggemar yang terharu, tetapi juga rekan satu tim dan lawan turut memberikan penghormatan dalam suasana yang penuh rasa hormat. Son Heung-min tampil sebagai starter di bawah arahan Thomas Frank dan pemimpin Spurs di atas lapangan. Penampilannya penuh semangat dan dedikasi tinggi, seolah ingin memberikan kesan terakhir terbaik bagi para penggemar Spurs.
Hasilnya, baru 4 menit berjalan, Tottenham berhasil membuka keunggulan lewat Brennan Johnson yang memanfaatkan kesalahan lini belakang Newcastle. Setelah mencetak gol, Johnson mempersembahkan selebrasinya kepada Son sebagai simbol perpisahan yang menyentuh hati. Benar-benar senang bisa berbagi lapangan denganmu, saudaraku, pemain luar biasa, bahkan pribadi yang lebih baik.
Namun, keunggulan Spurs tidak bertahan lama. Pada menit ke-38, Hervey Barnes berhasil menyamakan kedudukan untuk Newcastle melalui skema serangan balik cepat. Meski laga berakhir imbang dan Spurs masih memiliki satu laga uji coba tersisa melawan Bayern München, pertandingan di Sol menjadi momen puncak perpisahan Son.
Ketika angka 6-5 muncul di papan pergantian pemain, seluruh stadion bergemuruh. Pemain dari kedua tim membentuk lorong kehormatan, memberi jalan bagi Son untuk meninggalkan lapangan digantikan oleh pemain anyar Mohamed Kudus. Dengan mata berkaca-kaca, Son memelukarkan satu tim seperti Ben Davies dan melambaikan tangan kepada penonton, menandai berakhirnya satu dekade yang luar biasa bersama dengan klub London Utara.
Kabar kepergian Son dari Tottenham Hotspur telah lebih dulu diumumkan dalam konferensi pers jelang pertandingan. Sebelum memulai konferensi pers, saya ingin mengatakan bahwa saya telah memutuskan untuk meninggalkan klub musim panas ini. Pelatih kepala Spurs Thomas Frank tak ragu menyebut Son sebagai legenda klub.
Dia adalah legenda Spurs sejati dalam setiap aspek. Salah satu pemain terhebat yang bermain di Liga Premier. Tidak pernah mudah untuk menemukan waktu yang tepat, tapi saya rasa ini momen yang pantas untuk mengakhirinya di tempat istimewa.
Son Hyumin lahir pada 8 Juli 1992 di Korea Selatan dari pasangan Wong Jusong dan Eun Jaekil. Ayahnya yang juga mantan pemain profesional berperan besar dalam membentuk disiplin dan mentalitas Son sejak usia dini. Ia menempuh pendidikan sepak bola di Akademi FC Sol dan pada usia 16 tahun mengambil langkah besar dengan bergabung Akademi Hamburger SV di Jerman.
Di klub Bundesliga tersebut, Son melakukan debut profesional pada musim 2010-2011 dan langsung mencetak sejarah sebagai pencetak gol termuda klub di Bundesliga saat itu. Penampilan cemerlangnya di Hamburg membuat Bayer Leverkusen tertarik dan merekrutnya pada 2013. Selama dua musim berseragam Leverkusen, Son mencatatkan 29 gol dalam 87 pertandingan dan membantu tim lolos ke Liga Champions dua kali berturut-turut.
Pada Agustus 2015, Tottenham Hotspur memecahkan rekor transfer Asia kala itu dengan membayang Son senilai 22 juta ponsterling. Ia langsung tampil mengesankan di Premier League, mencetak gol pertamanya hanya sepekan setelah debutnya melawan Sunderland. Selama 10 musim bersama dengan Tottenham, Son mencatatkan 454 penampilan di semua kompetisi dan mencetak 173 gol.
Ia juga menjadi pencetak gol terbanyak kelima sepanjang masa klub dan pemain dengan asisst terbanyak di Premier League untuk Spurs, yaitu 71 asisst. Tak hanya itu, Son menempati urutan kedua sebagai pemain dengan jumlah penampilan terbanyak di Premier League untuk Spurs dan hanya kalah dari Hugo Loris. Salah satu pencapaian terbesar Son bersama dengan Tottenham terjadi pada musim 2024-2025 saat ia membantu tim menjuarai Liga Eropa UFA.
